PESTA LIANA SILALAHI

Saya seorang guru biasa yang ingin menjadi guru luar biasa namun tak binasa...

Selengkapnya
Navigasi Web
SELUK BELUK KELUARGA YANG RUMIT (Tantangan ke 26)
SELUK BELUK KELUARGA YANG RUMIT

SELUK BELUK KELUARGA YANG RUMIT (Tantangan ke 26)

SELUK BELUK KELUARGA YANG RUMIT

Manusia ditakdirkan untuk menguasai bumi beserta isinya. Setelah dewasa manusia akan meninggalkan ayah ibunya untuk bersatu dengan istri/suaminya. Mereka akan membentuk suatu keluarga yang tentu saja takut akan Tuhan. Tiap manusia harus berkembang untuk memenuhi bumi dan menguasainya. Peran keluarga sangatlah penting untuk membentuk manusia yang sangat menghargai kehidupan. Dengan menghargai kehidupan serta mencintai alam beserta isinya adalah wujud takut akan Tuhan. Selain itu tetap beribadah sesuai dengan keyakinan yang dianut.

Pada saat ini banyak keluarga yang mengalami masalah. Masalah yang dapat terjadi oleh anggota yang satu dengan yang lainnya. Seperti contoh suami yang marah kepada istrinya atau sebaliknya, ayah/ ibu yang marah kepada anaknya maupun sebaliknya. Biasanya hanya hal sepele menjadi suatu yang amat besar. Kadang mereka tidak bertegur sapa hanya karena suatu masalah yang belum ada solusinya. Sebenarnya solusinya telah ada namun ada pihak yang tidak merasa legowo. Istilahnya masih belum ada win-win solution untuk masalah yang mereka hadapi. Kembali kepada manusianya apakah ingin berdamai atau ingin terjadi perang dingin di rumah tersebut. Di sinilah peran seorang pimpinan keluarga untuk menyelesaikan masalahnya. Pemimpin dalam keluarga yakni ayah. Terkadang ibu pun dapat menjadi seorang pemimpin dalam keluarga apabila ayahnya telah meninggal. Terkadang pimpinan pun dapat tidak dianggap oleh karena suatu hal kesalahan yang pernah dilakukannya. Atau bahkan memiliki karakter yang kejam supaya ditakuti oleh keluarganya. Apabila memiliki karakter tersebut anggota keluarga pasti akan strees, merasa tidak aman, tidak tentram, ada rasa ketakutan tersendiri. Oleh sebab itu sebaiknya selalu bijak dalam memutuskan sesuatu serta harus memiliki wibawa yang berkharisma. Sehingga ada kharisma yang dapat dipahami dengan menggunakan kata-kata bijak dan gesture yang dapat dipahami oleh anggota keluarga.

Masalah yang dialami pada suatu keluarga akan berdampak pada pertumbuhan anak-anak yang berada dalam keluarga tersebut. Sebagai contoh keluarga yang bercerai. Anak akan bingung untuk memilih tinggal sama ayahnya kah ibunya kah atau dengan anggota keluarga yang lain seperti kakek/ neneknya, tante, om. Bahkan mereka akan melarikan dari keadaan tersebut. Pelarian mereka bukan kepada hal yang positif melainkan kepada hal yang negatif. Hal negative yang sering mereka lakukan adalah tidak mau sekolah. Bikin masalah ketika berada disekolah. Terkadang mencoba merokok. Lalu meningkat kepada menggunakan narkoba. Mereka telah mengorbankan masa depannya. Apa yang harus kita lakukan dengan keadaan yang demikian? Bagaimana cara yang tepat untuk mengatasi masalahnya? Memang berat untuk mengatasinya. Anak-anak yang butuh perhatian di sekolah adalah yang kurang kasih sayang di rumah. Maka akan terbentuk anak-anak yang bermasalah dalam pergaulannya. Anak-anak yang bermasalah di sekolah adalah anak-anak yang butuh perhatian. Mereka sebagai korban dari lingkungan keluarga yang kurang harmonis. Dari penilaian para ahli yang perlu ditatar adalah orang tuanya. Kebanyakan orang tua tidak mau disalahkan akan keadaan yang mereka perbuat. Merasa paling benar sendiri, merasa dia yang berhak menentukan kepada anak-anaknya walaupun bertentangan. Butuh banyak kesabaran menghadapi orang tua yang demikian. Sebagai seorang guru ingin anak didik dapat curhat mengenai masalahnya. Pada saat anak mau bercerita namun tidak tahu awalnya darimana sehingga mereka membuat ulah untuk diperhatikan oleh sang guru. Terkadang guru tidak memahami gerak-gerik mereka. Maklum guru pun terlalu sibuk dengan anak-anak yang ada di dalam kelas, mungkin masalah dengan keadaan guru sendiri pada saat itu. Guru juga masih manusia yang memiliki kelebihan dan kekurangannya. Walaupun demikian guru dapat memantau setiap perubahan sehingga waktu yang dapat merubah hati sang anak untuk terbuka kepada gurunya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post