JOGJA

Manusia tidak terlepas dari kemajuan teknologi. Seiring waktu bergulir dengan cepat tidak bisa kembali kemasa lalu sama halnya dengan perkembangan teknologi. Ketika kita tidak menyadarinya maka kita akan mendapatkan julukan kurang update (KUDATE) maupun istilah lainnya seperti; GAPTEK (Gagap Teknologi). Atau mungkin saja julukan yang menyakitkan yakni manusia dari planet JADUL (Jaman Dulu). Manusia pun akan tersisih karena tidak menggunakan teknologi sebagai kemajuan jaman sama halnya dengan guru yang tidak menggunakan teknologi dalam pengajaran akan ditinggalkan oleh siswa milenial.

Kemajuan teknologi sangat berdampak luas bagi kehidupan manusia. Banyak sekali dampak yang dapat kita rasakan yakni hidup semakin mudah. Kita hanya tinggal memilih aplikasi yang kita butuhkan. Lalu klik yang sesuai keinginan hati. Beberapa menit kemudian pilihan makanan, pakaian, alat rumah tangga, dan lain-lain, tersaji dan terkirim dengan baik sesuai kemampuan kantong. Teknologi mempermudah semua kegiatan manusia terutama dalam bidang pendidikan. Oleh sebab itu para penggerak maupun pemerhati pendidikan berpacu untuk lebih meningkatkan daya saing. Sama halnya dengan bapak ibu guru yang merasa terpanggil hati dan jiwanya, tidak ambil diam serta berpangku tangan akan keadaan pada saat sekarang ini. Setiap saat bapak ibu guru terus melatih kemampuannya dalam bidang teknologi. Mengikuti berbagai diklat, seminar, symposium untuk meningkatkan keahlian terutama dalam bidang teknologi dan MAPEL (Mata Pelajaran) yang diampu. Sehingga anak didik pun dapat belajar di kelas dengan semangat tanpa takut menggunakan teknologi hp sebagai alat dalam pembelajaran. Guru pun tidak akan melarang siswa menggunakan dalam pelajaran karena materi telah disiapkan dalam aplikasi. Guru dan siswa dapat menggunakan serta memanfaatkan teknologi untuk menambah ilmu pengetahuan dari sumber-sumber lainnya.

Teknologi juga dapat berdampak yang negative bagi tumbuh kembang anak. Dampak yang negative dalam tumbuh kembang anak yakni malas kurang gerak (mager), kurang konsentrasi, tidak menghargai orang tua dan guru, tidak memiliki empati dan lain-lain. Hal ini sering dikeluhkan oleh orang tua siswa maupun guru yang mengajar di kelas. Ketika anak lebih condong menggunakan hp sebagai alat teknologi komunikasi yang canggih dan hiburan seperti games online, maka waktu pun terisi dengan hal yang tidak produktif. Padahal masa remaja masa yang penuh dengan cita-cita, dapat melakukan kegiatan yang bermanfaat. Prestasi yang bisa dilakukan adalah mengikuti lomba-lomba. Atau mungkin saja melakukan penelitian dengan mengajukan pertanyaan, bagaimana memanfaatkan teknologi tepat guna untuk masyarakat luas? Setelah itu dilakukan penelitian yang akhirnya tercipta suatu alat yang memanfaatkan teknologi yang ada di sekitar kita.

Apabila guru tidak dapat berjalan serta berlari dengan kemajuan teknologi maka guru pun nanti akan dapat digantikan oleh robot sebagai teknologi yang memiliki kepintaran yang lebih dari manusia. Timbullah pertanyaan akankah guru dapat tergantikan dengan yang namanya teknologi yakni robot? Tindakkan apa yang harus dilakukan guru? Teknologi robot tidak dapat menggantikan guru dalam sisi kemanusiaan dan karakter. Namun teknologi robot dapat mencangkup berbagai macam informasi yang dibutuhkan dalam semua ilmu pendidikan. Informasi yang di dapat dengan mesin pencarian yang bernama google sebagai robot pencari, hanya membutuhkan waktu beberapa detik saja. Ilmu yang baru pun dapat diketahui hanya persekian detik lain halnya dengan kemapuan guru untuk mengingat semua informasi membutuhkan waktu. Oleh sebab itu guru harus terus belajar menggunakan teknologi sebagai kawan bukan lawan atau musuh dalam selimut.

