PUJI PURNAMA

Puji Purnama was born in Jombang on September 4. This Virgo man is not only active in writing, but also being an English teacher at junior high school in Jomban...

Selengkapnya
Navigasi Web

Bahagiaku Tak Sama

Siapa yang tidak ingin berbahagia dalam hidup? Bukankah tujuan hidup adalah untuk berbahagia? Tapi kita harus ingat bahwa standar kebahagiaan orang sangat berbeda. Kita tidak bisa memaksakan standar kita kepada orang lain. Belum tentu hal kecil yang kita rasa biasa saja adalah sebuah hal yang berarti untuk orang lain. Contohnya yang aku rasakan minggu ini. Mungkin sepele bagi orang lain tetapi bagiku sangat luar biasa.

Mengenal orang baru sudah bukan menjadi kebiasaanku beberapa tahun terakhir. Bukan karena tidak ingin bergaul tetapi lebih karena lelah. Semenjak peristiwa tiga tahun yang lalu, hatiku selalu menolak. Sungguh diluar dugaan bahwa minggu ini, sesosok telah menghantui pikiranku. Dia mampu meluluhlantahkan dan mendobrak pintu hatiku sehingga aku keluar dari penjara ‘tidak mau mengenal orang baru’.

Pada mulanya aku hanya say hello kepadanya di sebuah pusat kebugaran. Itupun aku lakukan agar tidak terlihat angkuh. Tidak lebih. Apalagi berbicara dalam waktu yang lama. Mencoba mengenalnya lebih dalampun hati ini enggan. Aku lebih mementingkan aktivitas utamaku berolahraga ketimbang menghabiskan waktu untuk hal yang bagiku kurang relevan dilakukan di tempat kebugaran.

Batu yang keras akan mampu terkikis air. Mungkin kalimat ini yang bisa merepresentasikan keadaanku saat ini. Sebegitu kuatnya pertahanan hatiku untuk tidak ingin mengenal orang baru ternyata luluh. Benteng besar yang kokoh seakan telah hancur terkena gempuran musuh.

Kejadian itu bermula ketika dia melakukan hal yang konyol. Dia memesan sebuah makanan melalui aplikasi ojek online. Begitu pesanan itu sampai diantar, abang ojek onlinenya memberikan tagihan kepadanya. Dia mengatakan bahwa saat memesan makanan itu akan dibayar cashless tapi abang ojek online bilang bahwa dia lupa membawa mesin EDC. Sosok itu kebingungan karena dia tidak membawa uang cash.

Tuhan itu Sang Pembuat Skenario yang hebat. Setelah mengalami kebingungan yang luar biasa, sosok itu akhirnya mendatangiku ketika sedang mengangkat beban dengan sedikit rasa malu. Aku bisa melihat dari ekspresi wajahnya. “Aku tahu alasanmu mendatangiku,” kalimat panjang pertama yang terucap dari bibirku kepadanya. Tidak menunggu responnya aku pergi ke loker tempat aku menyimpan tas berisi uang. Sejak kejadian yang silly itu, kini dia dan aku semakin dekat. Kini tidak lagi hanya say hello yang kami lakukan ketika bertemu di pusat kebugaran.

Tuhan punya cara untuk mendatangkan kebagiaan dalam hidupku meskipun melalui “abang ojek online”.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post