Menjadi guru itu adalah tugas yang sangat mulia. Ia bukanlah sekedar mentransfer ilmu kepada peserta didiknya, melainkan juga nilai-nilai kebajikan yang bisa membimbing peserta didiknya ke arah yang lebih baik lagi.

Itulah sebabnya mengapa banyak guru yang "kecewa" ketika pembelajaran tatap muka diganti lagi dengan BDR. Karena dia memiliki ikatan bathin yang sangat kuat dengan peserta didiknya.

Hubungan mereka bukan hanya sekedar hubungan antara pengajar dengan murid saja. Yang hanya sekedar menjalankan kewajibannya untuk menyampaikan materi pelajaran sesuai dengan kurikulum, lalu selesai mengajar anak2 diberi nilai.

Mungkin jikalah hanya materi pelajaran yang dibutuhkan oleh anak2, maka tidak sekolahpun tidak apa-apa, sebab materi pelajaran mudah didapatkan dimana-mana. Terlebih lagi di zaman Internet saat ini, semuanya pasti tersedia di sana. Tinggal kita kerik saja di mesin pencari Google, maka materi2 tersebut akan banyak mumcul.

Jadi, seorang guru sejati akan berupaya agar peserta didiknya semakin hari semakin baik, baik di segi ilmu, akhlak dan juga ibadahnya. Walaupun terkadang ada sebagian orang yang memandang sebelah mata tugas guru, terutama di era BDR (Belajar Dari Rumah) seperti saat ini, namun yakinlah bahwa pandangan Allah tidak pernah luput dari semua yang kita lakukan, bahkan di saat ia masih kita niatkan saja pun Allah sudah mencatatnya sebagai amal shalih bagi kita.

Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan Rahmat dan keberkahan-Nya kepada kita semuanya, baik para guru yang memang benar-benar berprofesi sebagai guru maupun para orang tua yang saat ini juga berprofesi sebagai guru, Aamiin Ya Rabbal 'Alamiin.

Tapaktuan, 22 Juli 2020

Tantangan menulis hari ke 5