Hari Purnomo

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Mempertahankan 7 Sifat Ini Tidak Akan Membuatmu Bahagia

Mempertahankan 7 Sifat Ini Tidak Akan Membuatmu Bahagia

Manusia memiliki banyak sifat dan karakter yang melekat dalam pribadinya. Sifat-sifat tersebut bisa digunakan sebagai pembangun jati diri supaya menjadi lebih kuat dan berkualitas. Namun, di sisi lain, ada juga sifat atau karakter yang justru membuat seseorang berada dalam ketidakbahagiaan.

Nah, ternyata sains memiliki cara supaya manusia bisa hidup berbahagia, lho, salah satunya mengeliminasi atau menghilangkan bagian dalam pribadi kita yang bisa merugikan. Tujuh sifat pribadi di bawah ini ternyata bisa membuatmu tidak bahagia. Apa saja?

1. People pleaser

Kalau kamu selalu setuju dengan pendapat dan ajakan orang lain meskipun hal itu bertentangan dengan isi hati kamu, waspada gejala people pleaser. Apa itu? Psychology Today menjelaskan bahwa people pleaser merupakan orang yang mati-matian akan membuat orang lain bahagia tanpa memikirkan dirinya sendiri.

Orang yang bersifat seperti ini biasanya akan selalu setuju pendapat dan ajakan orang lain meskipun hal tersebut sangat bertentangan dengan prinsip hidupnya. Dengan kata lain, orang macam ini akan kesulitan untuk menolak ajakan atau paksaan orang lain. People pleaser akan dianggap sebagai orang tanpa pendirian dan biasanya menjadi sasaran pertama untuk disuruh melakukan sesuatu.

Membahagiakan orang lain itu bagus. Namun, jika sudah kelewatan, kamu akan diperbudak dengan sikap tersebut seumur hidupmu. Cara mengatasinya, belajarlah untuk berani menolak jika kamu diajak atau disuruh melakukan sesuatu yang bertentangan dengan isi hatimu. Ingat, kamu pun berhak untuk bahagia, kok.

2. Rendah diri

Rendah diri itu sangat berbeda dengan rendah hati. Orang yang rendah diri akan menempatkan dirinya lebih rendah dari siapa saja di sekitarnya. Bahkan, mereka selalu tampak pesimis, minder, merasa tak sanggup, merasa tidak kuat menghadapi kenyataan, dan lain sebagainya.

Parahnya lagi, orang rendah diri selalu meminta maaf akan hal yang tidak ia lakukan. Mereka takut bahwa lingkungan akan menghakimi diri mereka. Tahukah kamu bahwa sifat dan mental seperti ini hanya akan membuatmu menderita? Ya, merendahkan diri secara berlebihan tanpa memandang tempat hanya akan membawa seseorang dalam penderitaan.

Dilansir Everyday Health, rendah diri akut bisa mengarah pada sindrom atau kelemahan mental yang akan membuat penderitanya susah untuk bahagia. Cara mengatasinya adalah belajar meningkatkan rasa percaya diri. Yakinlah bahwa dirimu juga berharga dan mampu bertindak layaknya orang lain. Satu lagi, sadari bahwa hidup adalah anugerah yang harus dijalani sebaik mungkin.

3. Dengki

Dalam KBBI, dengki bisa diartikan sebagai sifat tidak senang karena terlalu iri terhadap keberhasilan dan keberuntungan orang lain. Dari pengertiannya saja, kita sudah mengetahui bahwa karakter seperti ini memang tidak akan membuat seseorang bahagia. Mereka yang dengki hanya akan menghabiskan hidupnya untuk berpikiran negatif mengenai orang lain.

Malah tak jarang dari orang-orang dengki tidak pernah bersyukur terhadap rezeki dan nikmat yang sudah diberikan dalam hidupnya. Orang-orang dengan sikap iri lebih sering melihat dan mengurusi rumput tetangga yang lebih hijau. Sampai-sampai, ia tidak pernah memperhatikan keadaan kehidupannya sendiri.

Dalam kasus yang ekstrem, sifat dengki yang parah bisa diklasifikasikan sebagai kelainan mental, seperti diulas dalam Good Therapy. Ada istilah kecemburuan jahat untuk menandai mereka dengan sifat dengki akut sampai mencelakai hidup orang lain. Well, jika mau lebih berbahagia, buanglah sifat dengki dalam hidupmu.

4. Peragu

Mereka yang peragu sangat sulit untuk menjadi pemimpin bagi orang lain dan dirinya sendiri. Secara umum, orang-orang dengan sifat dan karakter seperti ini akan selalu bergantung pada orang lain meskipun dalam hal yang sepele. Dalam hal yang cukup ringan saja, orang peragu tidak bisa menentukan pilihannya dengan tegas.

