Pispian Rahman

Guru...

Selengkapnya
Navigasi Web
PENGARUH KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS NOTASI BALOK TERHADAP KEBERHASILAN PEMBELAJARAN SENI MUSIK  
Peserta Didik Sedang Mengikuti Ujian Tertulis

PENGARUH KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS NOTASI BALOK TERHADAP KEBERHASILAN PEMBELAJARAN SENI MUSIK  

Pispian Rahman

Guru Seni Budaya SMA Negeri Pintar Prov Riau

Abstraksi

Tujuan Penulisan ini untuk mengetahui tingkat kemampuan membaca dan menulis notasi balok musik pada peserta didik kelas x yang dinilai belum mampu dikuasai peserta didik dengan baik, berdampak negatif bagi keberhasilan belajar seni musik. Peserta didik kelas X atau yang baru menamatkan pendidikan sekolah Menengah pertama (SMP) yang mengenal notasi balok musik itu pun hanya sebatas mengenal nama nilai not saja sedangkan untuk mampu menulis dan membaca seluruh peserta didik tidak mampu membaca atau menuliskan notasi musik. inilah yang menjadi hipotesa penulis salah satu hal yang termasuk faktor yang mempengaruhi mengapa rendahnya tingkat keberhasilan pembelajaran bagi peserta didik pada pelajaran Seni Budaya Bidang kajian Seni Musik dan hal ini pulalah yang makan mengurangi efektifitas kegiatan pembelajaran bagi guru dalam menyampaikkan materi seni musik pada sekolah menengah atas.

Penulisan ini makalah menggunakan teknik penulisaan Tinjauan Pustaka dengan melakukan medotde penelitian studi kepustakaan pada berbagai Jurnal ilmiah terkait, Penelitian Tindakan Kelas, penulis meninjau kebenaran hipotesis pengalaman mengajar dengan teori atau hasil-hasil penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan pembelajaran senibudaya khususnya terkait notasi balok seni musik

Dengan telah dilakukan pengenalan tentang notasi balok, cara menuliskan dan cara membaca, tentunya diharapkan ada kemudahan melakukan proses pembelajaran sebab secara visual gambaran melodi dan ritme yang terdapat dalam musik lebih jelas dan menjadi lebih cepat di ingat dalam aktivitas pembelajaran kegiatan praktik musik.

Kata Kunci :, Notasi Balok, Pembelajaran, seni musik

PENDAHULUAN

Seni Musik merupakan salah satu cabang seni yang di ajarkan pada mata pelajaran Seni Budaya di setiap tingkat kelas untuk jenjang Sekolah Menengah Atas. Hal ini mengacu pada turunan materi dalam buku pelajaran dari Kompetensi Dasar yang di tuangkan pada silabus dan konten kurikulum mata pelajaran seni budaya SMA dengan berbagai pembagian tingkat kesulitan yang berbeda. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016 Tentang Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) pada Kurikulum 13 Seni Budaya SMA/MA tergambar ruang lingkup pembahasan materi pada buku pelajaran yang diterbitkan Kementerian Pendidikan Nasional.

Mencermati lebih dalam terkait ruang lingkup materi pembelajaran bidang kajian seni musik baik di kelas X, XI dan XII selain membahas tentang pendalaman Simbol Notasi Musik juga di setiap tingkat selalu di sajikan contoh-contoh lagu berbentuk notasi balok. Untuk kelas X misalnya memuat materi musik Tradisional atau Daerah Setempat yang ada di Nusantara, pada materi ini peserta didik di suguhkan materi karya seni musik tradisi atau daerah dan nusantara dengan partitur atau notasi balok juga di sajikan pola-pola notasi ritme sederhana agar peserta didik dapat benar benar merasakan nuansa irama, melodi aksen, tempo, atau cepat lambat nya bunyi,

Gambar 1 : Notasi Balok pada Buku Peserta didik Pelajaran Seni Musik Kelas X SMA, hal 67

Selain itu materi musik untuk kelas XI ruang lingkup materi musik di batasi pada Materi Musik barat yang juga disajikan notasi balok lengkap dengan score Aransemen musiknya, contoh lagu Edelweis lagu rakyat swiss dan Imagine karya John Lenon berikut.

