Priya Santosa

Priya Santosa, M.PdI ...

Selengkapnya
Navigasi Web
SUATU SIANG DENGAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN MADIUN

SUATU SIANG DENGAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN MADIUN

Sebuah ruang kerja yang cukup sederhana, Di pojok ruang yang membelakangi pintu masuk ada dua kusi tempat duduk tamu dan satu buah meja. Satu kursi lagi berhadapan dengan dua kursi duduk tamu. Di pojok yang mengarah pada pintu masuk ada tersedia sofa duduk dan meja yang besar. Nampaknya pojok itu diperuntukkan untuk menerima banyak tamu. Beberapa buku esklipode terususn di rak sebelah duduk saya. Setelah menyilahkan saya duduk Pak Kresna menerangkan dengan penuh detail. Saya menyimak dengan sangat khusyuk kehati hatian. Semua pembicaraan yang disampaikan Pak Kresna Herlambang, Beliau baru dua tahun berjalan memimpin jagat pendidikan di kabupaten /kodya madiun. Suaranya begitu renyah dan berwibawa. Saya sangat terkesima dengan beliau. Awalnya pembicaraan berkisar otobiografinya. Begitu runtut Pak Kresna menuturkan perjalanan kariernya. Dimulai dari pegawai di kabupaten Ponorogo. Yang kemudian karena prestasinya bisa ditarik di tingkat Propinsi. Dari propinsi inilah pemikiran pemikiran yang brilyan di bidang ketata tenaga kerjaan bisa dikuasainya dengan baik. Lalu Pak Kresna di beri tanggung jawab untuk mengelola GTK. Saat penataan sudah berjalan dengan baik, tiba tiba badai otonomi daerah meletus. Maka penataan GTK tingkat propinsi jadi semrawut. Pembicaraan kemudian berkisar tentang kekuatan riel guru guru bersertivikasi. Guru sudah merasa di zona aman. Guru malas melakukan kegiatan penelitian dan keteladanan menulis bagi siswanya. Sesekali saya juga membenarkan argmunetasinya. Pak Kresna seorang idealis sejati. “ Coba, bapak lihat saya mempunyai anggota 600 guru, dari jumlah itu rata rata yang menulis dan melakukan penelitian kisaran 100 orang setiap tahun.” Yang lain kemana?”, betul bapak, kebanyakan teman-teman guru menulis hanya ketika akan mau naik pangkat! Sambungku datar. “yaitu, problemnya. Milyaran rupiah telah digelontorkan Negara ini untuk peningkatan mutu pendidik, tetapi hal itu masih jauh, kilahnya”. Guru hanya memikirkan angka-angka, dan sudah berganti mobil,” saya pun mengangguk saja. Arah pembicaraan telah bergesesr ke ranah pedagogik. “Hari ini saya ditelpon kepala sekolah ortodok,” Ia minta rekomendasi pencairan dana BOS!” Lho lho ini kepala sekolah kok tidak baca aturan perundangan! Dengan memberi rekomendasi sama dengan menyeret saya ke meja hijau!” Nada Pak Kresna kelihatan begitu tinggi dan sedikit geram.Begitulah pembicaraan siang hari itu saya dengan Pak kresna itu mengalir dengan renyah. Saya pun tersanjung saat menyodorkan dua buah buah karya saya yang telah ber ISBN. “Wow, keren!” ujar Pak Kresna. “Ya ini, guru guru yang berprestasi dan menjawab tantangan zaman!” Ujar Pak Kresna sembari memicingkan mata pada duah buku saya yang ada di depannya. “Gerakan Guru literasi yang dikomandani Adik Ikhsan (ceo MG) seperti lembaga biji yang akan bertunas jauh.” Ia menyebut Pak Ikhsan dengan adik. Nampaknya beliau begitu kenal dan akrab.”Betul Pak, beliau komandan saya, Jadwal road show Pak Ikhsan begitu padat dan ketat. Kini tiap daerah haus literasi. Gerakan literasi serupa ritmik dan terus berdurasi disepanjang habitat betara