Tanaman bunga adalah tanaman kesukaan dari almarhumah istriku. Tiap hari kurawat dan kusirami seperti merawatnya dikala masih ada. Hari hujan menyirami tanamannya seperti dia menyirami tanamannya sendiri. Dengan melihat bunganya tumbuh bisa mengobati rinduku pada istriku. Aku tak dapat memungkiri bahwa aku tidak mungkin lagi bisa berkumpul seperti dulu tapi semua kenanganmu tidak pernah aku lupakan dan tetap tertanam disanubariku yang paling dalam. Kenangan dimana semua masih ada didepan tanaman bungamu.

Masa pandemi semua orang merasakan dampak akibatnya dan aku kehilanganmu. Aku kehilanga dirimu dan buah hatiku yang sangat kuharapkan tapi Tuhan lebih menyayangimu. Semoga dengan bunga yang kau tanam dapat mengobati rinduku kepadamu. Bunga yang setiap hari mekar di pot-pot cantik yang kau tata rapi .Sehingga saya bisa memandangnya tiap hari sepulang aku kerja dan duduk santai dirumah.

Memang kehilangan seseorang yang separuh nyawa kita sangat berat. Harus kuat walaupun hati ini rapuh dan menangis. Tapi jika kits berlarut dengan kesedihan tidak akan membawa kebaikan untuk diri kita dan orang lain. Walaupun kita sedih kita harus kuat dan tabah menghadapi cobaan terutama di masa pandemi seperti sekarang ini. Kita harus kuat dalam segala hal baik fisik dan bathin. Karena fisik dan batin kuat akan dapat menambah imun tubuh kita menghadapi virus Corona yang kian merajalela.

Dengan mengisi waktu luang bertanam bunga dan tetap ada dirumah agar penyebaran virus bisa di cegah. Bunga yang menghiasi rumah kita dan juga pekarangan bisa membuat kita betah dirumah. Semoga bunga yang kau tanam dapat bertahan dari terpaan hujan dan panas sehinga bungamu tetap tumbuh subur dan tetap indah dipandang mata. Bunga yang mekar dengan dedaunan yang hijau dan segar terus disetiap musimnya.

Bunga kenangan yang jadi saksi bisu dirimu dan aku hanya bisa panjatkan doa untuk agar kau bahagia dengan buah hatimu. Bunga yang ada ini akan aku jaga biar mereka tumbuh subur dan bisa membuat bahagia disana. Hanya memandang tanamanmu bisa mengobati kerinduanku akan dirimu. Aku hanya bisa berdoa dan berdoa untukmu semoga tenang disana.(Hari ke 34 tulisan ini untuk sahabat yang kangen istrinya)