Gambar 2 : Notasi Balok pada Buku Peserta didik Pelajaran Seni Musik Kelas XII SMA, hal 39

Sementara itu untuk kelas XII peserta didik juga di tuntut untuk mengenal musik kontemporer dan di harapkan mampu membuat karya sendiri dengan menuliskannya dan dimainkan menggunakan notasi balok atau symbol musik standar, sehingga penguasaan peserta didik akan partitur atau notasi balok harus berkemampuan baik.

Namun pada kenyataan nya saat ini peserta didik kelas X atau yang baru menamatkan pendidikan sekolah Menengah pertama berdasarkan pemantaun penulis hanya sebagian kecil peserta didik yang mengenal notasi balok musik itu pun hanya sebatas mengenal nama nilai not saja sedangkan untuk mampu menulis dan membaca seluruh peserta didik tidak mampu membaca atau menuliskan notasi musik meskipun itu hanya menulis dan membaca notasi sederhana dengan nilai Setengah (dua Ketuk) dan seperempat (satu ketuk).

Pada dasarnya pengenalan dan pembelajaran musik mengenai Notasi Angka dan balok di tingkat SLTP mestinya sudah dilaksanakan karena memang baik Kompetensi inti dan Kompetensi Dasar dalam Materi yang ada pada buku pelajaran Seni SMP/Mts Juga terdapat pengenalan tentang simbol Notasi Balok serta contoh-contoh lagu dalam notasi angka dan balok. Akan tetapi menurut pengakuan peserta didik yang di tanyakan guru langsung di dalam kelas, ditemukan 20 % peserta didik mengatakan belum pernah mendapat pelajaran tentang simbol notasi balok dengan alas an guru yang mengajarkan memilki spesialisasi bidang seni lain seperti Tari, dan Rupa, sedang kan 80 % lainnya mengakui bahwa pernah di ajarkan tentang pengenalan Notasi namun tidak sampai tahap ketuntasan mampu membaca notasi apalagi menulis notasi itu pun lebih banyak menggunakan notasi angka untuk mengenal nada pada alat musik pianika yang di mainkan saat praktik bermain musik.

Sehingga ini inilah yang menjadi hipotesa penulis salah satu hal yang termasuk factor yang mempengaruhi mengapa rendahnya tingkat keberhasilan pembelajaran bagi peserta didik pada pelajaran Seni Budaya Bidang kajian Seni Musik dan hal ini pulalah yang makan mengurangi efektifitas kegiatan pembelajaran bagi guru dalam menyampaikkan materi seni musik pada sekolah menengah atas.

Penulis selaku guru mata pelajaran Seni budaya dikira perlu untuk melakukan tinjauan ilmiah seberapa besar pengetahuan atau kemampuan membaca dan menulis notasi musik tersebut dapat mempengaruhi keberhasilan Peserta didik dalam mencapai hasil pembelajaran seni musik dan seberapa besar efektifitas pengajaran yang dilakukan di dalam kelas apabila telah menguasi notasi musik pada jenjang SMA Negeri Pintar Kabupaten Kuantan Singingi dengan rumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimanakah tingkat kemampuan membaca dan menulis notasi balok pada peserta didik Kelas X di SMA Negeri Pintar Provinsi Riau.

2. Apakah pengaruh kemampuan membaca dan menulis notasi balok terhadap keberhasilan pembelajaran peserta didik pada pada materi pelajaran seni musik Tingkat Sekolah Menengah Atas.

Adapun tujuan dari pembuatan makalah Tinjauan Ilmiah ini yaitu :

1. Untuk mengetahui tingkat kemampuan membaca dan menulis notasi balok musik pada peserta didik kelas x

2. Sebagai bahan masukan dan bagi peserta didik dan guru seni SLTA dalam meningkatkan keberhasilan pembelajaran seni musik di sekolah.

3. Untuk memenuhi persayaratan kenaikan pangkat sub unsur pengembangan keprofesian berkelanjutan dengan membuat makalah tinjauan ilmiah pembelajaran seni budaya di tingkat satuan pendidikan.

TEKNIK PENULISAN

Penulisan ini menggunakan teknik penulisaan Tinjauan Pustaka dengan melakukan medotde penelitian studi kepustakaan pada berbagai Jurnal ilmiah terkait, Penelitian Tindakan Kelas, penulis meninjau kebenaran hipotesis pengalaman mengajar dengan teori atau hasil-hasil penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan pembelajaran senibudaya khususnya terkait notasi balok seni musik, pada peserta didik Kelas X di SMA Negeri Pintar Provinsi Riau.