guru. “Saat ini beliau sedang melakukan umroh.” Sela Pak Kresna. Saya ingin menuliskan buku otobiografi Pak Kresna, kira kira diperkenankan ya Pak?” “ wah, branding itu. “Tentu saja boleh. Bapak akan bantu agar nantinya bisa ujud bukunya,” sambungnya. Tiap kalimat begitu berharga hari ini. Betapa berbunganya hati. Saya memperoleh durian runtuh. Bertemu dengan garda terdepan pendidikan di Madiun. Pak Kresna dengan rambut yang sudah memutih sempurna, Tiap kata dan menit senantisa mengalirkan sebuah kejutan kejutan. Ruang ber ac ini semakin mengelitik hormone adrenalin saya. Saya coba pancing dengan sebuah opini. Saya menyampaikan pada Pak Kresna, bahwa saya ingin bangun sebuah paradigma perihal pelajar madiun yang belum pernah bicara di tingkat even ilmiah, saya ingin mengajak sekolah sekolah yang memiliki aktivitas KIR untuk saya latih. Semacam workshop kecil kecilan. Kegiatan sifatnya no benefit dan free. Para pelajar itu nantinya akan dilatih dari proses riset dan cara menuliskan laporan riset. Ketika saya menyampaikan testimoni ini, Pak Kresna begitu berwibawa mendengarkan semua celoteh saya. Pak Kresna sangat mendukung dan akan mem backup kegiatan dengan penuh. Barangkali gagasan saya ini dianggap sesuatu yang lateral. Semua itu, ujar Pak Kresna. Tidak haram.Tapi, seorang kreator di bidang pendidikan harus bisa mengendalikan dirinya untuk tidak sampai terlarut didalam euforia kreativitasnya. Kalaupun melakukan itu, tidak boleh sampai berakibat pada timbulnya perpecahan dan fitnah. Karena, perlu bapak tahu, akhir akhir ini lembaga dinas ini sering juga didatangi LSM mengatas namakan mayarakat. Permainan beli dan membeli pangkat dan jabatan yang sudah demikian massif dan sistemik, ujar Pak Kresna, Itulah pemahaman dan penangkapan saya. Kalau saya salah tangkap, kesalahan itu ada pada saya.Bukan pada Pak Kresna garda terdepan maju mundurnya pendidikan di Madiun. Pak Kresna yang telah memiliki energy dan penguasaan ilmu di atas rata rata kepala dinas umumnya. Pak Kresna yang telah melampaui zamanya masih aktif energik. Bicaranya masih lancar, ingatannya masih tajam (termasuk saat menceritakan perkembangan otonomi daerah mulai tahun 2000 hingga berakhir tahun 2016), dan logika berpikirnya sangat mantik. Alangkah berharganya sebuah pengalaman dan ilmu pengetahuan. (*)

Madiun, Awal April 2018

Penulis Alumni Sagusabu Kelas Ngawi, dan P4TKIPA

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Inspiratif banget Utk kemajuan pendidikan,............. ide dan kreatifitas yg perlu di dukung semua pihak. Bravo p.Priyo

03 Apr
Balas

ya p Agus suwun.

03 Apr

Luar biasa menginspirasi. Sukses buat panjenengan dan literasi di madiun

02 Apr
Balas

Ya p smoga IGI semakin bisa diterima

03 Apr

Hebat...pak priyo bisa mengispirasi byk orang untuk menulis...ttp semangatt tuk berkarya moga ilmu makin barokah dan terus mjd creator pendidikan dari Madiun.

02 Apr
Balas

Amiin b yuli. Semoga Allah ridhoi semuanya.

03 Apr

Saya ingin srperti pa Priya.. Super bpk salam kenal

03 Apr
Balas

trims b dahlia. salam literasi dari madiun.

03 Apr

Sehat selalu om kres, sukses buat mas penulis dan om kres..Nggak sengaja nemu tulisan ini yg membahas beliau..Dari sodara jauh di lumajang, titip salam buat om kres sekeluarga dari bapak sy.. kang jono ponorogo

09 Jul
Balas



search

New Post