Puji Lestari, S.Pd.

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Romantika Si Gadis Jawa-Part 17 (Tagur-180)

Romantika Si Gadis Jawa-Part 17 (Tagur-180)

#TantanganGurusiana Hari ke-180

#CeritaBersambung

#RSJ

Romantika Si Gadis Jawa

Oleh : Puji Lestari, S.Pd.

Pak Sapri mengelus kepala Widuri. Menyampaikan rasa sayangnya lewat sentuhan. Lalu berbalik keluar kamar seiring suara adzan berkumandang.

Cinta pertama Widuri, yang selalu menyayangi dalam diam. Tak pernah mengungkapkan dengan kata-kata. Selalu menunjukkan dalam perilaku.

Sama seperti Dewa. Yang tak pernah mengumbar kata cinta. Dengan perbuatan nyata dia membuktikannya. Semoga malam ini menjadi malam yang membahagiakan untuk mereka.

Malam ini rembulan begitu megahnya menyinari langit yang temaram. Bintang-bintang bertebaran membungkam kesunyian. Degupan jantung Widuri mengiringi makan malamnya. Membuat cacing dalam perutnya bergerilya, memilah makanan yang dicerna. Sehingga tak banyak makanan yang memasuki kerongkongannya.

Terdengar suara ponselnya berdering. Widuri bergegas meninggalkan dapur. Menuju kamar menjawab panggilan telepon.

"Mas belok kiri. Lurus sampai di simpang tiga belok kanan. Tiga rumah dari simpang itu. Adek tunggu di depan rumah ya."

Setelah menutup telepon Widuri kembali mematut diri di depan kaca. Memastikan penampilannya tak mengecewakan. Ia semprotkan parfum ke pergelangan tangan. Mengusap-usapkan ke seluruh bajunya. Harumnya Sarah Jessica Parker menyeruak indera penciuman.

Mobil hitam muncul dari persimpangan jalan. Berjalan perlahan menuju rumah tujuan. Kali ini Dewa hanya sendiri. Meminjam mobil milik Doni.

Dewa menghentikan mobilnya di pelataran, saat melihat Widuri berdiri di teras rumah. Dengan mengucap basmalah, ia turun dengan senyuman. Memasuki rumah dengan nuansa khas pedesaan. Dewa duduk di kursi dengan sopan.

Pak Sapri menuju ruang tamu. Menemui Dewa yang sudah menunggu. Duduk berhadapan. Mereka saling menyapa dan bersalaman. Dewa memperkenalkan diri dengan lembut dan sopan.

"Jauh-jauh dari Jakarta kesini ada keperluan apa nak Dewa?" Setelah cukup berbasa-basi Pak Sapri mulai menanyakan perihal kedatangan Dewa.

Hal ini sudah diprediksi oleh Dewa. Dia memperbaiki posisi duduknya. Menarik napas menetralisir getaran di dadanya.

"Kedatangan saya kemari ingin meminta izin dan juga restu pada Bapak selaku orang tua Widuri. Saya sudah lama mengenal Widuri, Pak. Bagi saya Widuri adalah gadis yang baik. Alangkah jahatnya saya jika saya hanya mengencani Widuri tanpa memberikan sesuatu yang pasti. Oleh karena itu, saya meminta izin dan restu pada Bapak. Saya berniat menjadikan Widuri sebagai istri saya."

Dengan lugas Dewa mengatakan maksud kedatangannya.

Bersambung...

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post