Pipit Indrawati

Guru Ekonomi di MAN 14 Jakarta. Guru muda yang mencoba selalu bahagia dan membahagiakan orang-orang tercinta. Konsultan psikologi STIFIn yang juga aktif ...

Selengkapnya
Navigasi Web

TABUR BUNGA

Ingin kutabur bunga

Di atas pusaramu kala senja

Pada tanah merah basah

Saat gerimis makin resah

#

Akan kutabur bunga

Tapi mereka gelengkan kepala

Seraya beranjak menjauh

Dalam duka bersama keluh

#

Harus kutabur bunga

Meski tak ada sesiapa

Karena rindu makin pilu

Padamu pejuang ilmu...

#

Mengapa tabur bunga

Jadi siluet kabur tak berwarna

Karena kabar ketiadaanmu

Diiring pandemi pencabut nyawa

#

Biarlah kutabur bunga

Walau terpisah jarak dan raga

Karena kuyakin kekuatan doa

Kan menembus pintu langit-Nya

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap Say salam Literasi skss ya Say

04 Sep
Balas

Waaah...tersanjung saya dikunjungi bunda penulis luarbiasa. Terimakasih bunda... Doa sukses selalu juga untuk bunda

04 Sep

Aduuuh..saya sangat terkesima dan suka sekali dengan puisi ini, wow!..benar2 puisi dari hati, sukses selalu bunda pipit..

04 Sep
Balas

Ini puisi patah hati. Sebagiannya terinsiprasi dari puisi pahlawan tanpa nama milik Pak Khalid. Memang dari hati, tapi masih miskin teknik dan diksi.... Mohon diajari Pak

04 Sep



search

New Post