KONGKOW-KONGKOW

Manusia adalah makhluk sosial. Mahluk yang terus berinteraksi dengan yang lainnya. Saling membutuhkan dan selalu kontak langsung dengan hal-hal yang ada di sekitarnya. Membutuhkan orang lain untuk dapat hidup. Manusia tidak dapat hidup sendiri walau semuanya dapat dilakukan dengan mandiri. Ada beberapa hal yang harus tetap diperhatikan. Dalam hidup ini memang harus ada memberi dan ada juga yang menerima. Saling melengkapi karena hidup tidak ada yang sempurna.

Kemapuan serta talenta orang pun berbeda-beda sesuai keahliannya. Ada yang ahli dalam bidang komunikasi, ada yang ahli dalam bidang teknologi, ada yang ahli dalam bidang yang lainnya. Mereka saling membutuhkan dan melengkapi supaya ada keharmonisan. Keharmonisan dapat dicapai ketika kita pun dapat tetap legowo dalam menjalani hidup. Dengan saling melengkapi kita pun dapat menutup kekurangan yang ada.

Suatu perkumpulan akan tetap harmonis apabila terjadi komunikasi yang baik. Komunikasi yang sesuai dengan visi serta misi yang ada pun dapat menjadi berkembang. Banyak inovasi maupun ide-ide baru yang akan tertuang dengan mudahnya. Bahkan membuat suatu kerjasama yang baik yang saling menguntungkan.

Kumpul-kumpul yang dilakukan pun tidak sembarangan. Kami melakukan diskusi yang mebuat kita semangat dalam melakukan hal-hal yang sesuai dengan visi misi yang ada. Ada kumpul yang bermanfaat seperti contoh bagaimana meningkatkan ekonomi atau bahkan bagaimana cara membuka peluang usaha dalam meningkatkan perekonomian keluarga. Pertemuan kumpul-kumpul yang tetap dilakukan dengan diskusi menarik yang selalu disajikan.

Adakalanya mengumpulkan orang pun memerlukan biaya dalam kegiatan tersebut. Ada yang melakukan atau mencari sponsor untuk dapat melancarkan kegiatan seperti seminar, workshop, dan lain-lain. Peserta pun dilibatkan dalam kegiatan berupa partisipasi penggalangan dana. Biasanya dana yang diberikan kepada peserta tidaklah mahal berkisar sekitar Rp. 50.000. Biaya tersebut untuk makan serta kudapan. Tidak semua kegiatan berbiaya tergantung panitianya. Apabila kegiatan tersebut berasal dari diklat yang diadakan oleh suatu lembaga pemerintah maka biaya pun tidak akan dikenakan. Lain halnya panitia yang berasal dari suatu lembaga swasta. Pastinya akan berbiaya dalam kegiatan seminar maupun yang workshop yang diadakan. Ketika berbayar pasti akan mahal sekali ada yang Rp. 350.000 sd Rp. 2.500.000. Kegiatan tersebut dapat disebarkan melalui media sosial beserta biaya yang dikenakan. Kegiatan yang berbiaya mahal tersebut biasanya untuk menyewa tempat maupun untuk makan para peserta maupun kudapan yang akan disajikan kepada peserta dan membayar pembicara. Banyak yang mengikuti karena materi yang diberikan dibutuhkan serta menarik. Biasanya materi yang disajikan mengenai wirausaha, hydroponic, serta properti. Panitia akan menyewa hotel serta pembicara yang ahli dalam bidangnya dan membutuhkan biaya yang mahal tentunya. Biaya tersebut dapat ditekan ataupun mendapatkan untung ketika ada yang mensponsori. Tidak banyak yang mengalami untung dalam kegiatan bahkan kerugian pun dapat dialami baik peserta maupun panitia. Kerugian yang dialami peserta biaya untuk membayar, transport menuju tempat yang telah ditentukan, materi yang salah pada saat disajikan karena kurang siapnya pembicara, serta makanan yang tidak enak. Tergantung kesiapan dari panitia dalam melaksanakannya. Di sinilah tantangan bagi para panitia dalam melaksanakan kegiatan. Panitia tentu akan selalu siap dalam melaksanakan kegiatan. Harus diingat panitia bukanlah Tuhan yang dapat menentukan kegiatan berlangsung secara lancar dan aman. Semua pastinya ada kekurangan walau sudah diminimalisir.

Panitia berusaha untuk menyajikan sebaik-baiknya demi kelancaran kegiatan yang ada.