LK 3.1 Best Practise Kurangnya Konsentrasi Siswa dan Pembagian Waktu dalam Pembelajaran Da
Kurangnya Konsentrasi Siswa dan Pembagian Waktu dalam Pembelajaran Daring
Oleh: Purwati Idamaningsih
Mahasiswa PPG Daljab Bacht 3
Universitas Muhammadiyah Malang Tahun 2022
PPL 1 dan 2 sudah berlalu, tagihan videopun sudah terkirim. PPL meninggalkan kesan yang mendalam bagi saya, walaupun sebetulnya mengajar sudah menjadi pekerjaan yang setiap hari kita lakukan sebagai seorang guru, tapi PPL menjadi sesuatu yang berbeda butuh energi tersendiri untuk mempersiapkannya. Rangkaian persiapan PPL menjadikan pembelajaran bagi saya, bahwa mengajar dikelas bukan perkara sederhana yang hanya mentranfer ilmu saja kepada siswa tapi kita sebagai guru harus tahu permasalahan serta kendala yang ada pada diri siswa dan kita sebagai guru harus mengetahui agar bisa mencari solusi.
Berdasarkan pengalaman PPL 1 dan PPL 2 saya menemukan masalah dan tantangan mengajar saat melaksanakan kegiatan PPL di sekolah asal yakni di MA Yayasan Masyithoh Gamping Sleman Yogyakarta, terutama saat PPL menggunakan moda daring. Pembelajaran daring menjadi metode pembelajaran yang efektif apabila terjadi hal -hal yang mengharuskan kita mengajar tidak secara tatap muka. Namun, ada masalah dan tantangan serta kekurangan dalam pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan secara daring ini.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembagian waktu didalam pembelajaran secara daring. Di antaranya siswa perlu belajar membagi waktu untuk pengumpulan, pemilihan tugas yang bisa dikerjakan. dan waktu memahami materi. Waktu pemahaman materi ini sangat penting karena jika siswa tidak paham materi, tidak paham intruksi, meskipun pembagian waktunya bagus, tetapi bisa jadi tugasnya akan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh guru. Oleh karena itu siswa diberi arahan untuk merencanakan waktu berapa lama mereka harus bisa memahami materi.
Masalah yang kedua adalah saat mengikuti pelajaran secara daring konsentrasi siswa tidak sepenuhnya focus seratus persen, saat siswa mengikuti pembelajaran sambil mengerjakan kegiatan yang lain atau membuka fitur-fitur yang ada dalam Hp android atau laptopnya. Kita sebagai guru tentu saja tidak bisa memantau kegiatan siswa yang menyimpang tersebut. Bisa dipastikan siswa kurang bisa maksimal dalam memahami materi yang dijelaskan oleh guru secara daring.
Dengan adanya permasalahan diatas, saya akan berbagi praktik baik kepada siapapun baik guru maupun orang tua. Mengingat permasalahan yang saya angkat ini cukup penting. Sebagai seorang guru saya berusaha mencari solusi agar permasalahan tersebut tidak menjadi pembiasaan siswa dalam pembelajaran daring karena apabila didiamkan akan merugikan siswa itu sendiri. Pembagian waktu dan konsentrasi siswa sangat penting untuk diperhatikan oleh siswa jika ini diabaikan akan menjadi kendala tersendri, untuk itu peran guru dan orang tua sangat penting dalam mendukung keberhasilan siswa dalam belajar daring.
Hal inilah yang menjadi tantangan guru bagaimana bisa mensiaati dan mencari solusi agar siswa bisa lebih focus dalam pembelajaran daring serta nantinya bisa mengerjakan penugasan dari guru baik itu secara mandiri maupun kelompok secara tepat waktu.
Motivasi dalam pelaksanaan kelas daring harus dijaga karena dalam kelas daring ini siswa merasa tidak diawasi. Perasaan ini bisa berbahaya jika sudah menyangkut penyelesaian tugas, kerena siswa merasa tidak diawasi jadi jika belum ada progress sepertinya tidak masalah, yang penting penugasan jadi atau disetorkan pada waktu hari-H. Tapi jadinya seperti apa itu yang perlu di pertanyakan, maka dari itu siswa harus mempunyai motivasi yang kuat untuk melakukan progres tanpa diawasi, tandanya siswa tersebut sudah bisa menjadi pembelajar yang mandiri.
Kita sebagai guru hendaknya bisa bekerja sama dengan orang tua untuk memantau putra-putrinya saat pembelajaran daring. Peran orang tua dalam membantu anak belajar dari rumah di antaranya memastikan anak belajar daring dengan aman. Beri semangat anak untuk belajar secara daring, dan aktif berhubungan dengan guru di sekolah. Kini teknologi berkembang cepat. Orang tua juga harus memperhatikan akses yang dilakukan anak terhadap internet. Karena tak bisa dipungkiri perkembangan teknologi saat ini selain berdampak positif juga negatif terhadap perkembangan anak. Dalam pembelajaran daring, anak cenderung mudah bosan dan kehilangan semangat belajar. Untuk itu, orang tua sebaiknya berusaha menciptakan suasana nyaman saat anak mengikuti belajar dari rumah, agar anak bisa lebih focus dalam belajar serta semua tagihan atau tugas-tugas yang diberikan oleh guru bisa selesai tepat waktu.