PEMBAHASAN

A. Peguasaan Notasi Balok Peserta Didik di Kelas X

Mata Pelajaran Seni budaya merupakan mata pelajaran wajib B pada dalam Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas (SMA) dengan jumlah 2 Jam pelajaran setiap minggu pada semua kelas dari kelas X, XI, dan XII. Ini berarti setiap tingkat melaksanakan proses pembelajan seni budaya. Untuk materi mata pelajaran seni budaya memiliki 4 (empat) bidang kajian seni yang di ajarkan dalam setiap semester atau satu tahun pelajaran, bidang tersebut adalah seni musik, seni tari, seni drama, dan seni rupa, dengan demikian semua materi bidang kajian di pelajari peserta didik dalam setiap semester dan pada setiap tingkat, tidak terkecuali mata pelajaran bidang kajian seni musik dengan hirarki tingakat kesulitan yang berjenjang berdasarkan ruang lingkup materi yang di ajarkan.untuk semua tahun ajaran tersebut peserta didik akan di hadapkan dengan materi pelajaran musik yang menyuguhkan materi musik dengan notasi dan simbol musik. Hal ini yang kemudian kendala yang di jumpai guru seni budaya tahun pertama pada kelas X semester 1 SMA Negeri Pintar dalam menyampaikan materi musik dengan ruang lagu contoh musik tradisional setempat dan nusantara. Mulai dari pemahaman konsep musik, analisis musik bahkan hingga praktik bermain musik, mejadi kurang efektif karena peserta didik belum menguasai cara membaca menulis dan membaca notasi musik yang menyimbolkan unsur-unsur musik, untuk lebih jelasnya berikut di sajikan tabel data tingkat pengetahuan dan penguasaan peserta didik kelas X MIPA 1 Tahun Pelajaran 2015/2016.

Tabel 1. Pengetahuan Peserta didik Kelas Tentang Simbol Notasi balok dan Notasi Angka Kelas XI MIPA 1

No

Uraian Observasi

Jumlah

Peserta didik

Persentase

KET

1

mengaku belum pernah diberikan Materi Notasi Balok di SLTP

5

20 %

2

mengaku bisa membaca notasi angka pada alat musik Pianika

25

100%

3

mengenal simbol notasi balok musik sejak SLTP

20

80 %

4

mengaku Belum mampu membaca Notasi not utuh, not Setengah, Seperempat dan seperenambelas

25

100%

5

Mengaku belum mampu menulis dikte ritme musik dengan nilai not utuh, not Setengah, Seperempat dan seperenambelas

25

100%

Berdasarkan data tabel di semua peserta didik kelas X MIPA 1 atau yang baru menamatkan pendidikan sekolah Menengah tidak mampu membaca atau menulis notasi balok meski hanya sebatas membaca dan menulis notasi sederhana dengan nilai Setengah (dua Ketuk) dan seperempat (satu ketuk). Sementara pada buku Seni Budaya Kelas untuk kelas X Semester 1 yang dikeluarkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di sajikan notasi balok yang di mainkan dengan alat musik perkusi seperti Triangel, CL = tepukan tangan, ST = hentakan kaki dan Bass Drum. Hal ini bertujuan agar pesera didika dapat merasakan dan membedakan secara langung perbedaan ritme dan melodi yang merupakan sebagai unsur-unsur dasar adanya sebuah musik.

Gambar 6 : Notasi Balok dengan Ritme yang dimainkan dengan perkusi

Dikarenakan selulurh peserta didik belulm mampu memainkan nya, sehingga pilihan yang dapat dilakukan guru mata pelajaran seni adalah memilih untuk mengajarkan ulang tentang notasi balok , atau memainkan ritme tersebut dengan metode menirukan dengan berulang ulang hingga peserta didik menjadi hafal.

