Pusfarini

Mendidik ibarat sedang menanam benih, ada yg seketika membuahkan hasil, ada yang perlu jeda waktu lama untuk hingga mereka bertunas, berbunga dan berbuah. Keyak...

Selengkapnya
Navigasi Web
Kisah Jaklingko dan Payung Keren

Kisah Jaklingko dan Payung Keren

KISAH JAKLINGKO DAN PAYUNG KEREN

Sabtu pagi yang cerah adalah hari pertama kegiatan Temu Guru Nasioanal Guru Penulis (TNGP). Dengan rasa sukacita berangkat dari kota tempatku Bandarlampung menuju Jakarta dengan Bus Damri dan tiba di stasiun Gambir dipagi harinya pukul 05.00 wib .

Dengan Balutan Gamis Batik Literasi dan jilbab warna orange yang kontras dengan batik literasi yang menjadikanku lebih percaya diri dan mantap menuju lokasi hari pertama Acara Temu Nasional Guru Penulis (TNGP) di Jakarta Convention Center (JCC), Jalan Gatot Subroto Jakarta, setelahnya menuju Gedung Perpustakaan Nasional RI. Ajang jumpa Penulis Guru Seluruh Indonesia luarbiasa sekali.

Setelah tiba di JCC di mulai dengan registrasi di meja yang telah dipersuapkan oleh panitia yang semuanya terlihat begitu ramah dan bersahabat menyambut teman penulis yang selama ini hanya jumpa dan ngobrol lewat Whats app (WA). Acara demi acara berlangsung dengan sangat rapi dan meriah Pembukaan dengan MC pak Eko Prasetyo dan Bu WiwikPenulis Buku dari Sumatera Utara. Menyanyikan lagu Indonesia raya dst.

Pertemuan TNGP 2022 ini saya bertemu rombongan yang satu provinsi hanya beda kota yaitu rombongan dari kota Metro. Dari sinilah bermulanya peristiwa yang sangat berkesan bagi saya yaitu berkeliling kota Jakarta naik JakLingKo.

Setelah kegiatan Ramah Tamah dan Kunjungan di Indonesia International Book Fair (IIBF) 2022 di ruang pameran Jakarta Convention Center (JCC), agenda selanjutnya sholat di Istiqlal dan menuju Perpustakaan Nasional RI. Namun setelah mengunjungi IIBF saya memutuskan untuk makan siang dahulu sebelum sholat di Masjid Istiqlal. Namun setelah makan saya menyapa rombongan Metro dan ikut rombongan untuk sholat di musholah saja. Setelah sholat saya mengajak menuju Perpusnas RI dan ternyata mereka menggunakan Bus. Saya berlari menuju ruang IIBF namun sudah tidak ada lagi peserta TNGP 2022 yang menggunakan Batik Literasi lalu saya bertanya ke satpam cara naik Jaklingko menuju Perpusnas RI.

Menuju pintu masuk belakang Gedung kemudian naik jembatan lalu naik Jaklingko Tujuan GBK dengan kode F3, setelah bertanya secara berbisik (tidak boleh ngobrol sosial distancing) dengan seorang gadis disebelah, saya disarankan turun di stasiun berikutnya dan naik lagi tujuan cikini, didalam bis menuju cikini saya bertanya berbisik lagi dengan seorang ibu muda, lalu saya di sarankan untuk mengikuti dia saja karena tujuannya sama, kami berhenti di stasiun yang saya lupa karena sudah mulai gelisah dan melihat jam sudah menunjukkan pukul 13.30 wib. Saya telat saya telat pikiran sudah tidak focus lagi dengan rute yang akan di jalani, seingat saya kami berhenti lagi ganti bis dan ibu muda tersebut ikut turun juga untuk menunjukkan perpusnas RI di daerah Salemba yang cat agak merah bata. Sampai disini saya baru sadar sudah tersasar dan ibu menunjukkan di Gedung tersebut memang ada tulisan perpusnas RI.

Galau tingkat tinggi rasanya setelah HP saya mati karena lowbat, untuk menelpon bu Dlia Halmahera atau bu Adit yang sudah saya kenal sejak TNGP 2018 tidak bisa karena hp mati dan di stasiun tidak ada tempat carger dan saya tidak punya power bank. Ditengah keputusasaan saya tersebut petugas memberitahu saya untuk naik bis M5 warna orange tujuan … yang akan lewat diseberang jalan dengan menyusuri jembatan penyeberangan yang tersedia dan sangat panjang, karena kuasa Allah kakiku tidak terasa pegal karena sangat bersemangat agar tiba di perpusnas RI dengan segera.

Berdiri di pinggir jalan menggunakan payung Mediaguru warna orange menjadi kebanggaan tersendiri tidak terasa lama walaupun bus baru tiba setelah 25 menit. Pukul 14.30 wib tiba diperpunas RI sehingga tidak ikut photo bersama didepan perpusna RI juga tidak ikut ke Monas Setelah menyempatkan berphoto di depan perpusnas RI ada rombongan yang mengajak berangkat ke Kota Tua, Alhamdulillah masih bisa ikut Jelajah Literasi Ikonik Jakarta #2: Kota Tua bisa jumpa lagi dengan teman TNGP 2022 berphoto bersama Sang Pemenang

Bandarlampung, 19 November 2022

Pusfarini, Lahir di Palembang tanggal 7 September 1969. Bertugas di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bandarlampung sebagai pengawas Sekolah, email: [email protected]

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

He he he. Ternyata kita seumuran bunda Puspa. Seangkatan, akhir 60-an. Itu foto kita bertiga gaya mak-mak penulis yaa. Keren tulisannya.

20 Nov
Balas

Iya Bunda semoga kita jumpa lagi

20 Nov

Bagus sekali

20 Nov
Balas



search

New Post