Hari Purnomo

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Selamat Jalan Sahabatku
Kenangan indah bersamamu

Selamat Jalan Sahabatku

Malam yang kelam, berganti terbitnya mentari yang menyelimuti bumi, diiringi suara ayam berkokok yang berdiri tegak diatas kandang.

Sesekali kewat sang petarung air tanpa kenal kalah, tanpa kenal lelah dan tanpa kenal rasa salah.

Hilir mudik para pengguna jalan, mereka mengayuh dengan riang gembira, walau sesekali diiring harapan cemas sang penunggu kedamaian.

Suara desing mesin pun menggelegar tanpa ampun. Tarikan tuas berkeringat nahkoda menjadi saksi akan sigapnya gesitan sang pembawa perahu.

Tiba-tiba suara menggelegar, dicampur kebisingan alam yang biasa tak ramai, jeritan-jeritan tak kenal lantang serta tangisan hisak histeris tanpa iringan menyelimuti sungai.

Hari cerah berubah menjadi kelam, awan biru berubah menjadi hitam, burung bangau rawa diatas bakau pun terbang tak terlihat menjadi saksi.

Tuhan telah menggariskan untuk sebuah penjemputan kepada mu kawan, Tuhan telah merencanakan tanpa gagal, Tuhan telah berucap tanpa terdengar dan Tuhan telah mengadili tanpa perlu pengadilan, Tuhan telah memilih tanpa banyak pilihan.

Kini, engkau telah tenang bersamaNYA. Tak ada lagi kesakitan yang engkau rasakan, hanya senyum kedamaian yang akan terus engkau lontarkan kepada kami para rimbawan tanpa kepentingan.

Kawan, engkau adalah pahlawan perjuangan. Engkau adalah lentera yang tak pernah padam, dan engkau adalah sukma bangsa tanpa perlu balas jasa.

Kami singsingkan lengan baju, kami angkat topi dan penghangat di leher, sebagai penghormatan akhir kepada mu kawan, sebagai pelepas kerinduan yang berakhir pada jasad.

Kawan, pergilah. Pergilah dengan damai dan tenang. Pergilah dengan bekal yang telah engkau siapkan tanpa ketakutan. Pergilah dengan kesiapan tanpa kecemasan. Pergilah dengan senyuman kedamaian.

Kami paham, kami akan merasakan sebuah rasa yang bernama rindu untuk sebuah candaan yang berujung tawaan. Tapi kami yakin, kita akan kembali bersama tanpa batas sang pembatas.

Terimalah doa kami Tuhan, sampaikan doa kami kepada mereka para kusuma bangsa pilihan mu Tuhan. Akan kami genggam disebuah genggaman doa-doa terbaik kami dalam menjalani proses kehidupan.

Terimakasih kawan, jasa-jasa mu bagaikan sukma bangsa yang tak terbalaskan.

Goresan indah adalah saksi terindah dalam melepas senyumanmu menuju ke pangkuan Tuhan.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post