pujiastuti hendro

Guru di SMAN 1 Gadingrejo Guru Penggerak Angkatan 4 Pengajar Praktik Angkatan 10 ...

Selengkapnya
Navigasi Web
STUDI KASUS PERGULATAN ANDIKA

STUDI KASUS PERGULATAN ANDIKA

bapak dan Ibu CGP,

Dalam proses pengambilan keputusan, selain mengikuti 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan, keterampilan yang telah Bapak Ibu pelajari pada modul-modul sebelumnya akan sangat membantu misalnya keterampilan coaching, karena keterampilan ini membekali seorang guru untuk menjadi coach bagi dirinya dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk memprediksi hasil, dan melihat berbagai opsi solusi sehingga dapat mengambil keputusan dengan baik.

Selain keterampilan coaching, untuk mengambil keputusan yang bertanggung jawab, diperlukan kompetensi kesadaran diri (self awareness), pengelolaan diri (self management), kesadaran sosial (social awareness) dan keterampilan berhubungan sosial (relationship skills). Proses pengambilan keputusan seharusnya juga dilakukan dengan kesadaran penuh (mindful) dengan berbagai pilihan dan konsekuensi yang ada. Hal-hal tersebut telah Bapak dan Ibu dapatkan di modul 2.2 tentang pembelajaran sosial emosional. Sekarang, mari kita terapkan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan pada studi kasus yang Anda pilih pada penugasan mandiri di pembelajaran 2.3 sebelumnya:

Apa nilai-nilai yang saling bertentangan dalam studi kasus tersebut?

yaitu nilai tentang sebuah kewajiban dan kepedulian, dimana kewajiban Andika mengikuti Darma wisata sebagai program yang telah ditetapkan sekolah dan Kepedulian andika terhadap Ayah sebagai orangtua nya sebagai rasa tanggung jawab terhadap kesalahan yang dilakukan ayahnya.

Langkah 2: Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini

Bila kita telah mengenali bahwa ada masalah moral di situasi tertentu. Pertanyaannya adalah dilema siapakah ini? Hal yang seharusnya membedakan bukanlah pertanyaan apakah ini dilema saya atau bukan. Karena dalam hubungannya dengan permasalahan moral, kita semua seharusnya merasa terpanggil.

Siapa yang terlibat dalam situasi tersebut?

andika dan orang tua nya

Langkah 3: Kumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi ini

Pengambilan keputusan yang baik membutuhkan data yang lengkap dan detail, seperti misalnya apa yang terjadi di awal situasi tersebut, bagaimana hal itu terkuak, dan apa yang akhirnya terjadi, siapa berkata apa pada siapa, kapan mereka mengatakannya. Data-data tersebut penting untuk kita ketahui karena dilema etika tidak menyangkut hal-hal yang bersifat teori, namun ada faktor-faktor pendorong dan penarik yang nyata di mana data yang mendetail akan bisa menggambarkan alasan seseorang melakukan sesuatu dan kepribadian seseorang akan tercermin dalam situasi tersebut. Hal yang juga penting di sini adalah analisis terhadap hal-hal apa saja yang potensial akan terjadi di waktu yang akan datang.

Apa fakta-fakta yang relevan dengan situasi tersebut?

fakta bahwa kondisi ekonomi keluarga Andika yang dalam kekurangan dimana mereka dihadapkan pada dua hal yang sama pentingnya, sehingga mereka harus menentukan skala prioritas yang mesti dipilih secara tepat untuk menghindari resiko yang lebih besar.

Langkah 4: Pengujian benar atau salah

Uji Legal Pertanyaan yang harus diajukan disini adalah apakah dilema etika itu menyangkut aspek pelanggaran hukum. Bila jawabannya adalah iya, maka pilihan yang ada bukanlah antara benar lawan benar, namun antara benar lawan salah. Pilihannya menjadi membuat keputusan yang mematuhi hukum atau tidak, bukannya keputusan yang berhubungan dengan moral. Uji Regulasi/Standar Profesional Bila dilema etika tidak memiliki aspek pelanggaran hukum di dalamnya, mungkin ada pelanggaran peraturan atau kode etik. Konflik yang terjadi pada seorang wartawan yang harus melindungi sumber beritanya, seorang agen real estate yang tahu bahwa seorang calon pembeli potensial sebelumnya telah dihubungi oleh koleganya? Anda tidak bisa dihukum karena melanggar kode etik profesi Anda, tapi Anda akan kehilangan respek sehubungan dengan profesi Anda. Uji Intuisi Langkah ini mengandalkan tingkatan perasaan dan intuisi Anda dalam merasakan apakah ada yang salah dengan situasi ini. Apakah tindakan ini mengandung hal-hal yang akan membuat Anda merasa dicurigai. Uji intuisi ini akan mempertanyakan apakah tindakan ini sejalan atau berlawanan dengan nilai-nilai yang Anda yakini. Walaupun mungkin Anda tidak bisa dengan jelas dan langsung menunjuk permasalahannya ada di mana. Langkah ini, untuk banyak orang, sangat umum dan bisa diandalkan untuk melihat dilema etika yang melibatkan dua nilai yang sama-sama benar. Uji Halaman Depan Koran Apa yang Anda akan rasakan bila keputusan ini dipublikasikan pada halaman depan dari koran dan sesuatu yang Anda anggap merupakan ranah pribadi Anda tiba-tiba menjadi konsumsi masyarakat? Bila Anda merasa tidak nyaman membayangkan hal itu akan terjadi, kemungkinan besar Anda sedang menghadapi dilema etika. Uji Panutan/Idola Dalam langkah ini, Anda akan membayangkan apa yang akan dilakukan oleh seseorang yang merupakan panutan Anda, misalnya ibu Anda. Tentunya di sini fokusnya bukanlah pada ibu Anda, namun keputusan apa yang kira-kira akan beliau ambil, karena beliau adalah orang yang menyayangi Anda dan orang yang sangat berarti bagi Anda.

