MALAS TAK BERKELAS

Saya bukanlah pribadi yang rajin, justru cenderung pemalas karena sering menunda segala sesuatu karena berpikir besok masih ada waktu. Tidak hanya sering menunda pekerjaan, saya juga cenderung lebih nyaman untuk rebahan dibandingkan melakukan aktifitas positif yang sebenarnya memungkinkan untuk saya lakukan.

Namun akhir-akhir ini saya sadar, kemalasan saya menjadi rantai yang membatasi diri untuk berkembang. Ketika saya malas, saya kehilangan waktu dengan sia-sia. Ketika saya malas saya kehilangan kesempatan berkembang yang mungkin tidak datang untuk dua kali. Ketika saya malas berarti saya menolak diri untuk menjadi lebih berkelas.

Melihat teman-teman yang terus mengup-grade diri, saya merasa termotivasi untuk ,mengikuti jejak mereka. Mereka yang mampu melawan kata malas, terus berkembang menjadi pribadi yang lebih berkelas, lebih berkwalitas. Dari hal tersebut saya tergerak untuk menekan rasa malas yang sering menguasai dan mempengaruhi diri untuk berkata “nanti”. Padahal jika seseorang tidak mengembangkan diri , seterampil apapun seseorang akan tergerus oleh perkembangan jaman, sepandai apapun seseorang akan terlindas oleh ilmu pengetahuan yang terus berkempang pesat.

Untuk mewujudkan diri yang lebih berkelas, pertama saya akan berusaha membuang jauh kata malas dalam diri saya dengan cara tidak menunda segala pekerjaan sampai hari berganti, lebih tepat waktu, mempunyai target yang jelas mengenai pengembangan diri yang harus saya capai, serta mengikuti pelatihan pengembangan diri. Itulah Resolusi saya tahun 2022, semoga bisa konsisten untuk menjalankan misi-misi pengembangan diri supaya bisa menjadi pribadi yang lebih berkelas dan berkwalitas.