Disamping itu kondisi pada kelas X MIPA 1 di SMAN Pintar ini, tidak hanya berlaku untuk kelas tersebut, ketidak mampuan peserta didik dalam membaca dan menulis notasi balok juga terjadi pada semua kelas lainnya, perbedaannya hanya terletak pada jumlah siswa yang pernah mengenal atau diajarkan tentang notasi balok sebelumnya pada jenjang SLTP, namun mereka cukup akrab dan memahmi simbol-simbol dengan notasi angka untuk menunjukkan nada yang harus di bunyikan namun masih belum tepat memainkan irama, atau panjang pendeknya nada yang di mainkan tersebut, jika pun ada peserta didik yang memainkan dengan benar itu memang karena peserta didik sudah hafal lagu yang di mainkan dengan kemampuan bakat dasar musikalitas yang menonjol di dirinya.

Dengan demikian peserta didik memilki kesulitan dalam mengikuti pelajaran sehingga penting bagi peserta didik untuk memahami simbol-simbol musik dengan kemampuan membaca dan menulis notasi balok agar memiliki pemahaman yang utuh tentang konsep musik dan mampu dalam melakukan pembelajaran praktik musik dengana memainkan semua notasi yang di sajikan dalam buku pelajaran seni budaya,

Kurniawan (2011: 26) mengemukakan Untuk dapat menguasai teori musik, hal yang pertama kali yang harus dikuasai adalah membaca notasi, karena, apabila diibaratkan belajar membaca, maka notasi merupakan gambaran huruf-huruf tertulis yang digunakan untuk membaca. Notasi atau sering disebut dengan not disimbolkan dengan simbol-simbol notasi atau sering disebut not balok. Simbol notasi balok bersifat universal atau berlaku di seluruh belahan dunia. Apabila kita berada di Amerika, notasi musik tetaplah sama. Mungkin ini juga yang menjadikan musik sebagai bahasa dunia.

Mengacu pada pendapat ini. Notasi balok merupakan bagian yang penting yang harus di kuasai peserta didik sebelum mempelajari atau memainkan pembelajaran praktik musik di sekolah, selain itu dengan menguasai notasi balok di mungkinkan bagi peserta didik untuk memainkan berbagai lagu atau musik yang bersasal dari Negara-negara yang ada di dunia, sebab system simbol notasi musik berlaku sama di seluruh dunia.

B. Hasil Belajar Belajar Peserta Didik Setelah mampu Membaca dan Menulis Notasi Balok

Peserta didik di setiap sekolah pada dasarnya diarahkan untuk mengembangkan kreativitas peserta didik, belajar di setiap langkah dapat membentuk sikap apresiatif, kritis, dan proses kreatif dalam diri peserta didik. Melalui pembelajaran seni musik peserta didik dapat meningkatkan kemampuan imajinatif, apresiasi karya seni, kepekaan rasa, keterampilan dan kemampuan berkreasi karya seni musik dalam diri peserta didik dapat berkembang.

Untuk mewujudkan hal-hal tersebut di atas tentunya tidaklah semudah yang kita bayangkan, karena dalam proses pembelajaran khususnya seni musik dalam membaca notasi balok banyak faktor yang mempengaruhi kemampuan peserta didik. Sudirman (1996: 38) mengatakan bahwa secara garis besar faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar peserta didik adalah faktor internal (dalam diri subjek belajar) dan faktor eksternal (luar diri subjek belajar).

Dalam Peraturan Menteri Pendidikan No. 22 Tahun 2006 ;438 dijelaskan pula bahwa pendidikan seni budaya diberikan di sekolah karena keunikan dan kebermaknaan terhadap kebutuhan perkembangan peserta didik, yang terletak pada pemberian pengalaman estetis dalam bengtuk kegiatan berekspresi atau berkreasi yang hal ini tidak dapat diberikan oleh mata pelajaran lain. Pembelajaran seni budaya khususnya musik, merupakan aktivitas yang dapat di dengar dan dirasakan melalui permainan musik maupun berolah vocal.

Dari penelitiannya Priawan Dwi Arifin Syah (2014:2). mengemukakan Pada pembelajaran seni musik, notasi balok adalah salah satu media bahasa yang dalam mempelajari instrumen musik, tetapi notasi balok merupakan media untuk mempermudah belajar instrumen musik bukan bertujuan utama belajar musik. Pemahaman notasi balok bertujuan untuk menjembatani antara bahasa teoritis menjadi bahasa praktis dalam memainkan musik, sehingga pesan yang ingin disampaikan oleh seorang komposer musik dapat dimainkan secara tepat sesuai dengan keinginan komposernya.

