Kenapa mengeluh
Hari ke 363 puisi
Kenapa mengeluh
Kenapa kamu mengeluh
Jika hujan seminggu turun tiada surut.
Padahal kamu harap sebelumnya.
Merasakan kering tenggorokan.
Panas bikin kulit keriput
Kenapa kamu mengeluh.
Ketika terik mentari membakar telapak kakimu.
Padahal kamu harap sebelumnya.
Merasakan segar air hujan.
Dingin hembusan angin semusim.
Tuk sebar benih.
Kenapa kamu mengeluh.
Ketika longsor dan banjir.
Menerjang tempat tinggalmu.
Kamu bilang penyebabnya musim.
Sementara tak kamu hiraukan hutan
Pepohonan kamu ganti kebun sawit serta kawasan industri.
Gunung pun kamu keruk hingga keruh.
Kenapa kamu tak bersyukur.
Limpung, 2 Februari 2021.
DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar