Sibuknya Aku Tetapi tetap Mencintaimu (tantangan H 6)
Kesibukan yang tak kunjung henti di masa isolasi, menjadikan hari-hari semakin sepi.
Tugasdemi tugas, tak kunjung selesai. Tugas satu di sini disusul tugal yg lain di sana.
Memang kuakui, pengalaman paling berharga dalam hidup adalah guru terbaik. Membawa kita berkelana menjelajah Nusantara. Menggapai mimpi dan bergelut dengan waktu.
Sibuknya aku, sampai tak sempat berpikir untuk membuatkan kopi untuknya. Aku tersipu malu tatkala bulan menyapaku, menandakan hari mulai pagi lagi. Dan aku lupa untuk mendatangi tempat tidur itu untuk terbuai mimpi.
Disela kesibukanku aku masih sempat berpikir untuk tidak mencintaimu. Hari-hariku penuh dengan pesona laki-laki yang menggodaku. Laki-laki yang selalu mengisi hari-hariku dengan sapaan lembutnya tentang bagaimana keadaanku, tentang doa-doa tulusnya kepadaku, dan tentang sapaan lembutnya kata ilopeyu yang menggetarkan kalbu. Jiwa-jiwa seolah luluh runtuh karena ucapannya itu. Dinding pembatas kewanitaanku seolah luluh lunglai tak berbekas.
Aku sempat mencintaimu dengan degup tak menentu. Dengan alunan suara nyanyian penuh rindu. Dan buaian kasih tak bertuan dan tak bernyonya di ujung batas pengorbanan cinta.
Sibuknya aku, masih sempat untuk mencintaimu.
Ilopeyu.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar