Pipit Indrawati

Guru Ekonomi di MAN 14 Jakarta. Guru muda yang mencoba selalu bahagia dan membahagiakan orang-orang tercinta. Konsultan psikologi STIFIn yang juga aktif ...

Selengkapnya
Navigasi Web
THE NEXT CALLING

THE NEXT CALLING

Seorang sahabat yang sekarang mukim di Turki mendampingi suaminya studi S3, hari ini memberi tahu sesuatu. Profesinya sebagai psikolog perkembangan, makin hari makin menyadarkan tentang makna keberadaan dan hakikat kehidupan. Bahwasanya sejak usia 15 hingga 40 tahun adalah masa pencarian peran peradaban. Mau jadi apa kita setelah usia itu. Mau memberi manfaat apa pada masyarakat yang butuh dibantu. Dan mau dikenang sebagai apa pada kehidupan setelah itu. Elizabeth Hurtlock dalam buku fenomenalnya "Psikologi Perkembangan" menyatakan usia 40 tahun merupakan batas fase dewasa awal yang signifikan menentukan jalan hidup seseorang.

Senada dengan hal tersebut, dalam kacamata psikologi islam ternyata Rasulullah juga menemukan misi kehidupannya di usia 40 tahun. Saat itulah beliau menemukan bahwa alasan penciptaannya adalah untuk menjadi Rasul penyampai risalah bagi alam semesta. Tentu saja hal itu diperoleh setelah beliau melewati pengalaman panjang, kegalauan dan kegelisahan melihat kehidupan masyarakat sekitarnya.

Lalu bagaimana denganku?

Hari ini tanpa diduga-duga sepertinya Allah ingin memperlihatkan sebuah jalan untuk ditempuh. Jalan yang sebetulnya pernah cukup lama kutapaki dan memberi warna hampir di sepanjang waktu kala itu. Jalan yang membuatku rela berjibaku menjalani perkuliahan sambil aktif berorganisasi di salah satu kampus negeri paling kompetitif dan borjuis di negeri ini, FEUI. Padahal untuk biaya hidup dan perkuliahan pun harus mengandalkan aneka beasiswa dan kerja sambilan atau mengerjakan proyek organisasi.

Itulah jalan dakwah ekonomi syariah. Jalan yang sempat kuperjuangkan saat awal meniti karir sebagai ASN guru di Kementrian Agama dengan mengampu muatan lokal Ekonomi Syariah. Jalan yang akhirnya kurelakan untuk terlepas saat Kanwil DKI mengganti mulok ekonomi syariah menjadi tahfidz. Jalan yang ternyata ingin kutempuh dan perjuangkan lagi lewat webinar dan short course Ekonomi Syariah bagi para guru MA/SMA/SMK.

Aku tidak tahu akan selapang atau seterjal apa nanti medan yang harus kujelajahi. Aku pun belum bisa membayangkan setinggi apa benteng birokrasi dan serumit apa labirin regulasi yang harus kulalui. Namun tak bisa lagi dipungkiri, rindu ini perlahan tapi pasti kembali bersemi. The next calling untukku mulai memanggil lagi. Kembalikan ekonomi syariah sebagai mulok Madrasah Aliyah DKI. Kuatkan tekad membumikan ekonomi syariah sebagai jalan terang dalam kehidupan ekonomi genetasi penerus kita. Dan bersiaplah kembali mengulang prestasi tingkat nasional KSM Ekonomi Terintegrasi. Bismillah... Semoga Allah meridhoi.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Amin, kembali Baca tulisan bernas nya mbak Pipit..

18 Sep
Balas

Walah, bernas tho Bu? Pingin jadi wartawan ngga kesampaian, hehe

16 Feb

Aamiin ... keren tulisannya. Sukses selalu ya.

18 Sep
Balas

Bu Heri jauh lebih produktif lho

16 Feb

aamiin...mantaps mba pipit. Kebahagiaan tersendiri ketika harapan dari mimpi mimpi kita mulai terkuak menghiasi hari hari kita. Jos lah top mba pipit

18 Sep
Balas

Nggih leres Bu War, tetap semangat !

16 Feb



search

New Post