Puput Mutia

Semoga tulisanku menemukan pambacanya. ...

Selengkapnya
Navigasi Web

Pertemuan (2) tantangangurusiana hari-26

Rara masih sangat muda, usianya baru menginjak 21 tahun. Ia merupakan mahasiswa di salah satu Universitas Negeri. Dan ia berencana menikah dengan seorang lelaki yang sudah ia kenal cukup lama.

Awal niat melanjutkan pendidikannya Rara memilih kampus negeri di kotanya. Hari-hari ia isi dengan kegiatan mahasiswa kebanyakan. Kuliah, berorganisasi, dan menambah relasi. Sesekali ia mengambil kerja paruh waktu.

Dua semester berlalu, Rara memutuskan bergabung di salah satu unit kegiatan kampus. Ini ia lakukan karna ingin lebih menyibukkan dirinya. Sebab ada banyak hal yang sudah membuat dia cukup terpuruk dan ingin bangkit dengan mencari sesuatu yang membuat Rara melupakan semuanya.

"Ra, sabtu ini sibuk ga? Ini ada job buat motret orang wisuda. Kamu mau ga?" tanya Ray lewat whatsapp.

Tanpa pikir panjang, Rara mengambil job itu, "boleh-boleh aku ambil jobnya, kebetulan sabtu kosong aku".

Waktu silih berganti Rara begitu sibuk. Setiap wisuda ia akan selalu sibuk sebagai fotografer. Walaupun masih belum begitu profesional hasil fotonya cukup memuaskan hingga dalam sekali wisuda kadang ia dapat 2-3 orang sehingga ia juga bisa memberikan kerjaan untuk teman-temannya yang lain.

Kegiatannya di UKM kampus pun begitu sibuk. Kadang latihan hingga larut malam. Tetapi sesekali di hari minggu ia mengisi acara resepsi pernikahan sebagai penari. Ini adalah bagian dari kegiatan UKM. Lumayan untuk menambah uang jajan.

Hasil kerja sambilannya itu, kadang ia tabung dan kadang dihabiskan untuk keperluannya sehari-hari.

Tidak terasa kegiatan-kegiatan itu membuat ia lupa. Kejadian pahit yang telah menggoreskan luka di hatinya. Ternyata kesibukan itu membuat ia semakin kuat.

Hingga suatu hari, ia bertemu seorang pemuda bernama Putra. Putra adalah alumni di kampunya dan kebetulan tergabung di satu Unit Kegiatan Mahasiswa yang sama. Di mata Rara, ia adalah pemuda yang pendiam, tenang, dan tidak seperti kebanyakan teman-teman lelakinya. Putra selalu terlihat bergegas menunaikan sholat jika adzan sudah berkumandang. Itulah yang membuat hati Rara semakin terpaut pada Putra.

Kesopanannya, wibawanya, serta kedekatannya dengan Sang Maha Pencipta. Membuat sosok Putra begitu menenangkan bagi Rara.

***

Apakah Putra mampu memenangkan hati Rara? Tunggu kelanjutannya 😁

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post