Popon Siti Mariah

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Kumelangkah menggapaimu #day 18

Kumelangkah menggapaimu #day 18

Jodi masih belum bicara sepatah katapun. Kesemptan itu dimanfaatkan oleh pak Rahmat untuk berbicara, memberikan petuah baik kepada Jodi maupun kepada Zarima. Dia meminta agar Jodi lebih tegas dan juga lebih awas mengenai siapa yang harus didahulukan kepentingannya dan apa konsekuensinya.

Menurut pa Mamat, boleh saja Jodi menurut kata hatinya tetap menjaga hubungan dengan Gina, tapi coba tanya Zarima bagaimana pendapatnya. Kan kamu barusan sudah mendengar apa kata Rima, dia tidak ingin ada perempuan lain. Kalau begitu, kalau kamu mempertahankan Gina, Zarima pasti pergi, dan kalau Zarima pergi, bagaimana dengan mamanya.

Menurut pak Mamat juga, boleh saja kamu mempertahankan Gina kalau menurutmu dia benar2 pantas diperjuangkan. Silakan saja. Mungkin mamanya lambat laun bisa menerima. Sebab yang terjadi bukannya mamanya ini tidak suka Gina, tapi dia terlanjur berjanji untuk mengambil Zarima sebagai menantu.

" Jadi, bisa saja kamu berpisah dengan Zarima demi Gina, sedangkan mamamu, semoga lambat laun akan luluh hatinya dan melupakan Zarima "

" Kalau melihat kang Jodi yang kebingungan seperti ini, bisa dipastikan bahwa akang berat meninggalkan Gina. Saya setuju dengan uwak, kalau kang Jodi memilih Gina semoga lambat laun mama akang akan bisa menerima "

" Zarima, dengan aku menyusulmu hingga ke satsiun dan malah papasan jalan jadinya aku ke Bandung, kan itu menunjukkan aku berniat apa? "

" Sedangkan, sebagai perempuan, kamu pasti memahami apa yang dirasakan Gina kan? Itulah yang menyebabkan aku bingung seperti ini... Bantulah aku Zarima, bantulah aku mengurai benang ini. Bantulan aku agar tidak merasa bersalah pada mama, tapi juga jangan sampai aku terlalu berdosa pada Gina. Sedangkan aku menikahimu saja Gina sangat marah, tapi dia masih berharap bahwa pernikahan kita bohongan....tapi kan sekarang lain Zarima, kamu sendiri yang mengatakan bagaimana hukum pernikahan itu...."

" Dan ..." Jodi menelan ludah sebelum berlanjut...

" Dan, bantulah aku mengenai cintamu dan cintaku Zarima.... Bantulah aku, tunjukanlah cinta kepadaku... "

Kalimat terakhir itu diucapkannya setengah berbisik saat pak Rahmat pergi ke belakang membantu istrnya menyiapkan sarapan...

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantul bu

10 Feb
Balas

Alhamdulillah....

11 Feb

Ah....malah bikin tambah sakaw yeuh carita...bikin nagih teruzzzz

10 Feb
Balas

Apakah perlu sianida?

10 Feb

Top

10 Feb
Balas

Top

10 Feb
Balas

Alhamdulillah...

10 Feb



search

New Post