Lipstik Satu-Satunya Yang Kupunya
Hari jumat waktunya aku tidak pergi bekerja. Hari dimana waktu yang biasanya aku gunakan untuk fokus sama si kecil dengan melayani dia bermain atau menemani dia mengerjakan sesuatu. Jika dalam satu minggu aku tidak meluangkan waktu sama sekali untuk dia biasanya dia protes. Memang anak tiap hari hatinya bisa senang dan tidak merepotkan tetapi kadang mereka bisa rewel yang bisa membuat kita jengkel. Tapi kita sebagai orang tua sejengkel dan membuat hati kita semrawut dan bisa membuat aktivitas kita terganggu maka kita hanya bisa tersenyum saja dan tetap sabar.
Seumpama kita ikut marah dan juga membuat kita sampai membuat anak sakit hati maka kita tidak berhasil jadi orang tua. Memang sebagai orang tua harus bisa mendidik anak dengan baik serta mengajari sesuatu yang baik pula. Mungkin kita sebagai orang tua lupa kalau pas hati kita sedih sering uring-uringan dan biasanya kita limpahkan ke anak-anak. Semarah-marahnya kita sebagai orang tua jangan sampai berkata yang buruk terhadap anak-anak kita. Karena perkataan orang tua biasanya menjadi doa buat anak kita sendiri. Maka dari itu kita sebagai orang tua harus berhati-hati dalam berkata.
Seperti pagi ini lipstik warna kesayanganku dan itu satu-satunya yang kumiliki dibuat mainan anakku membuat karya yang indah. Dia membuat karya yang indah diwajahnya yang bikin aku mau marah dan tertawa lucu sekaligus jengkel . Aku hanya bisa terdiam sambil memandang kewajahnya yang belepotan lipstik. Pantas dari tadi dia tidak rewel minta ini itu dan ternyata dia punya mainan yang menurut dia mengasikkan.
Aku diam terpaku sambil memandangi dia terus tapi anak tak bereaksi sama sekali terus asik mencorat-coret wajahnya sampai dia menoleh menyadari kehadiranku dikamarnya. Tanpa rasa bersalah dia memanggilku untuk mendekat dan dia berkata ingin berdandan sepert dayak trus nanti bunda menyalakan musiknya adik mau nari dayak aphace. Aku mendekat ke arah dia dan berkata pada anakku agar adik jika mainan lipstik bunda ijin terlebih dahulu ya. Dan dia berkata maafkan adik bunda karena tidak ijin dulu menggunakan milik bunda. Habis adik bingung mrnghias wajah adik agar warna-warni karena bunda hanya punya bedak dan lipstik. Dan ada warna-warni adanya krayon tapi adik oleskan ke wajah sakit jadi kuganti lipstik tidak sakit. Aku hanya geleng-geleng kepala dengan alasan anakku yang membikin aku tidak jadi marah dan menelaah apa yang adik katakan. Semoga kita menjadi orang tua yang sabar buat sekecil karena jika besar kelak bisa membanggakan kita jadi orang tua.(Hari ke 57)
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar