JANGAN DIDORONG!
Pentigraf ke-39
Tantangan menulis Gurusiana 365 hari [hari ke-29]
.
Pada tahun 1995, Pamanku mengalami kecelakaan akibat mobinya tertabrak kereta api di Kebumen saat dia menyebrangi jalan kereta api tanpa palang pintu, waktu itu, dia membawa truk bermuatan genteng. Akibat kecelakaan itu, dia mengalami cidra di kepala yang cukup serius dan dari RS PKU Muhammadiyah Kebumen dirujuk ke RS PKU Muhammadiuah Yogyakarta untuk menjalani perawatan selanjutnya. Sementara keponakannya, kernetnya, hanya mengalami luka tingan dan hanya rawat jalan saja. Pamanku mengalami koma dan dirawat di ruang ICU
,
Saat itu, aku kuliah di Yogyakarta dan aku menjenguknya setelah pulang kuliah. Aku harus memakai baju warna hijau muda sebelaum memasuki ruang perawatan dan hanya dibolehkan satu orang saja yang masuk ruangan. Walau pamanku dalam keaadan koma, dia merespon kehadiranku dengan matanya mengeliarkan air mata. Saya segera mengambil tisu dan mengelap air matanya dan mendoakannya. Dan karena waktu berkunjung dibatasi, maka ku segera keluar ruangan lalu mengobrol dengan keluarganya serta saudaraku yang lain dari Kebumen.
.
Saat itu, datang keponakan saudara dari Kebumen ingin menjenguknya. Setelah menyapa dan bersalaman dengan kami yang berada di situ, dia menjenguk pamanku ke dalam ruang ICU. Dia pun memakai pakaian hijau muda seperti aku tadi. Lalu dia menuju pintu untuk masuk. Dia mendorong dan juga mengangkat pintu tersebut namun tidak bisa terbuka. Petugas lalu menegurnya, “Eh, mas, pintunya jangan dirusak. Cara membukanya digeser kekanan, bukan didorong.” Kami pun tertawa, padahal di pintunya ada tulisan “Geser Kanan untuk Membuka Pintu.” Oalah….
.
Kulon Progo, 4 Juni 2022
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Tidak literat ya pak, hehe ... pentigraf keren, salam sukses
Iya... uka pintu pun perlu literasi... heheh... Salam sukses kembali...
Pentigrafnya keren
Terima kasih Bu...Salam sehat dan sukses selalu
ha ha ha.. lucu.. makanya "bacalah"
Iya bu Rahma Walau sekedar membuka pintu..juga butuh litarasi. Salam sehat dan sukses selalu
Keren pentigrafnya. Tetap semangat engannkarya pentigrafmya yang lain. Salam literasi.
Terima kasih Bu Aisyah. Salam literasi kembali..
Keren pentigrafnya. Tetap semangat engannkarya pentigrafmya yang lain. Salam literasi.
Terima kasih Bu Aisyah. Salam literasi kembali..
Alhamdulillah bisa tayang....
Masih setia dengan tayangan pentigraf
Saking gupuhnya kalee... ga baca petunjuknya. Siip kisahnya.Jadi ingat saya juga pernah begitu... hehe... Salam sehat dan sukses selalu.
TTerima kasih Bu Cicik. Doa yang sama untuk ibu...
Hahaha...keren pentigrafnya pak Pujarsono. Salam sehat dan sukses
Terima kasih Bapak.. Salam sehat dan sukses kembali
Keren pentigrafnya. Literasinya kurang ya Pak. Semoga sehat dan sukses selalu Pak Pujarsono.
Iya bu Nanaik. Walau sekedar membuka pintu..juga butuh litarasi. Aamiin yra. Doa yg sama buat ibu