Prasastia Agnita Sari

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Hari Guru dan Sesederhana Praktik Gratifikasi

Hari Guru Nasional diperingati bersamaan dengan ulang tahun PGRI. Berdasarkan Keppres Nomor 78 Tahun 1994 dan juga di UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen, 25 November dipilih sebagai Hari Guru Nasional dan diperingati bersamaan dengan ulang tahun PGRI.

Seiring berjalannya waktu, jasa guru mulai te rabaikan benar-benar miris, pahlawan tanpa tanda jasa sekarang ini benar-benar kehilangan tanda jasanya. Tidak sedikit guru sekarang dengan pengabdian besarnya, dan ketulusannya tidak dihargai bahkan justru sebagian dari mereka mendapatkan nasib sedih korban ketidakadilan pengaduan kekerasan di sekolah.

Namun, tidak sedikit juga kemudian guru-guru yang beruntung mendapat perlakuan sebaliknya. Apalagi di moment hari guru seperti ini, beberapa guru dan mirisnya juga beberapa sekolah justru merayakan jasa seorang guru dengan amat mewahnya. Dan seringkali, saya menjumpai sahabat-sahabat guru yang mendapat hadiah sebagai balas jasanya di hari Guru ini.

Hadiah di hari Guru, awalnya dianggap biasa saja, bahkan kemudian di beberapa sekolah menjadi praktik yang wajib. Bahkan tidak jarang, guru meminta sendiri kepada murid hadiah hari Guru untuknya.

Namun, belakangan saya menemukan beberapa sekolah yang melarang murid memberikan hadiah/kado hari Guru. Hal itu baik, mengingat ketika memberi kebanyakan kita juga mengharap diberi kembali.

Tidak jarang juga, guru-guru terjebak dilema ketika menerima hadiah di luar logika dari sang murid, dengan embel-embel akhir adalah ketika ujian tiba mengharapkan "mohon bantu saya". Hal inilah yang kemudian menjadi praktik sederhana gratifikasi.

Pengertian Gratifikasi sendiri menurut penjelasan Pasal 12B UU No. 20 Tahun 2001;

Pemberian dalam arti luas, yakni meliputi pemberian uang, barang, rabat (discount), komisi, pinjaman tanpa bunga, tiket perjalanan, fasilitas penginapan, perjalanan wisata, pengobatan cuma-cuma, dan fasilitas lainnya.

Tidak terbayang, apa jadinya murid kita yang kita ajarkan nilai kejujuran justru harus curang karena tidak siap kalah ujian. Dan parahnya, kita juga tidak bisa berkutik selain membantunya karena telah terutang kebaikan. Hadiah-hadiah kecil, mungkin bukan hal yang akan membuat kita dilema. Saya pernah menemukan seorang murid memberikan benda bermerek kepada sang guru di momen hari Guru ini, dan sang guru tidak berdaya menghadapinya di akhir ujian si siswa.

Andai kita semua, mau kembali lagi menikmati peran sebagai guru tanpa tanda jasa. Dilema di akhir semester atau apalah, semoga kita tidak lagi menemukannya. Mari mengajarkan kebaikan dimulai dari kejujuran untuk mencegah jalan kecil menuju gratifikasi.

Salam teman sejawat,

guru tanpa tanda jasa.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Asyeeeeek, sudah mulai menulis...

24 Nov
Balas

Belajar bu, pinginnya dikoreksi ini ma ahlinya

24 Nov

Luar biasa.

24 Nov
Balas

Terimakasih pak

24 Nov

Alhamdulillah. Saya berkecimpung dalam dunia pendidikan sudah 20 tahun. Selama 19 tahun saya sama sekali tidak mengerti apa arti sebuah kado di hari guru karena memang tidak pernah ada murid yang memberikan. Salah satu penyebabnya mungkin karena saya mengajar di pelosok sehingga hingar bingar hari guru tidak terekam dan diadopsi oleh murid kami. Tapi satu tahun terakhir ini tanpa terpikirkan oleh saya di hari guru, sebuah kado mendarat ditangan dari salah satu siswa yang saya sendiri tidak pernah mengajarnya di kelas. Seketika saya terkejut heran dan bertanya, "Kok ada kado untuk saya nak, kenapa?" Siswa tersebut menjawab , ibu adalah salah satu guru idolaku. Saat itu, saya sangat terharu. Air mata berjatuhan tanpa diminta. Saya tidak fokus pada kadonya tapi ucapan siswa tersebut merupakan refleksi diri saya selama mengajar di sekolah tersebut. Semoga bukan sesederhana gratifikasi.

23 Nov
Balas

Alhamdulillah. Saya berkecimpung dalam dunia pendidikan sudah 20 tahun. Selama 19 tahun saya sama sekali tidak mengerti apa arti sebuah kado di hari guru karena memang tidak pernah ada murid yang memberikan. Salah satu penyebabnya mungkin karena saya mengajar di pelosok sehingga hingar bingar hari guru tidak terekam dan diadopsi oleh murid kami. Tapi satu tahun terakhir ini tanpa terpikirkan oleh saya di hari guru, sebuah kado mendarat ditangan dari salah satu siswa yang saya sendiri tidak pernah mengajarnya di kelas. Seketika saya terkejut heran dan bertanya, "Kok ada kado untuk saya nak, kenapa?" Siswa tersebut menjawab , ibu adalah salah satu guru idolaku. Saat itu, saya sangat terharu. Air mata berjatuhan tanpa diminta. Saya tidak fokus pada kadonya tapi ucapan siswa tersebut merupakan refleksi diri saya selama mengajar di sekolah tersebut. Semoga bukan sesederhana gratifikasi.

