TABUR BUNGA
Ingin kutabur bunga
Di atas pusaramu kala senja
Pada tanah merah basah
Saat gerimis makin resah
#
Akan kutabur bunga
Tapi mereka gelengkan kepala
Seraya beranjak menjauh
Dalam duka bersama keluh
#
Harus kutabur bunga
Meski tak ada sesiapa
Karena rindu makin pilu
Padamu pejuang ilmu...
#
Mengapa tabur bunga
Jadi siluet kabur tak berwarna
Karena kabar ketiadaanmu
Diiring pandemi pencabut nyawa
#
Biarlah kutabur bunga
Walau terpisah jarak dan raga
Karena kuyakin kekuatan doa
Kan menembus pintu langit-Nya
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap Say salam Literasi skss ya Say
Waaah...tersanjung saya dikunjungi bunda penulis luarbiasa. Terimakasih bunda... Doa sukses selalu juga untuk bunda
Aduuuh..saya sangat terkesima dan suka sekali dengan puisi ini, wow!..benar2 puisi dari hati, sukses selalu bunda pipit..
Ini puisi patah hati. Sebagiannya terinsiprasi dari puisi pahlawan tanpa nama milik Pak Khalid. Memang dari hati, tapi masih miskin teknik dan diksi.... Mohon diajari Pak