Ikut Lomba Menyanyi
Ikut Lomba Menyanyi
Masih kaitannya dengan hobbyku menyanyi ya guys, ... ceritanya sewaktu kami masih tinggal di kompleks Pertamina Pangkalan Susu. Sekitar tahun 2008 yang lalu. Aku dengar dari seorang teman ada lomba menyanyi khusus untuk ibu ibu komplek di tempat tinggalku. Suatu sore kawanku main ke rumah, dia mengajakku utuk ikut lomba menyanyi dlam rangka Ulang Tahin Pertamina Pangkalan Susu. Dia bilang, “A yo donk Mbak, Mbak kan pandai menyanyi, daftar ya nanti dengan panitia? Pasti Mbak bakalan menang.” Katanya membujukku. Aku bilang, “ Tunggulah, Mbak tanya sama abangmu, boleh enggak Mbak ikut lomba menyanyi.” Karena biasanya suamiku sangat susah untuk diminta izinnya kalau aku mau menyanyi. Menyanyi di pesta undangan aja gak boleh kalau sama doi, apalagi mau ikutan lomba segala, pasti sangat susah izinnya, pikirku. Setelah temanku pulang, aku menyusun strategi bagaimna suamiku mau memberikan izin.
Tak lama suamiku pulang dari kantor. Aku hidangkan teh manis dan pisang goreng krispi kesukaannya. Dan mengajaknya cerita cerita, menanyakan kabarnya tentang pekerjaan dia hari ini. Dari sini aku tau dia sedang senang atau sedang ada masalah di kantornya.
Oh, ternyata dia sedang senang sore itu, karena semua pekerjaannya lanacar. Lalu aku nyalakan karoke set di rumahku. Tentu aku minta izin suami apakah aku boleh apa tidak menyanyi sore itu. Karena mungkin suamiku mau istirahat sore atau tidur sejenak setelah pulang kantor. Takutnya suaraku mengganggunya. Dia bilang kenapa mau nyanyi nyanyi sore ini? Aku bilang, “ aku mau latihan, Sayang.” Gak apa apa, kan?” Lalu dia tanya lagi, “ Latihan?” “ Untuk apa?” “ Aku mau ikut lomba, yank.” “ Boleh ya?” “ ada lomba menyanyi di gedung PWP,Yank. Aku diajak teman teman untuk ikut lomba, boleh ya ?? Waduh, untuk apa,Sih? Kamu tu ngapain,sih, ikut ikut lomba gitu?? Sudah emak emak gak usah lah macam macam, ujarnya. Kalau masih jaman dulu gak apa apa laa... katanya. Gak usah lah. Hatiku langsung karena sangat ingin ikut berpartisipasi di acara lomba nyanyi itu. Namun aku tetap latihan bernyanyi setiap sore di rumahku, dan aku berharap doi akan memberiku izin. Sampai waktunya tiba, aku meminta izin dengan suamiku. Aku bilang, aku ingin menampilkan yang terbaik, masalah menang atau kalah adala nomer dua.
Hari perlombaan tiba, peserta sudah berkumpul di gedung Persatuan Wanita Parta Pertamina Pangkalan Susu. Hatiku agak berdebar melihat persaingan agak sengit, karena peserta lainpun bagus-bagus suaranya. Dan waktunya tiba, namaku dipanggil. Aku menyanyikan lagu wajibnya “ Badai Pasti Berlalu” Berlian Hutauruk dan lagu pilihannya “ Keliru” Ruth Sahanaya. Tanpa kusadari penonton seperti terhipnotis, senyap, memperhatikan aku yang sedang bernyanyi di atas panggung. Dalam hatiku aku harus fokus sampai laguku usai dengan baik. Setelah selasai, penonton bertepuk tangan gemuruh memenuhi seisi gedung. Alhamdulillah mereka bilang aku bisa menjadi Sang Juara. Aku hanya mengaminkan. Akhirnya juri mengumumkan ..... Aku berhak meraih juara 1 saat itu. Namaku dipanggil ke depan. Dan aku menerima hadiah yang diberikan Ibu Manager Assets Pertamina Pangkalan Susu. Ibu dan para juara berfoto bersama. Teman-teman juga memberikan ucapan selamat kepadaku. Tak sabar aku pulang menyampaikan berita gembira ini kepada suamiku dan anak-anakku. Mereka pasti bangga, aku jadi ingat masa-masa remajaku yang memang sudah sering ikut lomba bernyanyi. Alhamdulillah.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar