pujiastuti hendro

Guru di SMAN 1 Gadingrejo Guru Penggerak Angkatan 4 Pengajar Praktik Angkatan 10 ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Refleksi Terbimbing Modul 3.1 Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran

Refleksi Terbimbing Modul 3.1 Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran

1. Bagaimana/sejauh mana pemahaman Anda tentang konsep-konsep yang telah Anda pelajari di modul ini, yaitu: dilema etika dan bujukan moral, 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Adakah hal-hal yang menurut Anda di luar dugaan?

Berdasarkan apa yang sudah saya pelajari di modul 3.1 saya mampu membedakan antara diema etika dan bujukan moral. Dimana dilemma etika merupakan situasi dimana terjadi pertentangan dua kebenaran atau benar vs benar, sementara bujukan moral adalah situasi dimana terjadi sebuah pertentangan benar lawan salah, sehingga saya menyadari benang merah antara keduanya. Hal yang tidak terduga adalah pada saat awal saya mempelajari dilemma etika, saya merasa terjebak dalam menentukan sebuah kasus antara bujukan moral dan dilema etika, malahan ada kasus diema etika yang saya kategorikan bujukan moral, sehingga saya merasa keputusan saya selama ini yang buat sebelum mempelajari modul ini cenderung kaku atau hanya berbasis peraturan sehingga saya merasa untuk melenceng dari aturan itu sulit. Ketika mempelajari dilema etika saya merasa, ada kalanya kita perlu melenceng dari aturan untuk kemaslahatan yang lebih besar, sehingga paradigma pengambilan keputusan dalam mengambil keputusan yang berhubungan dengan diema etika sangatlah penting dilakukan. Begitu pula 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan adalah langkah yang sangat runut dan terarah yang sangat berguna dalam mengambil keputusan dan menguji keputusan yang saya ambil.

Empat paradigma pengambilan keputusan yaitu

a. Individu lawan masyarakat (individual vs community)

b. Rasa keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy)

c. Kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyalty)

d. Jangka pendek lawan jangka panjang (short term vs long term)

Pentingnya mengidentifikasi paradigma ini, bukan hanya mengelompokkan permasalahan, namun membawa penajaman bahwa situasi yang saya hadapi betul- betul mempertentangkan antara dua nilai-nilai inti kebajikan yang sama-sama penting.

Saya juga sudah memahami tentang tiga prinsip pengambilan keputusan yang terdiri atas 3 prinsip yaitu:

1. Berpikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking)

2. Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking)

3. Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking)

Konsep lain yang sangat penting adalah 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Saya merasa langkah ini sangat penting untuk memantapkan keputusan yang saya ambil, jika saya sudah melakukan 9 uji ini maka saya bisa memastikan keputusan saya efektif. Menurut saya, 9 langkah ini sangat detail dan terstruktur dan juga memudahkan dalam mengambil keputusan karena runut dan terpola dengan baik

9 langkah tersebut adalah

Langkah 1: Mengenali bahwa ada nilai-nilai yang saling bertentangan dalam situasi ini.

Langkah 2: Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini

Langkah 3: Kumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi ini

Langkah 4: Pengujian benar atau salah, yang terdiri atas:

Uji Legal

menyangkut aspek pelanggaran hukum. Bila jawabannya adalah iya, maka pilihan yang ada bukanlah antara benar lawan benar, namun antara benar lawan salah. Pilihannya menjadi membuat keputusan yang mematuhi hukum atau tidak, bukannya keputusan yang berhubungan dengan moral.

Uji Regulasi/Standar Profesional

Berhubungan dengan pelanggaran peraturan atau kode etik.

Uji Intuisi Langkah ini mengandalkan tingkatan perasaan dan intuisi Anda dalam merasakan apakah ada yang salah dengan situasi ini. Uji intuisi ini akan mempertanyakan apakah tindakan ini sejalan atau berlawanan dengan nilai-nilai yang Anda yakini.

Uji Halaman Depan Koran

Apa yang Anda akan rasakan bila keputusan ini dipublikasikan pada halaman depan dari koran dan sesuatu yang Anda anggap merupakan ranah pribadi Anda tiba-tiba menjadi konsumsi masyarakat? Bila Anda merasa tidak nyaman membayangkan hal itu akan terjadi, kemungkinan besar Anda sedang menghadapi bujukan moral atau benar lawan salah.

Uji Panutan/Idola Dalam langkah ini, Anda akan membayangkan apa yang akan dilakukan oleh seseorang yang merupakan panutan Anda, misalnya ibu Anda. Tentunya di sini fokusnya bukanlah pada ibu Anda, namun keputusan apa yang kira-kira akan beliau ambil, karena beliau adalah orang yang menyayangi Anda dan orang yang sangat berarti bagi Anda.

