Sejenak Terjeda (memoar Abi)
Saat Abi masih disisi diri,
menitip asa
Jalani pilihan tanpa hirau untung rugi
Takkan kemana jua semua kembali
Dunia bak cermin,
Bila kau senyum, iapun tersenyum
Jalani alur,
kokohkan diri dalam gengaman-Nya
Jangan silau diksi penghias dunia
Gapai Hakiki, lebih utama
Senja ini waktu terjeda
Abi hadir didalam diri
dua windu tak terasa
Berada dikeabadian
Jadilah makna diantara prosa
Bukan buih di antara puisi
Tumbuhlah sayap, bukan harap penyangga
Waktu terjeda.
Masih rembang petang
Abi.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen puisinya, Pak. Salam literasi
Perdana pa, salam literasi
Matursuwun, seniorkuh
Alhamdulilah, akhirnya sahabatku sudah bergabung dengan gurusiana. Mantap puisinya apik tenan diksinya. Semamgat pak puji, saya follow ya.
Matursuwun seniorkuh