Kegiatan yang terus dilakukan untuk pengembangan diri guru dalam teknologi yakni seminar maupun diklat. Kegiatan pada hari Sabtu, tanggal 19 Oktober 2019, para guru penulis dari berbagai MAPEL (Mata Pelajaran) berkumpul di ruang Multi Media SMPN 5 Jogjakarta, dari pukul 08.00 sampai dengan 16.00 WIB. Pelaksanaan tersebut bertujuan untuk melatih para bapak ibu guru untuk menjadi penulis. Panitia pelaksana adalah para guru TIK yang terpanggil untuk membangun kemajuan negeri dengan membuat suatu inovasi dalam penggunaan teknologi penulisan.

Kegiatan dibuka oleh MC yang bernama bu Siska. Satu persatu acara pun ditampilkan terlebih dulu menyanyikan lagu Indonesia Raya yang dipandu oleh ibu Maria. Lalu pembukaan acara berikutnya yakni pembacaan doa yang dilakukan oleh bapak Pebi. Kemudian ketua PGRI Jogja memberikan kata sambutan yang intinya guru harus tetap berinovatif dalam pengajaran yang telah menggunakan teknologi. Setelah itu dilanjut oleh pak Bambang sebagai panitia penyelenggara yang intinya guru dapat terus berkreasi dan menghasilkan uang apabila terus berkarya dalam bidang digital. Kemudian kepala sekolah SMPN 5 Jogja memberikan kata sambutan dengan mengucapkan terimakasih terlebih dahulu kepada panitia dan para bapak ibu guru yang telah terpanggil untuk perubahan dalam pendidikan Indonesia. Inti dari kata sambutan ibu kepala sekolah adalah terus belajar sampai menutup mata. Aki 3 sebagai panitia pun tidak mau ketinggalan untuk memberikan sepatah dua patah kata untuk memotivasi bapak ibu guru yang terus melakukan perubahan serta inovasi dalam pembelajaran. Acara dikemas sedemikian rupa sehingga kami para peserta merasa mendapkan ilmu serta motivasi untuk melangkah dalam perbaharuan pendidikan dalam lingkungan terkecil lalu berharap terus berkembang kearah kebaikan yang sesuai dengan UUD 1945 yakni mencerdaskan kehidupan Bangsa.

Setiap kegiatan para guru TIK selalu di sponsori oleh Epson. Tampilan perdana pada saat di Jogjakarta yakni Epson. Memperkenalkan produk Epson yang terbaru. Produk Epson memiliki beberapa fitur yang selalu dibutuhkan. Ada solusi apabila produk Epson mengalami kerusakkan, antara lain service gratis pada pembelian awal selama 1 tahun dengan istilah garansi toko. Ada pula garansi yang berasal dari pabriknya yang berkisar selama 2 tahun. Biasanya kerusakan berada di mesinnya, lampu, maupun kabel penyambungan antara LCD dengan Laptop. Beberapa fitur unggulan sangat diminati oleh para konsumen. Sebagai masukkan untuk memperbaiki atau menambah fitur diberikan beberapa pertanyaan dalam satu angket mengenai keunggulan produk Epson atau ada pemikiran terkini untuk menambah fitur yang lebih canggih lagi. Sehingga motto yang ditampilkan adalah memberikan kepuasan kepada konsumen dengan berbagai fitur tambahan.

Waktu pun terus bergulir, dilanjutkan oleh pembicara berikutnya yakni pak Pebi menjelaskan bagaimana tata cara membuat buku. Para peserta antusias dalam kegiatan tersebut. Para peserta merupakan guru yang ingin berkarya dalam pembuatan buku bahan ajar. Ada juga yang datang hanya ingin mendapatkan ilmu mengenai informatika. Mereka sangat antusias sekali mendengarkan para pemateri ketika memaparkan. Ilmu barupun dapat mereka rasakan. Terbesit direlung hati yang paling dalam untuk segera bertindak agar hidup menjadi sejahtera.

Ketika pak Matahari Timur memaparkan mengenai pentingnya data pribadi. Saat ini data pribadi merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan. Kenapa data pribadi sangat penting? Ketika data pribadi kita dapat diketahui oleh orang maka kita seperti telah tertelanjangi akan kehidupan pribadi kita. Mereka dapat mengetahui tempat tinggal kita, kehidupan kita, anak-anak kita, hobi kita, pekerjaan kita, kegiatan kita, sehingga peluang bagi orang jahat terbuka lebar. Kita dituntut untuk lebih bijak dalam menggunakan sosial media. Dengan keadaan yang demikian, kita dapat memperkecil ruang gerak orang yang ingin melakukan tindak kejahatan. Jangan sekali-sekali kita memfoto lalu menyebarkan bording pas kita di sosial media. Dampak yang akan kita dapatkan bisa menjadi target tindak kejahatan. Jangan pula kita memberikan informasi mengenai anak-anak kita yang sedang bersekolah di sosial media. Sangat besar dampak negativenya, yakni tindak kejahatan penculikkan atau bahkan pelaku seksual. Oleh sebab itu kita harus tetap waspada dalam melakukan kegiatan yang berhubungan dengan sosmed.