Berdasarkan pendapat yang telah di kemukakan dia atas secara jelas mengemukakan sangat penting bagi peserta didik yang ingin mempelajari musik atau bermain musik baik dengan instrument atau pun dengan vocal untuk terlebih dahulu menguasai notasi musik balok. Karena selain sebagai penjembatan dalam teori dengan praktek notasi balok juga merupakan sebagai bahasa musik yang telah berlaku universal di seluruh dunia yang akan memudahkan pelajar dalam mempelajari atau memainkan berbagai jenis musik di dunia. Sehingga penting bagi guru mata pelajaran seni budaya pada SMA Negeri Pintar pada kelas X untuk memasikan ketuntasan belajar notasi balok pembelajaran penguasaan peserta didik dalam hal membaca dan menulis notasi balok, apa lagi di dengan adanya kondisi bahwa seluruh peserta didik berdasarkan data yang belum mampu melakukannya, selain memudahkan dalam pembelajaran tentunya juga diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik dalam pembelajaran seni budaya khusunya bidang kajian seni musik.

Dengan alasan tersebut di atas maka penulis selaku guru yang mengemban mata pelajaran Seni budaya merasa perlu memberikan pelajaran ulang tentang notasi balok kepada peseta didik agar para peserta didik lebih mudah dan dapat meningkatkan dan antusias dalam mengikuti pelajaran seni musik baik untuk menguasai materi musik Nusantara maupun, materi musik barat atau manca Negara serta musik kontemporer pada jenjang selanjutnya.

Peningkatan keberhasilan belajar peserta didik dapat diamati dari perubahan antusias dan tingkat pemahaman peserta didik dalam menjelaskan konsep, unsur-unsur Musik dan dalam cepatnya penguasaaan praktik alat musik melodis maupun perkusi. Dalam kegiatan pembelajaran ini berlangsung sebanyak 4 X pertemuan dengan 8 kali jam pelajaran selama 4 minggu, mulai dari kegiatan pembelajaran yang dilakukan sebelum peserta didik mengenal tulis baca notasi balok, pengajaran ulang simbol dan notasi balok, hingga pembelajaran yang dilakukan setelah seluruh peseta didik mampu membaca notasi balok dengan nilai not penuh, setengah, seperempat, seperdelapan atau simbol notasi balok dengan tanda istirahat dengan nilai not yang sama.

Adapun rangkaian temuan dan kemajuan hasil belajar pada kegiatan pembelajaran dan temuan temuan yang dapat di amati selama kegiatan pembelajaran tersebut adalah berikut ini :

Pertemuan Minggu ke 1

- Pembelajaran dimulai guru dengan menyampaikan hal-hal yang menjadi tujuan pembelajaran tentang konsep, defenisi dan unsur-unsur dalam musik yang nantinya diharapkan mampu jelaskan oleh peserta didik.

- Pada kegiatan awal pembelajaran peserta didik diminta untuk mengamati secara seksama beberapa tayangan video dan audio musik tradisional dan nusantara yang dimainkan dengan beragam alat musik nusantara seperti, permainan Gendang Melayu, Calempong, Gamelan, Sasando, dan Sampe. Kemudian peserta didik diminta untuk mencoba menemukan simpulan yang dapat di ambil serta unsur-unsur apa saja yang dapat di kemukakan dalam sebuah karya musik yang menggunakan alat musik tradisional nusantara yang di amati tersebut.

- Setelah kegiatan pengamatan video peserta didik peserta didik belum dapat menyampaikan defenisi musik dalam bentuk yang lebih lengkap, pendapat hanya baru mendefenisikan musik dalam makna yang sempit seperti; musik adalah bunyi, sebagian mengemukakan musik adalah bunyi yang indah, ada pesrta peserta didik mengemukakan bahwa musik adala nada yang teratur. Jawaban guru hanya disitu, selnjutnya peserta didik belum mampu mengemukakn beberaoa unsur-unsur musik lainnya seperti adanya tinggi rendah bunyi (nada), Panjang pendeknya nada (ritme) , cepat lambatnya bunyi (tempo) atau keras lembutnya bunyi (dinamika), pada dasarnya peserta didik belum mampu mengemukakan pendapat karena belum melihat atau mengimajinasikan musik secara visual. Meseki ada seorang peserta didik yang menjawab nada yanag teratur, namun ketika di minta pendapat belum mampu menyebutkan pemahamannya tentang apa yang disebut dengan nada.

