Purwati Idamaningsih

Purwati Idamaningsih atau yang lebih sering disapa bu Ida oleh para siswanya. Adalah seorang pengajar di MA Masyithoh Gamping dan Di MA Muhammadiyah 1 Yogyakart...

Selengkapnya
Navigasi Web
Si Tutum

Si Tutum

Aku punya tetangga keluarga pecinta kucing, dari bapak dan ibunya sampai anak-anaknya sayang sekali dengan kucing-kucingnya. Kalau dihitung ada dua belas kucing yang mereka pelihara dari kucing kampung sampai kucing jenis anggora ada di rumahnya. Demi kecintaannya dengan hewan berkumis itu, mereka rela menganggarkan dana untuk makanan dan kesehatan kucing-kucingnya.

Sebetunya kalau tidak diprotes tetangga sebelah rumah, jumlah kucing yang dipelihara bisa lebih dari dua belas, karena ada sepasang kucing yang mereka punya sering beranak pinak. Si kucing betina yang dinamai pemiliknya si Tutum , itu sekali melahirkan bisa sampai lima anak. Si Tutum kalau melahirkan tidak pernah di rumahnya sendiri tapi melahirkan di sebelah rumah, dan parahnya setelah melahirkan anaknya , si Tutum selalu berpindah-pindah tempat dengan membawa kelima anak-anaknya yang masih kecil.

Tutum sangat pintar memilih tempat yang nyaman bagi dia dan anak-anaknya. Yaitu dilemari pakaian atau dibawah tempat tidur. Aku dan para tetangga yang pernah di singgahi Tutum juga tak habis pikir, kapan Tutum dan anak-anaknya bisa menyelundup masuk kerumah kami dan lewat mana, karena kalau mendengar Tutum melahirkan kami sepakat untuk selalu mengunci semua akses pintu yang bisa dimasuki Tutum. Tapi Tutum ternyata lebih cerdik, tahu-tahu dia dengan nyamannya sudah berada didalam lemari atau bawah tempat tidur.

Hal ini tentu membuat geram kami. kami terpaksa menerima tamu tak diundang dengan hati dongkol, Tutum dan anak-anaknya tak mau pindah kalau tidak atas kemauannya sendiri, walaupun sudah kami angkat dan kami pindahkan anaknya satu persatu ketempat yang kami rasa nyaman dan hangat buat Tutum cs. Tutum akan kembali ketempat semula sampai dia bosan dan memutuskan pindah sendiri. Untungnya Tutum tidak suka makan sembarangan seperti bangkai tikus atau menyergap tikus untuk dimakannya. Tutum hanya suka nasi dicampur dengan ikan pindang saja, lainnya tidak mau . Hal ini diturunkan ke anak-anaknya.

Kedatangan Tutum sama saja halnya sebagai pemiliknya yang harus bertanggung jawab dengan hajat hidupnya dan anak-anaknya, pada saat jam makannya, Tutum cs akan mengeong-ngeong terus , hal ini tentu saja mengganggu ketenangan rumah kami. Mau tidak mau kami harus menyediakan menu spesialnya itu. Untung saja pemilik Tutum cs tahu diri, setiap hari selalu memberi kami ikan pindang keranjang kesukaan Tutum cs, kami tetangganya yang terlibat dengan keberadaan Tutum akan repot dibuatnya.

Pernah suatu hari saat Tutum nomaden di salah satu rumah tetangga, si empunya rumah tidak tahu kalau disinggahi Tutum. Mereka pergi keluar kota selama tiga hari . Tutum bisa masuk rumah tapi tidak bisa keluar karena semua pintu dan jendela terkunci semuanya. Bisa jadi Tutum masuk rumah tersebut meloncat dari atas , entah celah mana sehingga dia bisa masuk. Pada saat Tutum kelaparan tentu saja dia berusaha keluar rumah tapi tidak bisa, akhirnya Tutum mengeong-ngeong dengan hebohnya, mengundang perhatian kami para tetangga serta pemiliknya. Kami berusaha mengeluarkan Tutum tapi sulit karena semua akses pintu dan jendela tertutup rapat ,hal ini tentu saja membuat kami bingung.

Si Tutum sudah tidak sabar karena kelaparan, akhirnya Tutum yang ada didalam rumah berusaha keluar sendiri melalui jalannya semula dengan cara lompat sana ,lompat sini berusaha naik keatas dan mengakibatkan perabotan dalam rumah tersebut jadi kacau balau, tetapi tidak berhasil. Semalaman Tutum cs menghebohkan kami, suara eongan anak beranak itu sangat berisik, tapi lama kelamaan suara mereka terdengar melemah, kami takut kalau terjadi sesuatu yang tak kami inginkan terjadi pada Tutum cs.

Akhirnya kami bersepakat menghubungi pemilik rumah minta ijin untuk membuka pintu mereka secara paksa untuk mengeluarkan Tutum cs. Untung saja pemilik rumah sangat mengerti dan memperbolehkan kami membuka paksa pintu rumahnya. Benar saja begitu pintu bisa dibuka terlihat Tutum dan anak-anaknya terbaring lemah karena kelaparan , hampir dua malam mereka tidak makan dan minum. Terlihat begitu berantakan isi rumah akibat ulah Tutum dan anak-anaknya, karena ulah Tutum pula akibatnya kami para tetangga dan pemilik Tutum gotong royong membenahi dan membersihkan isi rumah tersebut bersih dan rapi seperti semula.

Belum genap anak-anaknya yang lahir berusia tiga bulan ,kulihat perut si Tutum sudah buncit lagi, hal ini jadi pembicaraan kami. Karena kami merasa akan dibuat repot lagi dengan ulah si Tutum. Tak lama waktu berselang kami tak melihat keberadaan Si Tutum, karena penasaran kami tanyakan kepeda pemiliknya , menurut cerita pemiliknya dengan ekspresi yang menyedihkan dan hampir menangis, si Tutum sakit , kehamilannya sekarang bermasalah, oleh Tuannya dibawa ke klinik Hewan . Disana Tutum harus opname dan menjalani perawatan khusus.

Sudah seminggu Tutum opname, sakitnya Tutum membuat risau dan sedih pemiliknya. Suatu saat keluarga penyayang kucing itu diberitahu oleh petugas dari klinik Hewan kalau Tutum dalam kondisi kritis dan sepertinya tidak ada harapan lagi untuk hidup. Mendengar berita itu meledaklah tangis sekeluarga pecinta Tutum, tangisan itu membuat heboh para tetangga , apalagi setelah Tutum dibawa pulang memakai mobil Klinik Hewan . Kejadian itu sempat membuat kami para tetangganya kalang kabut , ada mobil seperti ambulan masuk ke gang rumah kami, kepanikan terjadi kami mengira ada salah satu keluarga tetangga kami yang meninggal ternyata setelah tahu yang diangkat dari dalam ambulan dan yang mati adalah Tutum. Antara sedih dan geli melihat peristiwa itu.

Sejak kepergian Tutum, kami merasa lega karena rumah kami aman dari tamu yang tak diundang tapi ada juga rasa sedikit kehilangan, kalu mau jujur si Tutum adalah kucing yang lucu, apalagi anak-anaknya. Dan Tanpa sadar keberadaan Tutum selama hidupnya sudah memberi arti tersendiri buat kami, Ulahnya yang lucu dan menggemaskan bahkan kadang menjengkelkan membuat kami sering mengenangnya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap buk

19 Jun
Balas



search

New Post