Yang perlu dicatat dari kelima uji keputusan tadi, ada tiga uji yang sejalan dengan prinsip pengambilan keputusan yaitu:

Uji Intuisi berhubungan dengan berpikir berbasis peraturan (Rule-Based Thinking) yang tidak bertanya tentang konsekuensi tapi bertanya tentang prinsip-prinsip yang mendalam. Uji halaman depan koran, sebaliknya, berhubungan dengan berpikir berbasis hasil akhir (Ends-Based Thinking) yang mementingkan hasil akhir. Uji Panutan/Idola berhubungan dengan prinsip berpikir berbasis rasa peduli (Care-Based Thinking), dimana ini berhubungan dengan golden rule yang meminta Anda meletakkan diri Anda pada posisi orang lain.

Bila situasi dilema etika yang Anda hadapi, gagal di salah satu uji keputusan tersebut atau bahkan lebih dari satu, maka sebaiknya jangan mengambil risiko membuat keputusan yang membahayakan atau merugikan diri Anda karena situasi yang Anda hadapi bukanlah situasi moral dilema, namun bujukan moral.

Mari kita lakukan pengujian benar atau salah terhadap situasi tersebut.

Apakah ada aspek pelanggaran hukum dalam situasi tersebut? (Uji lega) Apakah ada pelanggaran peraturan/kode etik profesi dalam kasus tersebut? (Uji regulasi) Berdasarkan perasaan dan intuisi Anda, apakah ada yang salah dalam situasi ini? (Uji intuisi) Apa yang anda rasakan bila keputusan Anda dipublikasikan di halaman depan koran? Apakah anda merasa nyaman? Kira-kira, apa keputusan yang akan diambil oleh panutan/idola Anda dalam situasi ini?

1.terdapat aspek pelanggaran hukum dimana ayah Andika menabrak orang, akan tetapi korban juga melakukan tindakan yang kurang sesuai karena seharusnya pelanggaran lalu lintas seperti itu dilaporkan ke pihak berwajib tapi malah memilih minta bayaran atas kerugian kepada ayah andika

2.ada pelanggaran peraturan/kode etik profesi dimana ayah Andika terpaksa harus membayar ganti rugi supaya tidak dilaporkan ke polisi

3.jelas ada salah, karena ayah Andika telah menyembunyikan kesalahannya dengan nekat memberikan sejumlah uang kepada korban supaya tidak dilaporkan ke polisi yang mungkin hal itu akan membawa keluarganya tersangkut masalah hukum yang lebih berat

4.saya merasa tidak nyaman karena merasa privasi keluarga menjadi konsumsi publik yang akan mempengaruhi kondisi psikologis keluarga andika atas pemberitaan tersebut, dan bukan tidak mungkin akan membuat andika menjadi minder

5.yang menjadi keputusan Andika adalah memberikan kembali uang darma wisata kepada ayah untuk mempertanggung jawabkan kesalahannya dan untuk kemudia Ayah akan mencari solusi terbaik untuk mencari uang tambahan guna membayar iuran darma wisata Andika

Langkah 5: Pengujian Paradigma Benar lawan Benar

Dari keempat paradigma berikut ini, paradigma mana yang terjadi di situasi ini?

Individu lawan masyarakat (individual vs community) Rasa keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy) Kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyalty) Jangka pendek lawan jangka panjang (short term vs long term)

Apa pentingnya mengidentifikasi paradigma, ini bukan hanya mengelompokkan permasalahan namun membawa penajaman pada fokus kenyataan bahwa situasi ini betul-betul mempertentangkan antara dua nilai-nilai inti kebajikan yang sama-sama penting.

