Pentigraf ke-31

Tantangan menulis Gurusiana 365 hari [hari ke-20]

.

Berbeda daerah kadang berbeda istilah atau nama tentang suatu barang . Ini kadang menjadi salah paham atau kadang membuat kita tertawa setelah mengetahuinya. Dulu saat awal pernikahan, istri saya, asal Yogyakarta, membantu ibu saya memasak untuk persiapan sarapan. Sesuai permintaan istri saya yang mengininkan untuk belajar membuat soto khas Cilacap, maka ibu saya tentu dengan senang megajarinya.

.

Ibu saya memberitahu bahan yang dibutuhkan dan juga apa saja bumbunya serta bagaimana membuatnya. Istri saya menggoreng krupuk merah, menggoreng irisan bawang merah, menggoreng kacang tanah dan menyiapkan bihun serta memotong daun bawang. Saya saat itu sudah selesai memotong ayam dan membersihkannya. Lalu menemani istri menggoreng mendoan. Sementara ibu membuat kuah soto dan memasak ayam dan menggoreng sebagian daging ayam untuk bahan soto.

.

Setelah semuanya selesai, istri saya membantu menyajikan sotonya dalam mangkok sejumlah anggota keluarga. Lalu ibu saya mengatakan kalau ada yang kurang yaitu sambal. Lalu ibu meminta tolong kepada istri saya untuk mengambilkan “ciri” di rak piring. Dia langsung menuju rak piring dan memberikannya kepada ibu. Ibu lalu berkata, “Anik, ini bukan ciri, itu loh yang untuk nguleg sambel terbuat dari tanah. liat.” Istri saya bingung menjelaskan kalau di Yogyakarta ciri itu pinggan untuk alas gelas atau cangkir air minum. Oalah!

.

Kulon Progo, 26 Mei 2022