Sabtu yang Menggebu

Berawal dari dunia maya akhirnya aku berjumpa dengannya. Dengan siapa? Aku telah berjumpa dengan gerakan cinta literasi yaitu “sagusabu” yang digawangi oleh tim media guru. Bahkan sekarang serasa mimpi kalau aku terlibat dalam kegiatan tersebut. Awalnya penasaran apa sih sagusabu itu? Mungkin teman-temanku juga banyak yang belum tahu hal itu. “Sagusabu” adalah gerakani satu guru satu buku.

Hari ini Sabtu, tanggal 28 Oktober 2017 bertepatan dengan hari Sumpah Pemuda. Dengan perasaan senang, penuh semangat menggebu-gebu aku berangkat untuk mengikuti pelatihan menulis. Semangatku yang luar biasa untuk menulis sebuah karya bisa digambarkan seperti semangat para pemuda waktu itu untuk bersatu menuju kemerdekaan Indonesia. Keinginan yang kuat untuk terbebas dari belenggu penjajahan. Perasaan itu mungkin sama denganku yang ingin keluar dari zona nyaman dengan menuangkan ide melalui sebuah tulisan.

Sebelum akhirnya memutuskan untuk mengikuti pelatihan ini, aku sempat ragu karena sebenarnya sudah lama aku mengetahui infonya lewat media sosial facebook namun tidak segera mendaftar. Aku memang punya keinginan besar untuk bisa menulis seperti yang lain. Tapi apakah aku bisa? Bagi sebagian orang menulis itu mudah, karena mereka sudah terbiasa menulis. Tapi bagiku yang seorang guru sekolah dasar biasa cukup merasa kesulitan. Dengan mengikuti kelas menulis ini, aku berharap bisa membebaskan hati dan pikiranku untuk menghasilkan karya yang berguna. Aku bersyukur dan senang bisa berada di di tengah teman-teman yang punya visi sama yaitu menulis buku. Aku ingin bisa seperti beliau para narasumber yang hebat –hebat,yang bisa memotivasi dan memberi semangat.

Mulai hari ini pandanganku tentang menulis telah berubah. Sekarang aku merasa kalau menulis itu mudah dan mengasyikkan. Ternyata kemalasanlah yang telah menumpulkan keterampilan menulisku. Menulis itu memang bukan bakat, kita akan bisa karena terbiasa. Sudah tak sabar aku ingin menyebarkan virus menulis ini kepada anak didikku nanti. Sebagai seorang guru yang menjadi teladan bagi anak didiknya aku menaruh harapan besar pada mereka agar mereka menjadi generasi emas yang cinta buku, cinta membaca dan menulis.

*Peserta sagusabu Banjarnegara