Langkah 5: Pengujian Paradigma Benar lawan Benar

Mengidentifikasi paradigma sangat penting karena, ini bukan hanya tentang penyelesaian permasalahan namun membawa penajaman pada fokus kenyataan bahwa situasi ini betul-betul mempertentangkan antara dua nilai-nilai inti kebajikan yang sama-sama penting.

Langkah 6: Melakukan Prinsip Resolusi , yang terdiri dari 3 prinsip berpikir yaitu:

-Berpikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking)

-Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking)

-Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking)

Langkah 7: Investigasi Opsi Trilema

Mencari opsi yang ada di antara 2 opsi. Apakah ada cara untuk berkompromi dalam situasi ini. Terkadang akan muncul sebuah penyelesaian yang kreatif dan tidak terpikir sebelumnya yang bisa saja muncul di tengah-tengah kebingungan menyelesaikan masalah.

Langkah 8: Buat Keputusan

Langkah 9, Tinjau lagi keputusan dan refleksikan

2. Tuliskan pengalaman Anda dalam menggunakan ketiga materi tersebut dalam proses Anda mengambil keputusan dalam situasi dilema etika yang Anda hadapi selama ini. Alam komunitas praktisi anda dapat juga menulis tentang sebuah situasi dilema etika yang dihadapi oleh orang lain serta keputusan yang diambil. Berilah ulasan berdasarkan 3 materi yang telah Anda pelajari di modul ini.

Dilema etika yang terjadi ketika saya saat itu saya sebagai bendahara kegiatan Ujian sekolah, ada salah satu siswa belum membayar uang sekolah sama sekali bahkan sejak dari kelas VIII, kepala sekolah memerintahkan bahwa dilarang memberikan nomor ujian sebelum siswa tersebut membayar biaya sekolahnya . Sebagai Guru yang juga memiliki anak yang sedang sekolah, saya merasa kasihan kepada siswa tersebut, tetapi perintah dari kepala sekolah tetap harus saya patuhi. Saya berfikir berdasarkan prinsip care based thingking dan akhirnya saya mengambil keputusan bahwa saya akan tetap memberikan siswa tersebut nomor ujian dengan syarat orang tua/wali siswa harus datang ke sekolah membuat surat permohonan kelonggaran waktu untuk membayar uang sekolah. Dengan begitu, siswa saya bisa tetap ikut ujian dan tanpa merugikan pihak sekolah.

Setelah itu saya menganalisis prinsip yang saya gunakan memutuskan kasus tersebut yaitu prinsip care based thinking yaitu berpikir berdasar rasa peduli terhadap siswa. Barulah saya melakukan uji keputusan saya tersebut menggunakan 9 langkah pengambilan keputusan, barulah saya merasa mantap memutuskan mmemberikan nomor ujia dangan syarat tersebut.

3. Sebelum mempelajari modul ini, pernahkah Anda menerapkan pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran dalam situasi moral dilema? Kalau pernah, apa bedanya dengan apa yang Anda pelajari di modul ini?

Sebelum mempelajari modul ini, saya pernah mengalami masalah yng berhubungan dengan dilemma etika. Keputusan yang saya ambil pada saat itu sering berdasarkan intuisi saya atau berdasarkan nilai-nilai yang saya pegang dan juga berdasarkan kepedulian kepada orang lain. Sehingga ketika saya mempelajari modul 3.1, saya merasa care based thinking adalah sebagai sebuah prinsip yang diapakai secara umum dalam mengambil keputusan terutama yang berhubungan dengan masalah dilemma etika.

Sedangkan untuk kasus bujukan moral atau moral dilema, saya pernah berada dalam situasi tersebut, namun ketika itu terjadi saya berusaha mengambil keputusan dengan memikirkan dan menganalisis salah dan benar dari situasi yang saya hadapi dan saya mengambil keputusan dengan meminta second opinion dari teman sejawat ataupun keluarga yang saya anggap lebih berpengalaman atau sebagai panutan saya. Walaupun langkah pengambilan keputusan saya tidak sama persis seperti konsep yang saya pelajari di modul namun ada unsur kesamaan yaitu menganalisis unsur kebenaran lawan kesalahan dan juga uji panutan atau idola.

4. Bagaimana dampak mempelajari materi ini buat Anda, perubahan apa yang terjadi pada cara Anda dalam mengambil keputusan sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran modul ini?

