Priya Santosa

Priya Santosa, M.PdI ...

Selengkapnya
Navigasi Web
MADIUN MUNAWARROH

MADIUN MUNAWARROH

Sore ini kucari buku yasinan RT yang ketlisut entahlah di mana!. Padahal nanti malam jatah simakan yasin di rumah. Beberapa hari ini buku yasin menjadi sesuatu yang sangat berarti.bagi diriku. Sebabnya, Aku melihat di lorong lorong gang desa, Sepanjang sore hari ini banyak tetangga yang ngrumpi perihal orang mati. Banyak berbicara tentang mati dengan membabi buta. Katanya di kota pahlawan, penuh dengan penjagaan polisi dan pamong praja kota bawa pentungan. “Ada apa toh kang?” Ku coba bertanya pada seorang tetangga. “Apakah bapak tidak mendengar berita berita dari Koran, TV dan dan radio?, Tidak, jawabku singkat. “ Wah, sampeyan orang yang sakinah,!’’ celetuk tetangga sebelah rumah yang emang hobinya menggosipkan berbagai hal, mulai bintang film, terus kuliner, hingga tukang rosok yang ngambil barang barang yang layak pakai di gang gang desa.

Ya,itulah dunia. Semakin tua bergincu tebal dan memikat setiap orang yang melihat. Kenapa sore hari ini banyak obrolan kematian! Menurutku kematian itu hari rayanya orang muslim. Garda terdepan akhirat. Jembatan penyambung pertemuan sang Khalik dengan hamaba. Kematian membebaskan seorang anak manusia dari penderitaan yang berkepanjangan. Entah dia seroang raja, menteri, selebritis ataupun rakyat jelata. Maka begitu pentingnya persiapan bekal. Pertanyaanya bekal istimewa yang mesti nanti dihadapkan pada sang raja di raja, penguasa alam dunia dan akhirat!

Sepenggal nasehat Rasululah saw, kenikmatan dunia ini hanyalah seperti seseorang mencelupkan jarinya pada samudra lautan luas, saat diangkatnya jarinya meneteslah buitir butir air lautan tersebut. Sangat sedikit. Lalu mengapakah kematian mesti ditakuti dan digosipkan? Ya , itulah gambaran jati diri manusia. Manakala dirinya masih muda usianya, tidak sepatahpun doa mengalir agar usianya dipanjang panjangkan, tetapi ketika usia mendekati senja, hampir hampir tiada hari berdoa agar usianya dipanjang panjangkan! Aneh.

Maka ketika banyak ngoborl kematian, Aku teringat buku yasinan RT yang ternyata kusimpan tepat di atas rak –rak buku. Begitu gembiranya hatiku, setelah menemukan buku itu. Selepas kegiatan yasinan bakdal maghrib ada beberapa pengantar mukadimah dari Pak RT. Nantinya akan diadakan ronda dan piket jaga malam di tiap-tiap RT. Disampikan, kegitan ini untuk mewujudkan keluarga sakinah mawadah warromah. Aku jadi terkesima! Apa hubungannya dengan dengan SAMAWA , Pak RT? Celetuk seorang mustamik yasinan. Hubungannya, yaitu tadi, Keluarga menjadi harmonis, rukun aman, tenteram dan tidak neko-neko. Semua kan sudah tahu, di kota Pahlawan saat ini sedang ada jam malam dan penjagaan. Setiap hilir mudik kendaraan yang keluar masuk kota akan diperiksa. Orang-orang yang melakukan mati membabi buta itu ternyata berasal dari desa desa yang tidak ada ronda dan poskamling Astoghfirlloh!.

Aku baru nyadar, hari ini banyak orang yang mati karena dilukai. Beberapa orang sebelum ajal menjemput sempat diperiksa seorang polisi. Katanya, orang orang yang diperiksa ini memiliki aji-aji melihat akhirat dalam mimpinya. Dalam mimpinya ia melihat kilauan senyum bidadari yang katanya menyinari dunia dari ufuk timur hingga barat!Subhanllah. Karena dorongan mimpinya dan kilauan seyum bidadari tadi, lalu orang-orang yang sedang sakaratul maut ini, mengajak seluruh anggota keluarganya untuk sesegera mungkin meninggalkan dan hengkang dari dunia yang sempit dan fana!

MAsyAllah. Kata berita yang aku denganr, Pak Polisi yang memeriksa mayit ini hanya istighfar.

Malam yasinan di rumah hari ini sangat membekas di guratan kalbuku. Aku pun bermimpi semalam berjumpa seorang bidadari dengan baju cahaya yang berwarna hijau gemerlap emas intan yakut. Bidadari itu memandangi dengan tatapan yang belum kumelihat di dunia ini. Sebelum berlalu ia sempat meludah di samudra lautan luas. Akupun tanpa curiga mengajak seluruh keluargaku mengambil seteguk air laut yang telah diludahi bidadadari tadi. MasyaAllah!Ajib banget! Air lautan telah berubah menjadi rasa madu yang menyegarkan. Wallu Alam

Madiun, Syahban 1438

Penulis, Anggota Litbang IGI Madiun

Alumni SAGUSABU Kelas Ngawi dan P4TKIPA Cimahi

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Aku ingin juga mereguk madu sang bidadari. Mohon maaf lahir dan bathin . Salam sehat dan sukses selalu. Barakallah.

15 May
Balas

Subhanllah ya bu raihana mohon maaf mahir batin selamat menyonsong bulan Mulia smoga ibadah kita lebih meningkat dibanding tahun kemarin InsyaAllah. Ibu produktif sekali. menulis.Salam keluarga

15 May



search

New Post