Pipik Woro Triani

Pipik Woro Triani Guru Bahasa Indonesia MAN 1 Magetan...

Selengkapnya
Navigasi Web

Malam dalam Cemas

Tengah malam lewat empatpuluhtigaan

Mataku menciut tetapi tidak mau terkatup

Nyaliku mulai mengkerut karena malam yang semakin kalut

Sepoi angin tak berkompromi mengajakku menari ala noni-noni

Pandanganku mulai kabur tak menentu

Mengkhayalkan janji yang tak ada di sini

Batinku sesak mengingat sosok yang tak berjati diri

Hatiku lunglai oleh keganasan rasa

Jiwaku terkapar karena dia yang selalu terpatri dalam hati

Rinduku mewabah menjangkiti sanubari

Kupikir lagi dan lagi

Jika angan ini terbiar apakah menjadi sesuatu yang membahagiakan

Atau mungkin menjadi sesuatu yang mengusik kebenaran

Aku rindu dia yang tak pernah ada

Dia yang fatamorgana dan dia yang selalu mengusik jiwa

Rindu pada sosok yang menakutkan

Jika rasa kutahan terlalu dalam akankah nantinya akan menjadi bom waktu yang menyakitkan

Atau hanya rindu yang tak berkesudahan

Padamu yang tak pernah tau

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Opini dalam sajian kalimat2 puitis yg apik dan indah. Mantap, Bunda... Semangat berkarya, salam silaturrahmi, sukses selalu...

08 Oct
Balas

Alhamdulillah, semoga bisa belajar lebih banyak ke teman2 termasuk sama mbak dwi. Amin

08 Oct



search

New Post