- Selanjtnya peserta didik diharapkan dapat memainkan pola ritme dengan notasi balok yang di sajikan dalam buku pelajaran tujuan dengan tujuan dapat memainkan dan mengunkapkan perbedaan kesan yang dirasakan peserta didik antara nilai not penuh (4 ketuk) sebanyak 4 birama dengan nilai not seperenambelas (1/4 ketuk)/ sebanyak 2 birama, seperti yang ada pada gambar berikut ini;

Gambar 7 : Notasi ritme

- Dalam hal ini tentunya guru mengalami dalam memberikan pemahaman kepada peserta didik karena memang tidak seorang pun peserta didik yang mampu membaca agar ritme denan notasi tersebut agar bisa dimainkan peserta didik, hingga akhirnya guru harus menirukan bunyi atau ritme tersebut dengan lisan dengan meminta peserta didik untuk mengulanginya beberapa kali hingga dikuasai. Kondisi ini jelas tidak memberikan pemahaman yang maksimal pada anak, karena apa yang mereka mainkan hanya berupa hapalan, tanpa mengerti apa makna dari simbol notasi tersebut, sehingga peserta didik kesulitan dan salah ketika di minta untuk memainkan kedua ritme tersebut dengan tempo atau ketukan lambat, sedang dan cepat.

- Sehingga dengan alasan di atas akhirnya guru memutuskan untuk melaksanakan peengenalan dan memberikan materi ajar tambahan kepada peserta didik tentang notasi balok untuk pertemuan selanjutnya, namun terlebih dahulu peserta didik di minta untuk menghapal dan mengenali bentuk not dan Tanda Istrirahat Notasi Balok pada tabel berikut :

Tabel 2 : Bentuk Not dan Tanda Istirahat

Pertemuan Minggu ke 2 dan ke 3

- Untuk memberikan materi notasi balok, di berikan dengan 2 tahap. Pada tahapan pertama peserta didik di ajarkan mengenal simbol-simbol dan cara merangkai notasi balok serta teknis menuliskan nilai not dalam birama 3/4, birama 2/4 dan 4/4. Dengan bentuk not dan tanda istirahat penuh, not 1/2 , not 1/4, not 1/8, not 1/16, not 1/32. Peserta didik di fokuskan pada pengenalan bendera not dengan rangkaian not ritme saja (belum dituliskan dalam garis paranada) dengan jumlah perketuk dan perbirama yang benar, baik rangkaian dengan bentuk not atau pun dengan tanda istirahat.

- Sedangkan untuk tahap 2 pada pertemuan berikutnya peserta didik di belajarkan untuk membaca notasi ritme yang telah di rangkai masing masing sekaligus membelajarkan mengukur panjang pendek nada dalam setiap ketukan.

- Pada tahapan ini waktu banyak di gunakan oleh peserta didik untuk diskusi atau secara individu melatihkan berbagai notasi dengan nilai beragam hingga mampu dan lancar membaca sebanyak 4 birama

- Di 2 minggu pertemuan guru memastikan seluruh peserta didik dapat mengenal notasi balok secara baik, terutama dengan untuk not dengan nilai penuh, setengah, seperempat dan seperlapan.

Pertemuan minggu ke 4

Pada pertemuan ini peserta didik di ajak kembali memperhatikan notasi balok dengan contoh lagu dan ritme dan di minta untuk mendiskusikan dan membaca nya secara perkelompok maupun perorangan.

Gambar 8: Guru Sedang Menjelaskan Notasi Balok

Dengan telah dilakukan pengenalan tentang notasi balok, cara menuliskan dan cara membaca, antusias peserta didik dalam belajar lebih tinggi, dan mereka lebih banyak memilki ide-ide rangkaian ritme yang beragam, meski ditemukan setiap anak memiliki kemampuan musikalitas yang berbeda, namun secara umum peserta didik kreatif dan lebih tertantang dalam melakukan aktivitas pembelajaran terutama dalam kegiatan praktik musik.

