Pelatihan atau istilah kerennya workshop merupakan suatu kegiatan yang terjadwal secara runtut. Biasanya pelatihan dilaksanakan oleh suatu instansi atau lembaga dengan tujuan memberikan pengetahuan, keterampilan melalui pengalaman belajar. Sebagai seorang guru, rasanya sudah tidak asing lagi dengan istilah pelatihan. Pelatihan menjadi kawah candradimuka bagi guru untuk selalu belajar dan mengetahui hal-hal baru yang terus berkembang di dunia pendidikan.

Banyak hal yang bisa didapatkan dari pelatihan, misalnya pengalaman belajar, pengetahuan,keterampilan dan dapat menambah teman. Tetapi ternyata tidak semua pelatihan mampu menyajikan kegiatan yang menyenangkan bagi semua orang, apalagi jika memang orang tersebut terpaksa mengikuti pelatihan yang tidak sesuai dengan minatnya.

Bagi saya, mengikuti pelatihan adalah kesempatan saya untuk bisa keluar dari rutinitas sehari-hari, yang terkadang saya sendiri merasa bosan dengan aktivitas tersebut. Setiap pagi rutinitas dimulai dari mengurus rumah tangga, berangkat ke sekolah, mengajar, pulang ke rumah, kemudian mengurus rumah tangga lagi, begitu terus siklus kegiatan saya sehari-hari. Merasa bosan? Jelas saya merasa bosan. Oleh karena itu mengikuti pelatihan menjadi kegiatan bagi saya untuk keluar dari zona nyaman.

Namun, memang tidak semua pelatihan yang saya ikuti mampu menghadirkan kegiatan yang menyenangkan bagi peserta. Hal yang menjengkelkan tentu saja materi yang disampaikan tidak menarik, pematerinya kurang komunikatif dan panitanya seakan tidak siap dalam menyiapkan pelatihan. Jika demikian, saya pasti mengantuk, tidak betah dan ingin segera mengakhiri pelatihannya. Apa yang saya dapatkan? Tidak ada. Alih-alih ingin keluar dari rutinitas sehari-hari, saya malah terjebak dalam rasa bosan dan merasa telah menyia-nyiakan waktu saya. Selain itu, pada saat pelatihan, biasanya peserta akan diberi deadline untuk menyelesaikan sebuah tugas. Bagi saya yang tidak bisa bekerja cepat, deadline menjadi sesuatu yang menjengkelkan. Suasana hati menjadi alasan bagi saya tidak senang dengan deadline. Namun, saya sadar bahwa dengan adanya deadline membantu saya mengatur waktu menyelesaikan semua tugas yang harus saya selesaikan. Jengkel tetapi sadar.