PURWAHYANTI

&nbs...

Selengkapnya
Navigasi Web

10 Hari Menjelang Idul Fitri

Pagiku

Adzan subuh berkumandang, segera aku bergegas ke tempat wudhlu, dan wudhlu telah kulakukan.

Beranjak ke tempat sholat (ya hari ini kita jamaah sholat subuh di rumah karena imamku belum fit alias masih lemas)

Sholat sunah qoblal subuh kulaksanakan sambil menunggu imamku dan ragilku selesai wudhlu.

Berjalan lancar tanpa hambatan.

Imamku selesai sunah maka kami laksanakan sholat subuh. Rekaat pertama ada rasa gatal di jariku, kutahan, memasuki rekaat kedua gatalnya merambat di pundak kiri. Aq ga tahan terpaksa aq garuk, tapi semakin menjadi dan bulu kudukku berdiri. Rekaat kedua terasa lama sekali. Ya Allah sholatku sama sekali ga khusyuk. Mohon ampun atas semua ini. Begitu imam salam kuikuti dan tanpa zikir langsung kubuka mukenaku dan seluruh tubuhku gatal.

Aku berlari ke kamar mandi dan mandi. Tapi gatal itu menjadi-jadi. Ya Allah mungkin ini penyebabnya ulat tapi di mana ulat itu. Mandiku lama sekali karena sambil garuk-garuk seluruh badan. Bosan aq di kamar mandi, aq akan meraih handuk. Astaghfirullah (dalam hati karena di kamar mandi tidak boleh menyebut asma Allah) ternyata ulat itu ada di handuk. Kecil sekali dibandingkan dengan diriku, tapi bagiku dia adalah monster yang menakutkan. Hiii....

Aq berteriak memanggil suamiku untuk mengambilkan handuk yang masih di lemari (tentunya bersih). Selesai mandi aku keluar dari kamar mandi. Namun gatal itu semakin menjadi. Juna mendekat bantuin ibunya. Dia bilang, "Ibu, ampun digaruk mangke merah sedoyo, Niki digosok ngangge minyak putih" Dia mendekat sambil membawa minyak putih. "Boten, mangke ibu bau minyak putih" jawabku. Saya paling ga suka bau minyak putih di tubuhku, walaupun kalau dioleskan ke tubuh bayi sangat khas.

Drama garuk-garuk berlangsung lama, karena semakin kubayangkan ulat semakin gatal tubuh ini. Melihat ulat saja gatal apalagi berinteraksi langsung.

Ya Allah, saya pengin ngaji tapi kenapa gatal terus?

Perlahan kupaksa untuk buka Al Qur'an dan kubaca selesai satu surat. Alhamdulillah gatalnya semakin berkurang.

Ya Allah terimakasih atas ujian pagi ini. Ternyata ulat itu sama dengan setan yang menggoda untuk tidak ngaji. Masya Allah sungguh dahsyat kalam-Mu.

Semoga Allah selalu menuntunku dalam kebaikan di sepuluh hari terakhir Ramadhan ini sehingga saya bisa merasakan kemenangan di hari yang Fitri nanti.

Aamiin ya rabbal alamiin.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Syetan berujud ulat

26 May
Balas

bener bu

17 Feb



search

New Post