Berikut ini perubahan atau peningkatan belajar peserta didik yang dapat di amati setelah mampu membaca dan menulis notasi balok :

a. Peserta didik dengan mudah menjelaskan pemahaman mereka tentang perbedaan ritme dan nada

b. Analisis peserta didik dalam memperhatikan musik lebih dalam, karena dapat mengemukakan kesan nilai not dan tempo yang digunakan.

c. Peserta didik lebih mudah memainkan pola ritme secara berkelompok dalam tempo yang sama meskipun dengan pola pola ritme yang berbeda.

d. Peserta didik dapat menuliskan penggalan pola ritme yang di tangkap dari permainan musik dalam video dan audio yang di putar di depan kelas

Gambar 9 : Peserta didik Menulis dan Merangkai Notasi balok

e. Peserta didik lebih cepat mengetahui kesalahan dalam membaca notasi musik, karena dapat merasakan nilai ketuk dan nilai not

f. Peserta didik dapat menentukan unsur-unsur musik dalam permainan musik perkusi, menentukan ritme, dinamik, tempo

g. Proses pembelajaran praktik memainkan alat musik dapat dengan mudah dan efektif dilaksanakan, dengan antusias masing kelompok yang ingin menampilkan hasil kreasinya

Dengan Adanya perubahan peningkatan cara belajar peserta didik setelah menguasai notasi balok baik cara membaca dan menulisnya menjadikan hal-hal yang menjadi tujuan pembelajaran Seni musik dapat tercapai secara baik dengan kegiatan pembelajaran berlangsung dengan antusias. Adanya perubahan ini lah yang kemudian disimpulkan kemampuan notasi balok peserta didik dapat mempengaruhi keberhasilan pembelajaran musik. Hal ini sesuai dengan apa yang kemukakan Oemar Hamalik bahwa:

Hasil belajar adalah sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada diri seseorang yang dapat diamati dan diukur bentuk pengetahuan, sikap dan keterampilan. Perubahan tersebut dapat diartikan sebagai terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih baik dari sebelumnya dan yang tidak tahu menjadi tahu.1 Hasil belajar dapat diartikan sebagai hasil maksimum yang telah dicapai oleh seseorang siswa setelah mengalami proses belajar mengajar dalam mempelajari materi pelajaran tertentu. Hasil belajar tidak mutlak berupa nilai saja, akan tetapi dapat berupa perubahan, penalaran, kedisiplinan, keterampilan dan lain sebagainya yang menuju pada perubahan positif. (Hamalik, 2007:30)

Selain itu menurut Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, (2010:42) mengemukakan bahwa : Kriteria atau Indikator Hasil Belajar Pada prinsipnya, pengungkapan hasil belajar ideal meliputi segenap ranah psikologis yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses belajar siswa. Untuk mengetahui berhasil atau tidaknya seseorang dalam mennguasai ilmu pengetahuan pada suatu mata pelajaran dapat dilihat melalui prestasinya. Peserta didik akan dikatakan berhasil apabila prestasinya baik dan sebaliknya, ia tidak berhasil jika prestasinya rendah.

Pada tingkat yang sangat umum sekali, hasil belajar dapat diklasifikasikan menjadi tiga yaitu:

a. Keefektifan (effectiveness)

b. Efesiensi (efficiency)

c. Daya Tarik (appeal).

Keberhasilan pembelajaran ini dapat pula di benarkan jika mengacu pada pendapat yang dikemukakan Purwanto terntang 3 klasifikasi hasil belajar yang tampak pada pengamatan belajar peserta didik pada pertemuan minggu ke 4 (empat) adalah :

1. Dengan adanya efektifitas dalam pembelajaran ini terlihat saat guru tidak lagi harus menirukan bunyi kepada seluruh peserta didik dalam memainkan notasi ketika praktik bermain musik.

Gambar 10

Kelompok

Sedangan

Memainkan

Notasi balok

Dengan

Peralatan

sederhana

2. Efesiensi waktu yang telah di rasakan meski membutuh kan 2 kali pertemuan untuk mengajarkan tentang notasi namun jika kemampuan membaca dan menulis notasi telah di kuasai maka peserta didik akan lebih mudah melanjutkan pembelajaran musik mereka dapat menggunakan benda bisa menghasilkan bunyi, seperti sendok, meja, tepuk tangan, kalen botol , ini sangat di sarankan jika intrumen musik tidak tersedia di sekolah, karena yang terpenting peserta didik bisa mengekspresikan atau mewujudkan rangkaian bunyi sesuai dengan notasi balok yang mereka tulis sebelumnya

3. Ketiga, daya tarik dia amati dengan adanya antusias individu dalam kelompok dalam menyampaikan kreasi musik yang telah ditulis dengan notasi ritme, dan antusias kelompok dalam memainkan tulisan notasi yang telah di buatnya menggunakan peralatan yang sederhana maupun dengan intrumen musik.

