Pujian diarahkan karena yang disangkakan orang lain ada pada diri kita. Terkadang juga kita sendiri menggiringnya. Meminta jempol kawan tanda dipuji adalah hal yang lumrah terjadi pada alam virtual. Bahkan pujian dijadikan sarana penilaian terhadap baik buruknya sebuah karya.

Yang tersanjung mudah kesandung. Hati hati terhadap pujian. Sikapi dengan bijak setiap pujian yang datang. Lihatlah selalu bahwa dirimu dikerubungi kekurangan, aib, cela, serta sifat buruk lainnya. Sehingga dirimu tidak terpeleset pada pujian yang menghanyutkan.

Biarkan mereka silau warna pelangi, asalkan kau tetap bersandar pada langit-langit-Nya. Setiap pujian yg datang padamu karena orang lain melihat cahaya-Nya memantul pada dirimu. Anggap itu cara mereka memuji Tuhan-Nya lewat dirimu. Sebab sejatinya memang tidak ada yang pantas dipuji selain-Nya.

Jadikanlah dirimu sungai. Biarkan pujian itu mengalir di sana. Tapi arahkan alirannya menuju samudera pujian yang hanya jadi milik-Nya. Tidak ada yang pantas menyandang sifat sifat-Nya sebab sejatinya kebaikan dan kelebihan diri kita adalah pantulan cahaya sifat sifat-Nya. Berhentilah berburu pujian. Sekarang