Puri Astuti

Seorang guru yang masih belajar meninggalkan jejak kebaikan untuk kebermanfaatan. ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Merdeka Berbeda

Merdeka Berbeda

#Koneksi Antar Materi Modul 2.1

Pembelajaran Berdiferensiasi adalah usaha guru untuk menyesuaikan proses pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar individu murid. (Tomlinson)

Melakukan pembelajaran berdiferensiasi bukanlah berarti guru harus mengajar dengan 32 cara yang berbeda untuk mengajar 32 orang murid. Namun pelaksanaan pembelajaran berdiferensiasi harus memperhatikan beberapa aspek; kesiapan belajar, minat murid, dan profil belajar murid. Sebelum melakukan pembelajaran berdiferensiasi, guru harus melaksanakan tes diagnostik kognitif dan non kognitif, pendataan siswa dan profiling.

Pembelajaran berdiferensiasi membantu guru untuk memenuhi kebutuhan murid. Karena secara kodrati setiap murid memiliki keunikan. Jika guru hanya menerapkan satu cara untuk semua murid, maka sudah bisa dipastikan bahwa akan ada beberapa atau banyak siswa yang tidak terakomodir kebutuhan belajarnya. Beberapa diantara sebab tersebut karena tidak terdapat kesesuaian antara strategi yang diterapkan guru dengan gaya belajar siswa. Sehingga pembelajaran yang terjadi menjadi tidak efektif.

Pembelajaran diferensiasi sesungguhnya senafas dengan pemikian filosofi Ki Hajar Dewantara tentang pendidikan yang kami pelajari dalam modul 1.1. Bahwa setiap anak memiliki kodrat alam. "Serupa seperti para pengukir yang memiliki pengetahuan mendalam tentang keadaan kayu, jenis-jenisnya, keindahan ukiran, dan cara-cara mengukirnya. Seperti itulah seorang guru seharusnya memiliki pengetahuan mendalam tentang seni mendidik, Bedanya, Guru mengukir manusia yang memiliki hidup lahir dan batin.” (Ki Hajar Dewantara). Maka sudah seharusnya untuk mengoptimalkan potensi siswa guru dapat menerapkan strategi pembelajaran berdiferensiasi.

Strategi pembelajaran berdiferensiasi terdiri dari; diferensiasi konten, proses dan produk. Idealnya memang ketiga strategi tersebut diterapkan. Namun guru juga dapat berproses dengan hanya menggunakan salah satu diantaranya. Penekanan dari strategi ini adalah adanya variasi pembelajaran yang tidak monoton, bahkan untuk penilaian sekalipun.

Merdeka mengajar, membebaskan guru untuk merdeka dalam berkreasi untuk menciptakan merdeka belajar. Karena sejatinya ruh dari kurikulum merdeka ini adalah merdeka dari segala belenggu yang selama ini mengikat guru. Merdeka berbeda.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post