Pemaparan berikutnya adalah dari Penerbit Andi. Ketika pemaparan, peserta mendapatkan ilmu baru yakni mengenai penerbitan buku. Materi yang dipaparkan sangat memotivasi para guru untuk berkarya. Dalam berkarya dapat menghasilkan uang serta keuntungan lainnya. Peserta juga mendapatkan ilmu mengenai langkah-langkah dalam pembuatan buku. Serta sisi negative dalam pembuatan buku pun dibeberkan oleh penerbit Andi. Bapak ibu guru pun merasa tertantang untuk menghasilkan karya yang bermutu. Memang waktu yang diberikan sangat minim sehingga pemateri dan para peserta seperti dikejar oleh waktu yang terus bergulir cepat.

Media Kompas pun tidak mau ketinggalan. Waktu diberikan untuk paparan dipergunakan untuk penjelasan fitur-fitur yang ada di Kompas digital. Para peserta pun dapat menjadi penulis di Kompas dengan berbagai macam kriteria artikel yang sesuai dengan kriteria standar Kompas. Tidak hanya itu saja kita pun diajak menjadi pelanggan Kompas digital secara gratis selama tiga bulan, setelah itu berbayar.

Banyak guru yang memiliki talenta menulis. Mereka menghasilkan berbagai macam karyanya. Ada pula yang menerbitkan hasil karyanya pada penerbit minor maupun mayor. Ketika karya penulisan telah berbentuk print an diterima oleh penerbit. Maka akan terbayang royalti yang akan di dapat dari buku tersebut. Kadangkala hasil karya dapat ditolak mentah-mentah oleh penerbit, karena tidak sesuai dengan keinginan pasar. Untuk mengetahui bahwa judul dalam buku memiliki pangsa pasar sendiri dengan membuka aplikasi google dan cari di aplikasi yang bernama trend. Maka akan muncul informasi mengenai judul buku yang laku dipasaran. Judul boleh sama namun isi pasti berbeda.

Ada beberapa tahapan yang harus dilalui untuk menghasilkan suatu buku. Dengan melakukan beberapa kali proses pencetakan yang berbentuk buku. Ketika itu pula, ada rasa yang tak dapat diutarakan. Seiring waktu berjalan pasti ada gerakkan yang merasuki jiwa untuk kembali menulis yang lebih baik. Para penulis yang berasal dari kalangan guru selalu melakukan perubahan gaya penulisan. Dengan demikian para pembaca pun dapat mengetahui alur serta ide yang disampaikan oleh penulis. Ada pula yang melakukan inovasi terbaru yakni membuat buku digital atau yang sering kita sebut adalah e-book. Hanya beberapa guru yang dapat melakukan penulisan. Banyak kendala dalam proses pembuatannya. Hal yang paling utama dalam penulisan adalah harus terus giat menulis dan membaca berbagai macam buku maupun artikel, sehingga kita pun dapat mengetahui gaya penulisan atau ciri khas.

Ada pula yang memiliki kendala dalam penulisan. Waktu yang sangat minim membuat penulis merasa hambar mungkin saja ide atau ilham dalam penulisan pun mandek. Kendala tersebut dapat diatasi dengan membangun komitmen dalam diri. Ketika guru memiliki talenta menulis dan dapat menghasilkan karya mengalami kendala lagi yakni bingung untuk menerbitkan hasil karyanya. Dengan adanya komunitas guru menulis maka guru pun dapat berkarya serta menyalurkan hasil karyanya kepenerbit sehingga menghasilkan uang. Dengan demikian taraf penghasilan guru pun meningkat. Ada rasa bangga bahwa karyanya dapat diterima dengan baik.

Semoga kegiatan yang membawa kebaikkan serta kemajuan demi anak bangsa dapat melakukan perubahan yang besar dalam kehidupan bernegara. Terimakasih para panitia yang terpanggil hatinya untuk melakukan hal yang terbaik serta menghasilkan suatu karya yang besar bagi para pembentuk generasi penerus bangsa. Mari kita bergandengan tangan dalam mengukir masa depan yang penuh harapan.