Ada beberapa langkah-langkah dalam memhadapi masalah pembelajaran daring, sebaiknya siswa membuat forum diskusi, dan pastikan siswa jangan terlalu bergantung pada wifi, jika materi yang dikirimkan oleh guru itu bisa di download, pastikan download terlebih dahulu, Selanjutnya, diskusikan dengan teman, bisa dilakukan dengan membuat diskusi kelompok sesuai penugasan guru, misal tugas berbasis proyek (PJBL) atau berbasis masalah (PBL). Pastikan jangan ada satu orang yang dominan saat bekerja kelompok karena ini tugas daring atau online, guru tidak bisa memantau sehingga anggota kelompok yang lain bisa jadi tidak peduli dengan proses tugas kelompok tersebut.
Dalam gaining knowledge atau mencari pengetahuan semua siswa memiliki kesempatan yang sama, karena adanya koneksi internet dan sejenisnya, memungkinkan siswa mempelajari apa yang orang lain pelajari. Idealnya sebelum adanya pembelajaran daring, guru sudah mengirim materi sehingga siswa sudah membaca materi yang akan didiskusikan, jadi siswa saat pembelajaran daring siswa akan lebih focus dan tahu kemana arah pembelajaran.
Faktor pendukung yang tidak kalah penting juga terdapat pada kebutuhan logistik. kebutuhan logistik menunjang kelancaran pembelajaran daring. Kebutuhan tersebut seperti perangkat internet dan materi atau bahan pembelajaran. Pastikan perangkat internet bekerja dengan baik demi kelancaran, kemudian persiapkan juga materi atau panduan pembelajaran .
Juga yang tak kalah penting adalah tempat melakukan pembelajaran daring yang tenang dari gangguan suara bising dari luar, serta menggunakan head set.
Strategi yang digunakan untuk agar siswa lebih focus dan meningkatkan motivasi belajar para siswa sehingga lebih bersemangat dalam mengikuti proses pembelajaran daring:
1. Menggunakan Metode dan Aktivitas Belajar yang Lebih Beragam
Ibarat menonton tayangan televisi, pasti Anda akan merasa bosan jika hanya nonton di satu channel saja, bukan? Hal tersebut pula yang kerap dialami siswa. Akibatnya, dalam waktu singkat mereka akan merasa bosan dan kehilangan minat pada pelajaran yang diberikan.Oleh sebab itulah, dalam proses mengajar sebaiknya tidak mengaplikasikan metode dan kegiatan yang monoton atau itu-itu saja. Sudah seharusnya para guru lebih kreatif dan inovatif memilih cara menyampaikan materi dalam bentuk menarik dan lebih beragam.
Contohnya, membuat materi pelajaran dalam bentuk mind map atau animasi. Dengan begitu, siswa lebih termotivasi menyimaak setiap detail informasi yang disampaikan guru.
2. Menjelaskan Tujuan Belajar secara Gamblang
Sekilas memang terlihat sepele, namun pengajar yang cerdas memahami pentingnya mempromosikan pelajaran. Usahakan siswa mengetahui tujuan utama belajar. Hal ini akan membuat siswa lebih memahami alasan kenapa mereka harus belajar sebaik mungkin.
Pemahaman siswa akan pentingnya belajar bisa menjadi cara terbaik menumbuhkan minat siswa, sehingga motivasi belajar juga meningkat. Supaya lebih relevan, guru dapat mengaitkan tujuan belajar dengan kondisi khusus yang sedang berlangsung saat ini.
3. Memberikan Bimbingan dan Dukungan Kepada Siswa
Berikan kesempatan sama kepada setiap siswa untuk mengemukakan hambatan belajar yang sedang dihadapi. Setelah mendengar keluh kesah siswa, berikan bimbingan positif, serta dukungan penuh. Yakinkan siswa bahwa ia mampu mengatasi hambatan tersebut.
4. Menciptakan Suasana Belajar yang Menyenangkan
Kenapa guru harus susah payah membuat proses belajar menjadi menyenangkan, padahal guru memiliki otoritas mengatur siswa? Sederhananya, apakah guru bisa konsentrasi bekerja di tengah situasi tidak menyenangkan, seperti diawasi atau merasa tertekan? Siswa juga sama. Mereka membutuhkan suasana menyenangkan untuk bisa belajar dengan baik. Ciptakan kegiatan belajar yang santai namun serius, agar siswa tidak merasa terlalu tegang. guru juga bisa menyelipkan humor dalam menyampaikan materi pelajaran.