Penyebab dari lemahnya mental seperti ini adalah kebergantungan secara berlebihan pada pihak lain. Mungkin dari kecil ia sudah sangat bergantung dan itu telah mengikis rasa percaya dirinya hingga tahap gangguan mental. Mirip dengan rendah diri, si peragu hanya akan berjalan atau mengambil keputusan jika ada orang-orang yang mendukungnya.

Pola asuh salah dan lingkungan yang penuh dengan perundungan (bullying) adalah penyebab munculnya sifat peragu pada anak-anak dan remaja. Sayangnya, karakter ini tetap akan terbentuk di saat seseorang menginjak masa dewasa. So, jangan jadi peragu. Kuatkan keyakinan bahwa kamu bisa mandiri dan mengambil keputusan tanpa bergantung pada pihak lain.

5. Sulit memaafkan diri sendiri

Dicatat dalam laman Healthy Place, tidak bisa memaafkan diri sendiri merupakan sifat yang erat kaitannya dengan depresi. Wajar jika kita melakukan kesalahan di masa lalu. Namun, belajar untuk bangkit dan memaafkan diri sendiri merupakan hal yang wajib dilakukan supaya kita bisa bergerak maju.

Ingat, ya, kamu tidak hidup di masa lalu. Kamu pun belum hidup di masa depan. Jadi, maafkan dirimu sendiri dan lakukan hal terbaik yang bisa kamu lakukan di saat ini. Gejala dari sulitnya memaafkan diri sendiri adalah perasaan sedih dan bersalah yang sangat intens dirasakan setiap hari.

Jika hal ini tidak segera diatasi, bukan tidak mungkin depresi akan menghancurkan kualitas hidup seseorang. Memaafkan dan menghargai diri sendiri adalah langkah awal bagi kalian yang ingin melepaskan masa lalu.

6. Perfeksionis

Biasanya, orang dengan sifat perfeksionis akan sangat sulit bahagia. Mereka cenderung memikirkan segala hal yang dianggap tidak sempurna di lingkungan sekitarnya. Kalau ada yang tidak berkenan di hatinya, mereka akan memendam perasaan marah dan bahkan meluapkan kemarahan tersebut.

Sayangnya, tidak ada yang peduli dengan kemarahan dari seorang perfeksionis. Yup, mayoritas dari amarah mereka justru hanya akan memperburuk kesehatan dirinya sendiri. Oh, ya, orang yang terlalu memiliki sifat seperti ini juga dianggap sulit untuk sukses. Mereka tidak bisa beradaptasi dengan baik sesuai perubahan zaman.

Padahal, dalam sains, ada yang namanya seleksi alam dan adaptasi sebagai bagian dari kelangsungan hidup. Dilansir BBC Future, sikap perfeksionis malah akan membawa seseorang pada posisi yang tidak menguntungkan, seperti depresi, penurunan kesehatan, dan sulit untuk sukses. So, santai sajalah sedikit. Jalani hidup ini dengan riang gembira karena kamu gak akan bisa membuat orang lain sempurna.

7. Tidak asertif

Secara umum, asertif bisa diartikan sebagai kemampuan dalam menunjukkan ketegasan diri secara lugas tanpa menghilangkan rasa hormat pada pihak lain. Nah, kebalikannya, sifat yang tidak asertif berarti sebuah perilaku mental yang tidak mampu mengambil ketegasan bagi dirinya sendiri.

Contohnya, jika tidak suka film horor, seharusnya kamu tidak perlu setuju jika diajak nonton film tersebut. Tentunya, ketegasan diri juga harus diimbangi dengan sikap yang menghargai orang lain. Intinya, kamu berhak menolak, menyetujui, membatasi, dan mengambil keputusan apa pun demi dirimu sendiri tanpa merendahkan orang lain.

Ada banyak orang yang sulit bersifat asertif yang ujung-ujungnya malah hanya menjadi pengikut tanpa ketegasan. Laman Mayo Clinic melansir bahwa sifat asertif bisa menyehatkan mental dan mengurangi beban stres. Jadi, jika ingin bahagia, berusahalah bersifat asertif dan tegas terhadap diri sendiri tanpa merendahkan orang lain.

Bagaimana? Sudah tahu sifat-sifat apa saja yang menghambat kebahagiaan hidupmu, bukan? Coba, deh, sifat-sifat tersebut dihilangkan. Membahagiakan diri sendiri itu juga penting untuk kamu lakukan, oke!

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereeen ulasannya, Pak. Salam literasi

15 Aug
Balas

Tulisan yang mencerahkan Gus Poer, terus berbagi kebaikan lewat tulisan, barokallahu fiik

15 Aug
Balas

nggih pak syaikhu

15 Aug



search

New Post