KOLABORASI SI ASAM DAN SI MANIS
Berpuasa merupakan salah satu kegiatan ibadah dengan cara menahan diri dari hawa nafsu. Salah satunya adalah menahan diri dari lapar dan dahaga. Hal ini akan kita hadapi selama bulan Ramadan, kurang lebih selama tiga puluh hari. Hal tersebut akan membuat pola jam makan kita menjadi berubah.
Normalnya waktu makan pagi dilakukan pukul tujuh sampai pukul sepuluh pagi. Waktu makan siang dilakukan pada pukul setengah satu sampai pukul dua siang, dan waktu makan malam dilakukan pada pukul enam malam sampai sebelum pukul sepuluh malam hari. Namun karena berpuasa kita harus mengikuti jadwal yang sudah ditetapkan, menurut jadwal imsak dan berbuka.
Pola jam makan yang berubah, membuat Sebagian lambung manusia menjadi tidak normal dan tidak dapat menerima perubahan. Hal ini membuat lambung terasa perih atau melilit. Selain itu tubuh menjadi lemas karena terjadi dehidrasi pada tubuh kita.
Ramadan hari pertama saya tetap melaksanakan pekerjaan saya seperti biasa. Datang ke sekolah, mengajar. Kegiatan di sekolah berakhir pukul 13.00. Bersamaan dengan itu, ta terelakkan badan terasa lemas, letih, dan lesu. Rasanya ingin segera Kembali ke rumah dan memejamkan mata.
Sesampai di rumah benar saja, Kasur dan bantal sudah melambai-lambai untuk di belai. Karena sudah tak kuasa menahan kantuk yang disertai lemas, akhirnya kurebahkan tubuhku di atas kasur empuk itu. Tak terasa waktu menunjukkan pukul 16.00. aku bergegas untuk mandi, beribadah, dan segera mengecek dapur. Alhamdulillah sudah ada yang menanak nasi dan kawan-kawanya
Masih dengan tubuh yang lemas, kunanti adzan magrib di ruang tengah. Setelah beberapa menit kunanti datang juga saatnya berbuka. Hati terasa gembira seperti anak TK yang baru awalan berpuasa. Kusantap dua buah kurma dan air putih hangat satu gelas kecil, langsung saja ku santap hidangan yang sudah disediakan ibuku.
Seusai berbuka, aku bertanya dalam hati.
“mengapa badan masih terasa lemas dan mata terasa kantuk.”
Kucoba mengirim pesan ke teman dokterku. Kutanyakan mengapa sudah makan dan minum saat berbuka namun masih saja merasa tidak bertenaga. Temanku memberi saran untuk membuat minumuman hangat perpaduan antara jeruk nipis yang dicampur dengan madu. Minuman tersebut diminum saat sahur.
“InsyaAllah banyak manfaatnya.” Kata dia
“Selain tingkatkan imun, jeruk nipis juka dipadukan dengan madu dan diseduh dengan air hangat juga berpotensi turunkan berat badan, menghilangkan jerawat, mengencerkan lemak dan lain sebagainya.” Tambah dokter muda kawan SD ku itu.
Perbincangan kami berdua berakhir karena sudah terdengar kumandang azan. Kuambil air wudu dan bergegas untuk melaksanakan salat isya.
Tiba saatnya makan sahur, aku mencoba membuat ramuan yang disarankan temanku. Kuiris jeruk nipis, kuperas setengahnya lalu kcampur dengan satu sendok makan madu dan kuseduh dengan air hangat. Berharap siang hari hingga tiba waktu berbuka, badan tidak terasa lemas lagi.
Kembali hari ini aku melakukan aktivitas seperti biasa. Tak terasa tubuh terasa lebih baik dan ringan dari hari sebelumnya.
“Mungkin ini efek dari minuman yang kubuat.” Dalam hatiku menggumam.
Usai berbuka pencernaan juga terasa lebih baik dan normal. Karena merasa penasaran aku coba buka di google tentang manfaat jeruk nipis dipadukan dengan madu. Benar saja banfaatnya sangat banyak, beberapa seperti yang disebutkan kawanku kemarin malam. Akhirnya aku merasa lebih nyaman dan semoga hari-hari selanjutnya dapat menjalankan ibadah Ramadan dengan lebih baik.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen cerpennya, Bunda. Salam literasi
Mencoba ah. Terima kasih Mbak. Salam sukses.
Sama-sama ibu. Terima kasih sudah membaca
Buat lambungku nggak kuat bu.
Hehe iya bu..Terima kasih sudah membaca bu
Sehat dan sukses selalu Mba...
Terima kasih bapak