Dampak yang saya rasakan setelah mempelajari modul 3.1 ini saya merasakan lebih percaya diri dalam mengambil keputusan terutama sebagai pemimpin pembelajaran, saya lebih percaya diri karena bisa memastikan keputusan yang saya ambil tepat atau efektif karena sudah melalui proses pengujian keputusan yang terdiri dari 9 langkah tersebut, walaupun saya juga harus tetap belajar dan sharing kepada teman sejawat yang sudah berpengalaman untuk memastikan keputusan saya sesuai atau keputusan saya tersebut tepat.

Saya juga merasakan mendapat pengetahuan yang berharga terutama sebagai individu dalam memandang permasalahan yang saya hadapi.

5. Seberapa penting mempelajari topik modul ini bagi Anda sebagai seorang individu dan Anda sebagai seorang pemimpin pembelajaran?

Menurut saya pengetahuan tentang pengambilan keputusan ini sangat penting bagi saya sehingga saya bisa mengambil keputusan yang tepat dan efektif, serta tidak gegabah dalam mengambil keputusan baik sebagai individu maupun sebagai pemimpin pembelajaran di sekolah. Sebelum saya mendapat pengetahuan tentang pengambilan keputusan ini saya merasa bahwa banyak hal atau keputusan yang saya buat selama ini tidak berdasar alur pemikiran yang jelas dan terstruktur, sehingga setelah mendapat materi di modul 3.1 mengenal bagaimana prinsip pengambilan keputusan yang tepat, pola pengambilan keputusan serta membedakan antara dilema etika dan bujukan moral serta penggunaan 9 langkah pengambilan keputusan, membuat saya semakin mantap dan percaya diri untuk bisa mengambil keputusan yang tepat. Walaupun saya harus lebih banyak lagi berlatih lagi dan belajar untuk melatih kemampuan pengambilan keputusan ini dan menerapkan ilmu yang sudah saya peroleh tapi saya sangat bersyukur bisa mendapatkan pengetahuan bagaimana orang-orang hebat mengambil keputusan yang tepat.

6. Apa yang Anda bisa lakukan untuk membuat dampak/perbedaan di lingkungan Anda setelah Anda mempelajari modul ini?

Hal yang bisa saya lakukan untuk membuat dampak pada lingkungan atau komunitas saya adalah:

- Membagi materi tentang pengambilan keputusan ini melalui grup WA sekolah maupun secara formal melalui kegiatan komunitas praktisi di sekolah

- Mengajak teman sejawat berkolaborasi dalam mengambil keputusan atas kasus yang terjadi di sekolah dengan memanfaatkan pengetahuan cara pengambilan keputusan yang sudah saya pelajari

- Menerapkan konsep-konsep mengenai prinsip dan 9 cara pengambilan keputusan dalam mengambil keputusan pada saat saya mengalami keadaan atau situasi dilemma etika

7. Selain konsep-konsep tersebut, adakah hal-hal lain yang menurut Anda penting untuk dipelajari dalam proses pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran

Hal lain yang perlu dipelajari dalam proses pengambilan keputusan adalah bagaimana teknik yang kita harus lakukan dalam melibatkan orang lain dalam proses pengambilan keputusan sehingga tidak terkesan berkonsultasi yang berlebihan terhadap suatu masalah atau over consultation. Dan juga bagaimana teknik yang di lakukan dalam pengambilan keputusan secara berkelompok atau melibatkan kelompok dalam pengambilan keputusan, sehingga memaksimalkan potensi kelompok dan mengambil keputusan yang tepat.

8. Adakah nilai-nilai kebajikan yang ditanamkan oleh orangtua anda atau bahkan kakek nenek buyut Anda yang menjadi karakter khas suku atau masyarakat dimana Anda tinggal? Bagaimana Anda sebagai seorang guru akan menggunakannya untuk membantu Anda dalam pengambilan keputusan?

nilai kejujuran dan kerja keras selalu diterapkan dalam keluarga saya, dimana dengan kejujuran apapun hal yang dilakukan akan selalu diberi kemudahan dan orang yang jujur akan selalu mendapatkan kebaikan. tak terkecuali dalam pengambilan keputusan, harus mengedepankan nilai kejujuran dan transparansi, tidak ada hal yang ditutupi sehingga keputusan yang diambil tidak akan merugikan semua pihak. serta dengan kerja keras apapun yang diharapkan atau dicita-citakan akan tercapai. kedua nilai sangat membantu saya dalam mengambil keputusan disekolah, terutama saat saya mengalami kendala dalm pembelajaran, dengan kejujuran dan kerja keras saya akan mudah mengutarakan kendala saya dan memetakan apa kekuatan dan kelemahan serta aset yang saya miliki untuk menemukan solusi.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post