5. Memberikan Apresiasi Terhadap Usaha dan Pencapaian Siswa
Tidak peduli sekecil apapun usaha yang dilakukan siswa, guru sebaiknya mengapresiasi hal tersebut dengan memberi pujian maupun komentar positif, sebagai bentuk dukungan dan rasa bangga atas pencapaiannya. Dengan begitu, siswa merasa kalau usahanya dihargai.
6. Meningkatkan Kualitas Diri Sebagai Guru
Guru adalah pionir dalam aktivitas belajar mengajar. Oleh sebab itu, guru juga harus memiliki kesadaran diri untuk terus melakukan perbaikan dan meningkatkan kualitas. Tentu bukan hanya kualitas dalam mengajar mata pelajaran, namun juga aspek psikologis anak.
7. Memaksimalkan Fasilitas Pembelajaran
Dalam usaha membangun motivasi belajar siswa, guru juga harus bisa mengoptimalkan fasilitas belajar, seperti memberikan informasi akurat bagaimana mendapatkan kuota internet untuk pembelajaran jarak jauh. Sehingga siswa dan orangtua tidak terlalu terbebani.
8. Memanfaatkan Media Belajar
Media belajar yang kreatif dan menarik merupakan daya tarik bagi siswa saat belajar online. Dengan begitu, siswa lebih fokus belajar. Media belajar yang dapat dijadikan alternatif mendukung proses belajar, di antaranya adalah video belajar berbentuk animasi.
9. Memilih Metode Pembelajaran yang Tepat
Guru harus pandai memilih metode belajar, sebab bisa menjadi tolak ukur apakah siswa merasa antusias atau sebaliknya, jenuh dengan metode yang diterapkan. Agar lebih variatif, Anda bisa mengaplikasikan metode diskusi langsung melalui aplikasi belajar tertentu.
10. Melakukan Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi kegiatan pembelajaran mutlak harus dilakukan. Pasalnya, hal ini bertujuan menilai efektivitas proses belajar tersebut. Evaluasi dapat dilakukan dengan cara menganalisis nilai para siswa berdasarkan tugas atau soal yang diberikan, kemudian ambil kesimpulan.
Sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini adalah kesadaran tinggi dari guru dan siswa untuk mau bersama-sama meningkatkan diri atau merubah pola belajar dan mengajar, sehingga tercipta sinergi bersama untuk mencapai optimalisasi dalam belajar.
Pembelajaran daring dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis. siswa dituntut focus serta memberikan perhatian lebih dalam belajar, karena materi pelajaran yang disampaikan secara jarak jauh. Pembelajaran daring dengan Google Meet, Zoom atau yang lainnya dapat meningkatkan sikap dan tindakan bertanggung jawab. Hal ini dikarenakan minimnya pengawasan guru secara langsung kepada siswa, hendaknya siswapun lebih sadar untuk mandiri belajar serta bertanggung jawab dalam proses pembelajaran.
Pengoptimalan strategi atau langkah-langkah yang terkait dengan masalah pembagian waktu dan kurangnya konsentrasi saat siswa mengikuti pembelajaran daring dapat menjadi pilihan dalam meminimalisir masalah, serta upaya menumbuhkan sikap tanggung jawab serta tindakan tanggung jawab siswa dalam pembelajaran. Sikap tanggung jawab siswa pada pembelajaran yang akan melatihnya menjadi pribadi yang senantiasa sadar akan segala tindakannya, sadar akan tugas dan kewajibannya saat mengikuti pembelajaran.
Berdasar penjelasan di atas, siswa dapat memiliki sikap tanggung jawab jika dalam melakukan pekerjaan sesuai ketentuan yang berlaku termasuk patuh dalam waktu, serta memperhatikan dan focus pada setiap informasi yang diberikan guru saat pembelajaran daring. Guru dapat memberikan batas waktu pengumpulan tugas atau pekerjaan rumah. Sikap dan tindakan bertanggung jawab tersebut dapat ditumbuhkan dengan cara melatih dan menyadarkan siswa secara terus menerus (membiasakan).
Bisa dipastikan bila seseorang atau siswa yang sudah memiliki sikap tanggung jawab tinggi akan memiliki kesadaran untuk berusaha memahami suatu materi serta melaksanakan tugas yang diberikan guru dengan sebaik mungkin. Keberhasilan siswa dalam mengikuti pembelajaran daring akan lebih terasa karena siswa lebih bisa membagi waktu dan focus saat mengikuti pelajaran daring, dengan demikian kegiatan belajar mengajar akan lebih berkualitas.
Demikian best practise yang saya sampaikan, semoga tulisan saya ini bisa bermanfaat bagi guru atau orang tua dalam membimbing siswa dan putra-putrinya saat melaksanakan pembelajaran secara daring.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar