Priya Santosa

Priya Santosa, M.PdI ...

Selengkapnya
Navigasi Web
SEJUTA TOPAN BADAI SORE HARI DI RINGROAD BARAT MADIUN

SEJUTA TOPAN BADAI SORE HARI DI RINGROAD BARAT MADIUN

Sepanjang sore ini di halaman SMA Negeri 3 Madiun. Ada kilatan cahaya di penangkal petir gedungnya. Sore hari ini, nampak beda dibanding hari biasanya. Udara begitu segar. Reriimbunan perdu yang tertata melankolis. Terpaan kerinduan ketika memasuki halaman semakin kental. Flora yang tertata apik. Halaman sekolah yang berpeluang merebut nostalgia sudut-sudut view yang menderu. Untaian literasi tata nama disetiap ketiak flora mengingatkan tigapuluhtahun silam, saat saat kuterlelap di kampus tua IKIP Surabaya. Bercengkerama dengan taxidermi yang tiada watas. Kami bertiga melihat selayang panadang. Ada kesan sekolah literasi yang diusung kepala sekolah P Didik sungguh memadai. Sebuah lembaga yang berujung ekslusif. Tadinya bertitel sekolah Internasional, setelah itu berubah menjadi sekolah umum, SMA Negeri 3 Madiun. Tahun ini akan bermetamorfosis menjadi Sekolah Taruna Angkasa!, wooh, keren. Saat yang tepat berkunjung dan bertatap wicara dengan P didik baru sore hari ini.Setelah menikmati suguhan spot spot yang sangat layak untuk dibikin frame kenangan. Kami betiga melangkahkan kaki memasuki ruangan kepala sekolah. Ada banyak varian mileu cultural. Berbagai literasi bendera berbagai Negara,terlilit menempel disetiap sudut tiang tiang penyangga gedung. Menggmbarkan ekslusif dengan mileu mendunia!Luar biasa. Tatanan arteri jalan nguri nguri budaya adiluhung dwi bahasa. Meteor interior tersulam juga pesonakan dengan, gunungan wayang, sang Kresna naik gajah, ataupun tokoh-tokoh wayang lain di tempel melekat di dinding lantai atas. Kesan harmoni unsur tanah dan udara nampak kental. Wah-wah, hipotesis dunia barat tetap di barat-timur tetaplah di timur tetap disengkuyung di sekolah ini. Memang sore hari ini waktu yang tepat. P Didik begtu lugasnya menjelaskan restorasi dan pergeseran visioner sekolah. Baginya kualitas luaran siswa yang prima harus dupayakan. Sebuah harga mati. Nantinya sekolah ini akan memiliki penghuni dari ujung barat Nusantara, hingga ujung timur Nusantara. Tipologi sekolah yang berkualitas dan melompat perlu disisir mulai dari hal-hal yang sepele. Seperti diri saya ini, siap menjadi pelayanan prima duapuluh empat jam! Ujarnya dengan begitu mantap. Setiap siswa yang legalisiir harus dilpenuhi dalam waktu duapuluh empat jam! Subhanllah!”jadinya bapak memiiliki stereotype mesin , stempel, dan asesori asesori yang dibutuhkan .”Lha,iya.Memang harus begitu “okelah, jadi siswa yang akan digeret masuk sekolah ini diharapkan memiliki kapabilitas intelegensi yang diatas rata-rata ?apa begitu P didik?” selaku sembari nyeruput hidangan tea yang sudah mulai mendingin. “Maksudnya bagaimana?, ya siswa yang hendak mukim di sekolah ini minimalnya memiliki kecerdasan dengan standar 125 IQnya.” Ya ndak begitu. Saya hanya ingin amannya saja. Kalau aturan itu diwujudkan, sekolah ini tidak dapat murid.” “Sekolah ini tetap memperhatikan segi akademik lainya.. Masalah kedepannya siswa mau masuk sekolah akademi militer manapun, wallu alam. Imbuh P Didik.”Berarti semua bisa daftar, P Didik. Ya semua boleh daftar. Tidak ada pembatasan ,hingga pagu dipenuhi”. Kami bertiga di hadapan P Didik begitu termangu. APa yang tersirat di pemikiran dan space inner kalbunya. Seorang Manajer, pemberondong mitraliur motivasi, serta hamparan arsip ide dan gagasan di top kepemimpinan lembaga. Suaranya membahana dalam menyampaikan sebuah argumentatif. Enterpreuner jasa dalam bargaining sekolah begitu riil. “ Bapak mirip P Dollar, sambungku.”Ohh, Ya. Bagaimana dengan perubahan visioner Kota Madiun, P Didik?” Tanya temanku yang sejak tadi cukup sabar mendengarkan aspirasi dan literasi P Ddik.”Wealah… ….”Silahkan dijawab sendiri! Guraunya. Cukup puas dengan mendengar dan berbagi pengalaman dengan P Didik, Kami bertiga meninggalkan lokasi Sekolah Taruna Angkasa. Bagi kami bertiga ada sebuah resonansi kebanggan tersendiri memiiki sekolah berlabel ikon prestisius Sudah lama rindu dendam rasanya madiun ini menuju Kota Kharismatik. Resonansi dialog yang menggema,sore hari ini, gaung yang tetap tengiang di kalbu, proses menuju sekolah literasi perlu swakelola pikir dan kalbu yang baik, pelayanan siswa duapuluh empat jam prima, dan jika bapak-bapak ingin mengajar berhasil sentuhlah hati siswa dibagian yang paling dalam! Dan perlu bapak-bapak ketahui sekolah ini akan mengedepankan nilai-nilai bela negara kedisiplinan, serta kedirgantaraan. selama menjalani masa pendidikan, model militerisme apalagi kekerasan di sekolah tidak akan digunakan.! Selamat dan Sukses P Didik. . Bravo, ‘WIYATA MANGGALA NAGARA “ Wallu alam.

Madiun 20 April 2018

Penulis, Litbang IGI Madiun Alumni SAGUSABU Kelas Ngawi, P4TKIPA CIMAHI

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

ehh maaf . b raihana salah nombol femalenya

20 Apr
Balas

"...sentuhlah hati siswa di bagian yang paling dalam...", masyaa allah. Baarakallah...Pak.

20 Apr
Balas

Alhamdulilah ya bp insyaAllah

20 Apr

Hehehe...saya ibu-ibu lho...pak.

20 Apr



search

New Post