Aku menulis tentangmu, Yu…

Pagi ini kepalaku dipenuhi bintang-bintang. Bagaimana tidak ? Kembali, aku di dipaksa untuk mengeluarkan apa yang ada di pikiranku. Bahkan kali ini tak tanggung-tanggung. Hasil tulisanku akan di muat di MediaGuru.

Apa mungkin, Yu ??? Karna kau tahu. Yang di kepalaku hanya kamu. Apa kata mereka nanti.

“ Guru koq gak punya ide cemerlang!”

Yu, mereka tidak tahu. Kamu yang begitu cemerlang di segalaku.

Terpikir, bagaimana jika kau saja yang memaksaku untuk menulis. Akan ku sampaikan kepada pembaca tulisanku nanti. Bagaimana aku mempertahankan perasaan kagumku padamu. Hingga aku menjadi guru pun. Karena aku ingin mengajari anakmu kelak. Ya, anak yang lahir dari rahim wanita pilihan orang tuamu. Wanita, yang karenanya aku sadar bahwa tidak selamanya cinta itu dibersamakan.

Yu, Ingin ke kenalkan kau pada Ibu Istiqomah. Pribadi yang mencuri perhatianku setelah kamu. Mungkin karna beliau memiliki sosok Yo sementara aku punya sosok kamu , Yu. Beliau, jika menceritakan sesuatu, selalu penuh totalitas seperti artis-artis di sinetron itu. Suaranya tidak pelan, tapi mendengarkannya seperti sedang memutar lagu romantis. Hanyut, jatuh dan mencinta aku dibuatnya.

Sudahlah, Yu. Suara seorang hafiz Al quran membuyarkan ideku.

Sekarang, bantu aku mewujudkan keinginanku. Tetaplah menjadi inspirasi dan penyematku. Aku ingin menjadi guru di abad 21. Guru yang mampu berliterasi. Guru yang mampu dan mau menulis. Walaupun itu hanya tentangmu.