Jika situasinya adalah situasi dilema etika, paradigma mana yang terjadi pada situasi tersebut?

Situasi yang akan terjadi adalah rasa keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy). Dapat dilihat dari bagaimana Andika harus mengorbankan kembali uang biaya darmawisatanya yang merupakan kewajibannya mengikuti program sekolah demi Ayahnya yang mengalami kondisi tersebut.

Langkah 6: Melakukan Prinsip Resolusi

Dari 3 prinsip penyelesaian dilema, mana yang akan dipakai?

Berpikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking) Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking) Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking)

Dari 3 prinsip penyelesaian dilema, prinsip mana yang akan dipakai?

dari prinsip penyelesaian dilema, prinsip yang digunakan adalah Prinsip Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thingking), dimana terdapat kepedulian seorang anak (Andika) terhadap kejadian yang menimpa Ayahnya

Langkah 7: Investigasi Opsi Trilema

Mencari opsi yang ada di antara 2 opsi. Apakah ada cara untuk berkompromi dalam situasi ini. Terkadang akan muncul sebuah penyelesaian yang kreatif dan tidak terpikir sebelumnya yang bisa saja muncul di tengah-tengah kebingungan menyelesaikan masalah.

Apakah ada sebuah penyelesaian yang kreatif dan tidak terpikir sebelumnya untuk menyelesaikan masalah ini (Investigasi Opsi Trilemma)?

ada kemungkinan penyelesaian kreatif yaitu ayah Andika akan mencari pihak ketiga untuk meminjamkan uang guna membayar ganti rugi kepada korban sehingga tidak perlu mengorbankan biaya darma wisata yang telah diberikan kepada Andika, supaya andika bisa tetap mengikuti program sekolah dan ayah andika bisa mengatasi masalahnya.

atau dengan cara memohon kepada pihak sekolah untuk mendapat keringanan berupa tambahan waktu bagi andika untuk membayar biaya darmawisata, sehingga selama penambahan waktu tersebut ayah andika dapat menumpulkan uang kembali untuk membayar biaya sekolah tersebut

Langkah 8: Buat Keputusan

Akhirnya kita akan sampai pada titik di mana kita harus membuat keputusan yang membutuhkan keberanian secara moral untuk melakukannya.

Apa keputusan yang akan Anda ambil?

keputusan yang akan saya ambil adalah mencari pihak ketiga untuk meminjam uang guna membayar ganti rugi korban, atau jika terpaksa tidak ada yang berkenan meminjamkan maka Andika harus merelakan uangnya dulu untuk ayah karena kondisi ayah lebih mendesak dan segera serta memiliki resiko yang lebih besar, baru kemudian mencari solusi lain untuk membayar biaya darmawisata.

Langkah 9: Lihat lagi Keputusan dan Refleksikan

Ketika keputusan sudah diambil. Lihat kembali proses pengambilan keputusan dan ambil pelajarannya untuk dijadikan acuan bagi kasus-kasus selanjutnya.

Coba lihat lagi keputusan Anda dan refleksikan.

dengan melihat kembali keputusan tersebut dimana saya memilih mencari pihak ketiga untuk meminjam uang guna membayar ganti rugi kerusakan dan pengobatan korban, jika terpaksa tidak mendapat pinjaman maka Andika harus merelakan dulu uangnya dipakai ayah, untuk kemudian mencari solusi lain untuk membayar biaya darmawisata.

Selanjutnya dibawah ini adalah beberapa pertanyaan pengayaan dan saya meilih 2 dari 4 pertanyaan yaitu pada poin 2 dan 3 untuk dijawab berdasarkan analisis studi kasus pergulatan andika

2. selain kesembilan langkah pengambilan keputusan tersebut, menurut Anda apa lagi yang sebaiknya dilakukan oleh pemimpin pembelajaran dalam memastikan keputusannya adalah keputusan yang tepat?

Menurut saya yang penting adalah mengumpulkan fakta yang relevan. Hal ini penting karena menyangkut keputusan yang akan diambil harus berdasarkan data yang lengkap dan detail. Hal ini kan banyk membantu dan menjadi rujukan dasar tentang keputusan yang diambil

3. bila anda menerapkan 9 langkah tersebut apakah dapat dipastikan bahwa keputusan yang Anda ambil akan bisa mengakomodasi semua stakeholder sekolah?

Saya yakin jika saya menerapkan 9 langkah prngambilan keputusan tersebut maka keputusan yang saya ambil akan bisa mengakomodir kepentingan stakeholder sekolah. Hal ini sudah ada berbagai langkah pengambilan keputusan serta adanya uji benar atau salah dari semua keoutusan yang akan diambil. Selain itu keputusan yang diambilpun sudah pasti akan memikirkan dampak yang nantinya akan terjadi dan pastinya menghindari resiko yang lebih besar

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post