Pra Juniarti

Berprofesi sebagai pengajar di MTs Negeri Gresik tepatnya mata pelajaran IPS...

Selengkapnya
Navigasi Web
JATUH DALAM LUBANG TIKUS BERDASI
Janganlah diam dan selalu perjuangkan jika ada tikus berdasi disekitarmu, bukan malah ikut merayakan bersama mereka, Katakan Stop untuk Korupsi (gambar dari google.com)

JATUH DALAM LUBANG TIKUS BERDASI

Telepon berdering berkali-kali dan banyak pesan masuk ke telepon genggamnya. Semua kabar dari stafnya. Mereka memberitahukan jika ada surat pemanggilan dari kejaksaan. Roni dipanggil sebagai saksi atas kasus korupsi yang sedang diperiksa, yang melibatkan proyek jembatan yang dikerjakannya.

Memorinya terus meluncur, mengingat apa yang sudah dilakukannya dalam proyek pembuatan jembatan antar desa di kotabaru. Roni tidak menyangka dirinya akan ikut terseret meski dia hanya melakukan tugas yang diberikan oleh bosnya. Roni hanya mengikuti dan menjalankan saja.

“Mungkin ini yang pernah ibu bilang. Hati-hati Ron, kamu hanya dimanfaatkan!” kata ibu saat bosnya datang kerumah memberikan proyek. Apa boleh buat semua sudah terjadi.”

Sampai juga di Surabaya. Roni merasa gelisah dan ada perasaan was-was. Serangkaian kabar yang diberikan stafnya membuatnya kecil hati juga. Kasus korupsi dalam pengerjaan jembatan yang dia kerjakan menjadi berita heboh di kota ini. Apa yang pernah dikatakan ibunya akhirnya benar. Reputasinya akan hancur, apa yang dibangun dan dimpikannya seketika lenyap sudah.

Menyusuri jalanan Surabaya, denyut jantung Roni berdegup lebih kencang. Dia menjadi gampang terkejut dan kaget jika melihat petugas polisi. Meski Roni bukan buronan tapi rasa takutnya menjadi bumerang bagi dirinya sendiri, akibat kesalahan yang dilakukannya. Lebih kaget lagi saat Roni membeli koran pagi dan membaca pemberitaan utama jika proyek yang dikerjakannya menelan korban jiwa. Dan dia dinyatakan sebagai tersangka. Roni hanya bisa menggumam penuh gelisah dan cemas.

Sampai dirumah Roni lega karena dia akan bisa beristirahat sejenak sebelum besok akan datang ke kantor kejaksaan. Belum sampai masuk ke dalam rumah tiba-tiba terdengar suara dibelakanngya.

“Siang pak?”

“Mohon maaf , apa benar dengan bapak Roni Setiawan?” tanya seorang yang berseragam kecoklatan didepannya.

Roni mengangguk. Sejenak dia mengamati orang yang berdiri dihadapannya secara seksama.

“Ya, ada apa ?”

“Kami petugas dari Kejaksaan yang ditugaskan memberikan surat panggilan pemeriksaan untuk bapak.” Ujar salah satu petugas sambil memberikan surat kepadanya.

Setelah itu salah satu petugas menunjukkan surat identitasnya dari kantor kejaksaan kepada Roni.

Alhamdulillah. Plong! Itu yang dirasakan Roni sementara. Dia tidak mau dikambing hitamkan. Dia akan berusaha memberikan keterangan yang sebenarnya dan dia akan siap mengaku semuanya jika dia hanya melaksanakan tugas bosnya. Roni tahu dia salah karena waktu itu hanya diam dan hanya mengiyakan. Dan kesalahan terbesarnya adalah tidak menuruti kata-kata ibunya yang sudah mengingatkannya. Roni menyesal telah membuat lembaran hitam dalam sejarah hidupnya. Tapi semua masalah di alaminya akan menjadi cambuk dan pengingat bahwa setiap pekerjaan ada resiko yang harus ditanggung karena itu kehati-hatian dan kejujuran harus diutamakan agar kehidupan menjadi lebih baik. Bukan rasa malu dan stigma buruk yang didapatkan.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post