PRIYANDONO

PRIYANDONO, lahir di Rembang 16 Oktober 1969. Setelah lulus dari SPGN Rembang tahun 1988 melanjutkan ke IKIP PGRI Surabaya (sekarang UNIPA) juru...

Selengkapnya
Navigasi Web

Dua Hal yang Paling ditakuti Orang

Seperti biasa, ke sekolah saya naik angkot. Duduk di depan, sebelah sopir. Karena sudah keduhuluan penumpang lain, saya milih duduk di pojok belakang biar tidak disering dilewati penumpang yang naik turun.

Di sebelah saya ada dua ibu sedang terlibat dialog yang kontradiktif. "Ya..bu. listrik naik, BBM naik, belum lagi bayar bimbingan anak saya. Anakku pingin masuk PTN terkemuka di Jakarta. Jadi tiap hari ikut bimbingan," terang ibu berbaju kuning dg kombinasi hitam

"Anak saya, saya suruh berhenti dulu Bu. Biar cari kerja. Tidak ada uang, bu. Biaya perawatan suami saya sangat tinggi. Biaya rumah sakit dan untuk beli obat mahal. Pakai BPJS obatnya tidak mempan," timpal ibu berbaju merah bawahan hitam.

Saya mau nimbrung bicara kok tidak pantas. Tapi memperhatikan dialog ibu ibu itu, dalam benak saya mengatakan, saat ini dan ke depan, yang paling ditakuti orang itu cuma dua, yakni takut jika anaknya bodoh dan takut jika menderita sakit.

Sekolah sekolah, lembaga bimbingan belajar tumbuh subur seperti jamur di musim hujan. Semuanya penuh. Bahkan ada sekolah terpenuhi muridnya sebelum PPDB dibuka. Padahal sekolah tersebut tergolong mahal. Orang tua rela mengeluarkan biaya berapa pun jumlahnya, asal anaknya pandai.

Pun juga rumah sakit, klinik, apotik, tumbuh subur di mana mana. Semua laku. Karena orang pada umumnya tidak mau sakit. Sehingga berapa pun tingginya biaya rumah sakit, berapa pun mahalnya obat, pasti ditebus agar bisa sembuh dan sehat kembali.

Akibatnya, fungsi sosial sekolah dan rumah sakit dipertanyakan. Sebab fungsi ekonomi lebih menonjol. Komersialisasi pendidikan dan kesehatan pun sulit dihindarkan.

Sentolang......sentolang.....sentolang, teriak kernet angkot. Saya turun di sentolang, kemudian jalan sedikit ke sekolah. Roda angkot pun kembali berputar menyusuri pekat.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Sabar adalah kemenangan terbesar. Putus asa adalah kekalahan terbesar

11 Apr
Balas

Sedih sekali ketika mendengar pendidikan dikorbankan untuk pengobatan. Siapa yang salah? Jadi bingung sendiri . Namun, memang harus bersabar ketika Tuhan sedang menguji.

11 Apr
Balas



search

New Post