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari apa yang telah di paparkan dalam pembahasan di atas, maka kami dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Kemampuan membaca dan menulis notasi balok musik menjadi prasyarat penting dalam melaksanakan pembelajaran musik pada tingkat SLTA

2. Tingkat penguasaaan notasi dasar yang perlu kuasai peserta didik adalah bisa membedakan panjang pendeknya nada (ritme)

3. Pembelajaran praktik musik selalu dengan cara menirukan oleh guru kepada peserta didik sehingga peserta didik tidak tertantang atau belum aktif dalam melaksanakan kegiatan praktik musik

4. Ketercapaian kemampuan individu membaca dan menulis notasi balok di tingkat SLTP dapat menentukan kreatifitas peserta didik dalam bermain musik

5. Pembelajaran ulang materi notasi balok di kelas X perlu di laksanakan di sebagai program pengayaan bagi peserta didik

6. Pelaksanaan pembelajaran dan pengenalan notasi balok dapat di lakukan dengan 2 tahapan yaitu :

a. Pembelajaran mengajarkan anak agar mampu menulis atau merangkai nada dengan berbagai bentuk nilai not

b. Pembelajaran dengan mengajarkan peserta didik agar mampu membaca notasi balok

7. Tingkat pengetahuan Unsur –unsur musik seperti ; Tempo, Nada, Ritme, Dinamik mempengaruhi daya apresiasi peserta didik dalam mengamati kreatifitas karya musik.

B. Saran

Adapun saran yang dapat di kemukakan penulis bagi peserta didik, guru dan sekolah serta lembaga penentu kebijakan adalah :

1. Peserta didik di sarankan untuk dapat menguasai kemampuan membaca dan menulis Notasi Balok dari sebelumnya penguasaan membaca not angka dengan cara memainkan lagu dengan menggunakan notasi balok

2. Bagi Guru seni di SLTP dan SLTA untuk dapat memastikan ketuntasan belajar peserta didik pada materi notasi balok. Dengan mengevaluasi metode atau model pembelajaran yang sesuai bagi peserta didik untuk lebih mudah dalam mempelajari dan memahami notasi balok,

3. Guru menghindari peserta didik untuk menggunakan notasi balok dalam mempelajari materi lagu pada praktik musik

4. Bagi sekolah untuk dapat terus melengkapi alat musik baik alat musik perkusi maupun melodis agar peserta didik dapat melaksanakan pembelajaran musik secara efektif

5. Lembaga Pedidikan atau khusunya dinas pendidikan untuk dapat melaksanakan BIMTEK pengajaran tentang notasi balok bagi guru Seni SMP karena guru sebagian besar guru seni memiliki spesialisasi ilmu berbeda beda dari empat bidang kajian rupa, musik, tari, teater sementara kurikulum menuntu guru Seni untuk mengajarkan empat bidang bidang kajian dalam mata pelajaran Seni Budaya.

DAFTAR PUSTAKA

Budiman, Agus, dkk. 2018. Seni Budaya Kelas XII. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Hanna Sri Mudjilah. 2010. Teori Musik 1. Yogyakarta: Fakultas Bahasa Dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta

Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV Pustaka Setia.

Isjoni. 2011. Cooperative Learning. Bandung: Alfabeta.

Kartono, Ario. dkk. 2007. Kreasi Seni Budaya SMA. Jakarta: Geneca Exact.

Mulyasa, E. 2005. Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. Bandung:Rosda.

Maryani, dkk. 2016. Peningkatan Kemampuan Membaca Notasi Balok Melalui Metode Drill Di SMP. Pontianak. Program Studi Pendidikan Seni Tari dan Musik FKIP Untan,

Omear Hamalik, 2007. Proses Belajar Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara.

Priawan Dwi Arifin Syah, 2014. Upaya Peningkatan Kemampuan Membaca Notasi Balok Dengan Menggunakan Media Sibelius 6 Di Smp Negeri 12 Yogyakarta Yogyakarta, Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta

Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Suprijono, Agus. 2011. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post