1.3.a.8. Koneksi Antar Materi - Modul 1.3

Pemikiran Ki Hajar Dewantara tentang pendidikan yang kami pelajari pada modul 1.1 menekankan pentingnya pembelajaran untuk selalu berpusat pada anak. Ki Hajar Dewantara dalam pemikirannya secara langsung memberi persetujuan pada teori konvergensi dimana anak terlahir dengan “DNA” potensi dari Yang Maha Kuasa.

Anak bukanlah kertas kosong sebagaimana teori tabularasa, melainkan anak memiliki kodrat alamnya sendiri. Maka sebagai guru yang juga among harus memperhatikan kodrat alam yang ada pada anak. Dengan diksinya Ki Hajar Dewantara “Menghamba pada anak”, ingin menekankan pentingnya anak sebagai subjek dalam pendidikan. Oleh karena itu pendidikan harus melibatkan partisipasi aktif dari siswa.

Pemikiran KHD tersebut terkait erat dengan nilai-nilai guru penggerak yang kami pelajari pada modul 1.2, yaitu; Mandiri, Reflektif, Kolaboratif, Inovatif, serta Berpihak pada Peserta didik. Hal ini dikuatkan pula dengan Visi Guru Penggerak pada modul 1.3

Pada modul 1.3 kami mempelajari pembuatan visi melalui pendekatan inkuiri apresiatif, dimana pendekatan ini menekankan pada aset positif yang dimiliki. Pembuatan visi ini yang pada akhirnya mengerucut menjadi prakarsa perubahan, untuk selanjutnya kami recah melalui metode BAGJA.

Dari keseluruhan pembelajaran yang kami pelajari hingga pada modul 1.3 ini koneksi antar modul sangat terikat. Kata kunci dalam keterkaitan yang terikat ini adalah murid. Ditekankan oleh KHD pentingnya memperhatikan kodrat anak dan guru berperan sebagai among yang hanya dapat merawat dan menuntun kodratnya itu. Dalam menjalankan perannya ini guru penggerak diingatkan lagi untuk berpegang pada salah satu nilainya yaitu berpihak kepada peserta didik. Bahkan dalam pembentukan visinya seorang guru harus memperhatikan psikologi positif dan pendidikan positif agar siswa yang menjadi subjek dalam pendidikan dapat mencapai cita sebagai mana yang digariskan oleh KHD, yaitu menjadi agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya.