Sebuah gambar berisi kata-kata inspiring tiba-tiba melintas diberanda instagram kami. Oh ya, yang belum bergabung bisa dong distalking dulu IG @praptoari biar sedikit banyak mulai akrab he he he. Maksa banget ya, tapi tidak apalah ya namanya juga promosi atau membranding diri. Sah sah saja diera serba cepat dan mudah ini, lebih-lebih yang tinggal di perkotaan bisa pesan antar. Oke baik, untuk tulisan kali ini lebih ke arah artikel populer saja, alih-alih bernuansa akademik atau pun ilmiah.

Bukan tanpa alasan memang setiap tulisan selalu ada sebab dan pemicunya, sebagaimana telah kami utarakan sebelumnya di awal perjumpaan kali ini. Nikmatnya alur kehidupan terkadang membuat kita sejenak melupakan hal-hal kecil yang jarang disadari dapat membuat kebiasaan jangka panjang.

Kisah ini diangkat dari pengalaman kami sendiri setiap kali login ke gurusiana untuk berliterasi dengan tulisan-tulisan gurusianer lainnya. Semakin banyak yang bisa di baca, semakin banyak kosa kata, gaya bahasa, selingkung, teknik kepenulisan, karakter, kenalan dan satu lagi, ada rasa disetiap tulisan yang diterbitkan di halaman beranda. Selain membaca, hal yang selalu jadi agenda yaitu follow penulisnya, tidak peduli kenal atau belum yang penting follow. Karena bagi kami semakin banyak follow ternyata semakin banyak poin juga di dapat ha ha ha.

Namanya juga hidup, kalau ada reward ya kejar. Sebagaimana kita senantiasa berbuat kebaikan untuk mendapatkan pahala, semakin banyak pahala semakin besar kesempatan masuk surga. Jadi sah dong kita follow rekan lain untuk mendapatkan reward poin setelah membaca tulisannya? Ya selagi ada, siapa tahu suatu saat nanti poin dihilangkan, jadi selagi ada kesempatan ya sikaatttt! Gitu aja kok mikir.

Ya mungkin tulisan kali ini sedikit banyak mengingatkan diri pribadi bahwa semakin banyak kita memberi (follow) semakin banyak poin yang didapatkan. Semoga kita semua senantiasa terjaga dari sifat sombong dan angkuh, yuk membumi 🙏😊😀 #SalamLiterasi