Day 6 KITA MEMANG BEDA...
Oh ya, aku hapal jalan ini, katanya sambil nyetir....tuuuh pohon beringin itu.... masih ingat kan kamu..? Kita melwatinya dua kali waktu itu karena kita kesasar terus...celotehnya riang. Aku cuma tercenung dan berpikir keras ,kapankah pernah melewati jalanan kecil itu..? Tapi kalau pernah mutar-mutar di Rancakalong sih aku ingat...waktu itu aku mengajak dia untuk pergi ke kampung Bagus...pengen tahu seperti apa suasanyan. Kesan tentang perjalanan kami saat itu sangat kental dihatiku, tapi detailnya jalanan yang kami lewati...tidak sama sekali. Aku hanya ingat pernah melewati kantor kecamatan, polsek dan melewati simpangan menuju SMA Rancakalong....Tapi dimana itu simpangan ke SMA Rancakalong aku tidak ingat. Dimana itu kantor kecamatan Rancakalong,juga aku tidak ingat.
Di saat lain, ketika kami mellewati suatu daerah untuk kedua kalinya maka dialog seperti itu kerap sekali muncul diantara kami. Kadang , kalau aku mencoba mendebatnya bahwa jalannya bukan kesitu, atau simpangannya bukan yang ini...seringkali ujungnya bertengkar kecil karena dia suka mengatakan bahwa daya ingat aku sangatlah dangkal. Panaslah aku dibutanya....
Suatu saat, aku berkatanya padanya : kamu sangat kuat mengingat tempat...aku tidak. Ingatanku lebih dipenuhi peristiwa-peristiwa dan kesan-kesan dari peristiwa... Mendengar ucapanku tadi, kelihatannya dia senang karena aku puji mengenai kelebihanmya itu...dan seperti biasa dia tidak peduli dengan ucapanku mengenai ingatanku tentang kesa-kesan atas peristiwa. Dia tidak peduli apalagi memuji ,atau pura-pura tidak dengar karena ada maksud lain...aku tak tahu juga.
Sering memang, dia pura-pura tidak dengar tentang banyak hal. Itu sungguh membuatku jengkel, padahal sebenarnya dengan mengatakan hal itu aku sedang ingin merajuk mengenai perlakuan-perlakuannya dimasalalu yang membuat sakit hati. Aku ingin dia minta maaf karena dulu pernah menyakiti...atau apapun lah yang menunjukkan bahwa dia memahami perasaanku.
Tapi sebetulnya aku juga tahu, kadang ketidak peduliannya itu disengaja agar aku tidak berkepanjangan membahas masalah-masalah yang sudah lewat karena menurut dia itu hanya akan memperkeruh suasana dan membuat luka lama menganga kembali. Kita sekarang kan baik-baik saja ...aku dan kamu,seperti juga orang-orang lain pastilah pernah bersalah katanya... Yang penting tidak mengulang lagi kesalahan yang sama...katanya melanjutkan. Aku ingin kamu lebih berbesar hati lagi untuk tidak mengungkit-ngungkit luka lama..kalau sudah memaafkan..ya sudah lupakan...lepaskan..katanya lagi. Lebih banyak yang harus kita lakukan untuk masa depan kita kan...? Senyumnya, menyertai belaiannya di tanganku.
Kalau dia sudah seperti itu sih aku memang puas...dan aku sekarang berusaha untuk tidak membahas lagi walau sebetulnya aku tidak pernah lupa tentang banyak peristiwa dimasa lalu. Yasudah...yang penting aku yakin dia sekarang sangat sayang padaku...batinku.
Tapi aku mencatat satu hal yang mendasar, yaitu adanya perbedaan sifat diantara kami. Dia mudah menghapal peta, saya susah, sedangkan saya lebih mudah mengingat peristiwa dan nama-nama orang, dia tidak. Saya lebih suka mengungkapkan rasa sayang dengan cara- cara yang penuh kesan, sedang dia seadanya saja hingga sering terlihat tidak sayang dan tidak peduli. Namun sesungguhnya dia sangat melindungi aku ,tapi denga caranya sendiri.
Ada banyak perbedaan yang lain diantara kami, seperti dia suka olahraga dan musik....saya anti olah raga dan buta musik. Saya suka membaca dan wisata,...dia hanya menonton TV untuk melihat berita dan hanya pergi wisata karena aku paksa. Aku suka nonton ,dia tidak. Dia suka kumpul-kumpul dengan teman-temannya, aku lebih suka diam di rumah atau pergi jalan-jalan hanya dengan keluarga saja.
Untungnya, walau banyak perbedaan, namun tujuan hidup kami sama, prinsip hidup kami juga sejalan. Dengan persamaan itulah kami berdiskusi mengenai hal-hal apa yang akan kami lakukan, yang mana yang akan diprioritaskan dan kegiatan menyenangkan apa yang dapat kami lakukan bersama. Kami juga saling berkomitmen untuk memberikan kebebasan kepada satu sama lain untuk melakukan apa yang disukai, sepanjang tidak saling menyakiti..
Memang, tidak ada manusia yang benar-benar serupa.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren Teh tulisannya, ayoooo lanjut ke Cimalaya
Cimalaya....? Apa itu?