Sempat spot jantung ketika di stasiun tadi, ketika akan mencetak tiket kereta, ada keterangan *sudah kadaluarsa*. Ini aneh, karena belum satu minggu dari masa pembelian kq kadaluarsa. Akhirnya saya membaca lebih teliti keterangan pada e-tiket yang dicetak di indo mart.

Ternyata, yang tertera di tiket adalah untuk keberangkatan tanggal 30 November. Astaghfirullah, pegawai indomart yang melayani saya saat itu keliru mengetikkan tanggal, kekeliruan yang lain adalah dia tidak konfirmasi dulu ke saya sebelum klik beli. Saya pun yang biasanya teliti, kali ini juga kurang teliti dan langsung membayar tanpa membaca ulang yang tertera di slip pembelian tiket.

Nasi sudah menjadi bubur, akhirnya saya berlari ke tempat pembelian tiket go show, berharap masih ada kursi kosong untuk jam pemberangkatan sore ini. Ketika membuka dompet, di dalamnya cuma ada uang 350 ribu, karena saya tidak pernah membawa uang tunai banyak. Untuk dua tiket saya harus membayar 920 ribu.

Akhirnya saya lari lagi ke ATM yang cukup jauh dari loket tiket. Sementara jam sudah menunjukkan pukul 15:30 dan kereta Bima berangkat pukul 16:40 WIB.

Bu Pipik yang menemani saya di loket ikut spot jantung melihat saya berlari-lari.

Akhirnya, setelah dari ATM dan dapat membeli tiket, saya dan anak saya, tentunya Bu Pipik juga langsung naik ke atas di ruang tunggu.

Alhamdulillah, alhamdulillah. Masih dapat kursi 2 untuk jadwal keberangkatan kereta sore ini.

Meski sempat kecewa dengan pelayanan pegawai indomart yang tidak sesuai SOP (mengkroscek data pada pembeli sebelum mengentere ok pada menu beli), sehingga saya harus kehilangan 820rb, akhirnya saya harus legowo, sebab saya juga terlalu percaya pada pelayanan mereka tanpa membaca lagi slip pembelian.

Pelajaran berharga dari kejadian ini, semakin menguatkan dan mengingatkan *pentingnya membaca*.

Ini menjadi peringatan bagi saya sendiri dan siapa pun pada umumnya. Baca, baca, baca.

Bukannya kamu (saya) saat ini sedang berjibaku dengan literasi membaca?

Nah ....