23 Nov
Balas

Alhamdulillah. Saya berkecimpung dalam dunia pendidikan sudah 20 tahun. Selama 19 tahun saya sama sekali tidak mengerti apa arti sebuah kado di hari guru karena memang tidak pernah ada murid yang memberikan. Salah satu penyebabnya mungkin karena saya mengajar di pelosok sehingga hingar bingar hari guru tidak terekam dan diadopsi oleh murid kami. Tapi satu tahun terakhir ini tanpa terpikirkan oleh saya di hari guru, sebuah kado mendarat ditangan dari salah satu siswa yang saya sendiri tidak pernah mengajarnya di kelas. Seketika saya terkejut heran dan bertanya, "Kok ada kado untuk saya nak, kenapa?" Siswa tersebut menjawab , ibu adalah salah satu guru idolaku. Saat itu, saya sangat terharu. Air mata berjatuhan tanpa diminta. Saya tidak fokus pada kadonya tapi ucapan siswa tersebut merupakan refleksi diri saya selama mengajar di sekolah tersebut. Semoga bukan sesederhana gratifikasi.

23 Nov
Balas

Alhamdulillah. Saya berkecimpung dalam dunia pendidikan sudah 20 tahun. Selama 19 tahun saya sama sekali tidak mengerti apa arti sebuah kado di hari guru karena memang tidak pernah ada murid yang memberikan. Salah satu penyebabnya mungkin karena saya mengajar di pelosok sehingga hingar bingar hari guru tidak terekam dan diadopsi oleh murid kami. Tapi satu tahun terakhir ini tanpa terpikirkan oleh saya di hari guru, sebuah kado mendarat ditangan dari salah satu siswa yang saya sendiri tidak pernah mengajarnya di kelas. Seketika saya terkejut heran dan bertanya, "Kok ada kado untuk saya nak, kenapa?" Siswa tersebut menjawab , ibu adalah salah satu guru idolaku. Saat itu, saya sangat terharu. Air mata berjatuhan tanpa diminta. Saya tidak fokus pada kadonya tapi ucapan siswa tersebut merupakan refleksi diri saya selama mengajar di sekolah tersebut. Semoga bukan sesederhana gratifikasi.

23 Nov
Balas

Alhamdulillah. Saya berkecimpung dalam dunia pendidikan sudah 20 tahun. Selama 19 tahun saya sama sekali tidak mengerti apa arti sebuah kado di hari guru karena memang tidak pernah ada murid yang memberikan. Salah satu penyebabnya mungkin karena saya mengajar di pelosok sehingga hingar bingar hari guru tidak terekam dan diadopsi oleh murid kami. Tapi satu tahun terakhir ini tanpa terpikirkan oleh saya di hari guru, sebuah kado mendarat ditangan dari salah satu siswa yang saya sendiri tidak pernah mengajarnya di kelas. Seketika saya terkejut heran dan bertanya, "Kok ada kado untuk saya nak, kenapa?" Siswa tersebut menjawab , ibu adalah salah satu guru idolaku. Saat itu, saya sangat terharu. Air mata berjatuhan tanpa diminta. Saya tidak fokus pada kadonya tapi ucapan siswa tersebut merupakan refleksi diri saya selama mengajar di sekolah tersebut. Semoga bukan sesederhana gratifikasi.

23 Nov
Balas

Alhamdulillah. Saya berkecimpung dalam dunia pendidikan sudah 20 tahun. Selama 19 tahun saya sama sekali tidak mengerti apa arti sebuah kado di hari guru karena memang tidak pernah ada murid yang memberikan. Salah satu penyebabnya mungkin karena saya mengajar di pelosok sehingga hingar bingar hari guru tidak terekam dan diadopsi oleh murid kami. Tapi satu tahun terakhir ini tanpa terpikirkan oleh saya di hari guru, sebuah kado mendarat ditangan dari salah satu siswa yang saya sendiri tidak pernah mengajarnya di kelas. Seketika saya terkejut heran dan bertanya, "Kok ada kado untuk saya nak, kenapa?" Siswa tersebut menjawab , ibu adalah salah satu guru idolaku. Saat itu, saya sangat terharu. Air mata berjatuhan tanpa diminta. Saya tidak fokus pada kadonya tapi ucapan siswa tersebut merupakan refleksi diri saya selama mengajar di sekolah tersebut. Semoga bukan sesederhana gratifikasi.

23 Nov
Balas

Alhamdulillah. Saya berkecimpung dalam dunia pendidikan sudah 20 tahun. Selama 19 tahun saya sama sekali tidak mengerti apa arti sebuah kado di hari guru karena memang tidak pernah ada murid yang memberikan. Salah satu penyebabnya mungkin karena saya mengajar di pelosok sehingga hingar bingar hari guru tidak terekam dan diadopsi oleh murid kami. Tapi satu tahun terakhir ini tanpa terpikirkan oleh saya di hari guru, sebuah kado mendarat ditangan dari salah satu siswa yang saya sendiri tidak pernah mengajarnya di kelas. Seketika saya terkejut heran dan bertanya, "Kok ada kado untuk saya nak, kenapa?" Siswa tersebut menjawab , ibu adalah salah satu guru idolaku. Saat itu, saya sangat terharu. Air mata berjatuhan tanpa diminta. Saya tidak fokus pada kadonya tapi ucapan siswa tersebut merupakan refleksi diri saya selama mengajar di sekolah tersebut. Semoga bukan sesederhana gratifikasi.

23 Nov
Balas

Maaf bunda. Efek jaringan komentar saya terkirim dobel dan banyak. Maaf

23 Nov
Balas



search

New Post