GEMES, TAHU TAPI DIAM SAJA
Pentigraf ke-38
Tantangan menulis Gurusiana 365 hari [hari ke-28]
.
Pada Hari Minggu, Pak Arif, tetanggaku, mengajak anaknya yang bernama Ridwan ke pasar Wates naik sepeda motor. Saat itu Ridwan baru berusia dua setengah tahun. Setelah memarkir sepeda motor di lantai dua, dia megajak anaknya untuk membeli satu kilogram keripik pare, setengah kilogram usus krispi serta satu kilogram kripik tempe pesenan istrinya. Sementara anaknya minta dibelikan dua bungkus kecil arum manis.
.
Setelah membayar belanjaannua, dia mengajak anaknya ke bagian lain untuk membeli satu bunkus kemasan jamu godog pesanan ibu mertuanya. Saat menuju lapak penjual jamu tradisional, Ridwan melihat uang ayahnya seratus ribu jatuh dari sakunnya ketika ayahnya mengambil HP dari saku celananya. Namun Riswan diam saja.
,
Saat Pak Arif mau membayar jamu godog tersebut, dia merogoh saku celananya dan kaget karena menemukan uang di saku celananya. Dia kebingungan dan merogoh semua saku celananya dan juga saku bajunya, namun dia tidak menemukannya. Melihat ayahnya kebingungan, Ridwan berkata kepada ayahnya sambil menunjukan ke arah barat, “Ayah mencari uang ya? Tadi Ridwan melihat uang ayah jatuh di sana.” Mendengar perkataan anakya dia menepuk jidatnya dan segera menuju tempat yang ditujukkan anaknya. Namun uang tersebut sudah tidak ada. Mungkin saja sudah ditemukan orang.
.
Kulon Progo, 3 Juni 2022
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Owalaahhh.... jidatku hehe...
Hehehe... Terima kasih Pak telah sudi berkunjung. salam sehat dan sukses selalu...
Kasihan
Terima kasih Pak telah sudi berkunjung. salam sehat dan sukses selalu...
Haha.... Kok diem aja sih? Ikutan gemes deh
Hehehe... namanya juga anak kecil.. Terima kasih kunjugannya. Salam sehat dan sukses selalu
Dijiwel pasti tuh anak. Saya jadi ikut gemes. Keren Pak.
Hehehe... namanya juga anak kecil.. Terima kasih kunjugannya. Salam sehat dan sukses selalu
Waduh.. anakku.... Kata ayah.. mau diapain ne anak...ha ha ha..
Iya tapi jangan dimarahi, apalagi dijewer... Hehehe.. salam sehat dan sukses selalu
Hahahaha hilang deh cepek. Semoga sehat dan sukses selalu buat Bapak Pujarsono
Iya Bapak.. Terima kasih kunjungannya... Aamin yra. Doa yang sama juga buat Bapak Bambang.
Duh kasihan kalau ini kejadian sedikit malu laparnya juga batal deh Pak
Hehe... gemes sama tuh anak.... Salam sehat dan sukses selalu
Aduhh...kasian. knp tddiam sj,nak?
Terima kasih Bu Sisca... Salam sehat dan sukses selalu
Keren banget pentigrafnya. Semoga sehat dan sukses selalu.
Terima kasih Bu Aisyah. Doa yang sama untuk ibu...
Ya ampuuun.... bagaimana itu bocah. Keren ceritanya Pk Pujarsono
Hehehe.. Terima kasih pak Rochadi.. Salam sehat dan sukses selalu
Alhamdulillah, tayang malam
Masih setia dg pentigraf...
Duh, kok diem aja to nak.... Pasti bingung ayahnya. Kisah yang asyik, Bapak. Salam sehat dan sukses selalu.
Terima kasih Bu Cicik. Doa yang sama untuk ibu...
Pentigraf yang keren. Arif nan ketiban rezeki ko diam aja akhirnya ludes de. sehat selalu saudaraku pak Pujarsono.
Terima kasih Pak Tanil.. Doa yang sama untuk bapak
mantap keren cadas... pentigraf keren menewen... salam literasi sehat sukses selalu mas Pujarsono bersama keluarga tercinta
Terima kasih Pak Bunyamin, . Doa yang sama untuk bapak
Namanya juga anak kecil. Keren ceritanya. Semoga sehat selalu Pak Pujarsono.
Terima kasih Bu Nanik.. Doa yang sama untuk ibu...