Kampung Waegrahi (Bagaikan Penjara Batin)
Rana? Pertanyaan ini pasti selalu timbul dalam benak siapa pun. Bagaimana sebuah komunitas masyarakat adat kaya budaya bisa berada di pedalaman ini? Berada di tengah pegunungan dan perjalanan yang membutuhkan waktu berjam-jam? Pertanyaan-pertanyaan ini muncul karena karena digoda rasa penasaran. Namun mendengar sebutan Rana pada kalangan masyarakat Buru yang berdomisili di pesisir pantai atau pun kota, Rana itu adalah ‘Penjara’. Akses jalannya yang susah, sulit terjangkau, letaknya di gunung (pedalaman), jauh dari kota, tidak ada hiburan, tidak ada listrik, tidak ada jaringan komunikasi. Tetapi, jika menyebut Danau Rana, siapa pun pasti mempunyai keinginan untuk ke sana.
Perjalanan panjang nan jauh, telah menghantarkan kami sampai di kampung Waegrahi. Kampung pertama yang berada di sekitaran Danau Rana. Kami diarahkan menuju ke rumah milik warga yang ditempati beberapa guru honor untuk beristirahat. Setelah menempuh perjalanan sejauh puluhan kilo meter, dalam kondisi basah kuyub akibat kehujanan, ditambah dengan suhu yang terasa lebih dingin dari biasanya terlebih pada malam hari membuatku harus secepatnya untuk berganti pakayan. Selanjutnya kami akan melaporkan diri di Kepala Kawasan dan Bapak Porwisi (keduanya adalah pemangku pejabat adat kampung setempat). Didampingi Bapak Abas Salasiswa (Kepala UPTD PK Kecamatan Fena Leisela) dan Bapak Remon Nacikit (Kepala Sekolah SD Negeri Waegrahi). Di sana kami di terima dengan baik, masyarakatnya ramah dan sopan. Hampir sejam kami mengobrol, saatnya kami pamitan pulang untuk beristirahat.
“Tetapi, jika menyebut Danau Rana, siapa pun pasti mempunyai keinginan untuk ke sana”.
Sekembalinya dari sana, aku ingin menghidupkan HP. Namun sayang, tidak ada jaringan telepon. Bagai pungguk merindukan bulan, itulah kalimat yang dapat diungkapkan untuk menggambarkan perasaanku malam itu. Di sini aku merasakan sepertinya sedang berada di penjara. Iya, penjara batin. Tentunya aku tidak bisa berkomunikasi dengan keluarga di kampung, walaupun hanya sekedar untuk mengirimkan SMS tentang keadaanku ataupun sebaliknya.
bersambung…
#GuruPelosok
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
daerah mana ini ya
Pulau Buru - Propinsi Maluku Bu,
Jauh kah dari koto maluku
Maksudnya Bu?