Pernah dengar kabupaten Gunung Kidul? Kira-kira dua jam perjalanan dari kota Jogyakarta dengan Bus.

Dari apa yang saya amati sepanjang perjalanan, daerah nya nampak berbatuan hampir di sepanjang perjalanan, disela-sela pemukiman selalu yang nampak adalah tanah berbatu. Tapi saya tidak berani mengatakan tandus juga sih, karena tetumbuhan berkayu maupun aneka palawija nampak subur walau hidup disela-sela batu yang berhimpitan.

Rumah-rumah penduduk, yang nampak tidak mewah, tapi cukup bagus-bagus, banyak yang terparkir kendaraan roda empat di garasinya. Ini semua menggambarkan tingkat kesejahteraan penduduk yang sebenarnya. Ini agak berbeda dengan apa yang saya dengar selama ini, yang menyatakan bahwa kabupaten Gunung kidul adalah kabupaten yang tandus dan lahan pertanian nya minim. Entahlah, itu harus dikaji lebih serius, teliti dan ilmiah.

Maksud tulisan saya ini tidak untuk membahas mengenai perekonomian masyarakat kabupaten Gunung Kidul, akan tetapi ingin menyampaikan kekaguman saya pada pantai Indrayanti yang merupakan pantai selatan kabupaten Gunung Kidul.

Ini kali kedua saya berkunjung ke pantai Indrayanti. Pada kedua kunjungan ini, tetap saja saya harus berdecak kagum pada kecantikan pantai ini.

Tempat dimana saya nongkrong dan ambil photo adalah di sebuah warung makan sederhana yang kebetulan posisinya nyaris ditengah-tengah batu karang yang menjorok ke tengah laut. Jadi ini mirip sebuah teluk tapi bagian "prime"nya yang berupa bukit karang itu tidak terlalu menjorok ke laut. Jadi jorokannya hanya sedikit, kira-kira 15 meter atau mungkin kurang. Kondisi itu menyebabkan air laut spot ini lebih tenang, tidak ada terjangan ombak yang terlalu kuat walau misalnya sedang pasang. Jadi, terasa aman lah apabila kita kecipak kecibung bermain air.

Mungkin karena pengunjung di pantai ini tidak terlalu banyak, sehingga airnya sangat bersih dan jernih. Batu karang yang di dasarnya nampak dengan jelas tidak kehalang lumpur. Sampah...? Jauhhh.... Nyaris tidak ditemui sampah di spot ini. Hanya batu karang, pasir putih dan air yang jernih...itu saja. Pengunjung yang sedikit juga membuat wisata keluarga lebih nyaman. Tidak hiruk pikuk ,tenang tentram dan indah.

Jika kita sapukan arah pandang kita ke tengah samudra, tidak nampak apapun seperti kapal dan perahu. Yang ada hanya laut lepas dan kaki langit. Sungguh indah dan menentramkan.

Kebetulan rombongan kami booking tempat makan yang tepat, selain pemandangan yang indah juga makanannya yang lezat. Menu makan siang kami adalah kakap putih bakar dengan sambal kecap, tumis kangkung dan kerupuk. Menu ini nampak sederhana, baik bumbu dan tampilannya, tapi....begitu disantap....hap...maknyusss !! Apalagi ditambah potongan buah semangka dan minumnya air kelapa muda.....enaaaak sekali.

Disini tidak ada masjid besar yang megah, tapi untuk sholat ada mushola yang cukup memadai di seberang jalan. Tempat wudhunya sama bersih dengan tempat sholatnya, namun air nya agak terasa asin.

Jangan khwatir dengan toilet, ada banyak tersedia dan bersih dengan tarif 2 ribu rupiah saja. Toilet ini ada banyak, hampir disemua warung makan ada toiletnya. Airnya banyak tempatnya nyaman juga buat mandi menghilangkan lengket air laut.

Satu hal, rata-rata pemilik warung ramah dan friendly, bisa diajak ngobrol. Cuma satu kelemahan pantai Idrayanti : jauh dari kota Jogjakarta yang menjadi destinasi utama rombongan kami. Selebihnya, rekomended lah.