Bubur Ayam Dari Allah

Allah menciptakan makhluk dan mengurus semua kebutuhannya. Kalimat itu sering kita dengar namun kurang ngeh di hati kita.

Seperti kejadian tadi pagi. Saya sedang sakit, entah terkilir atau entah karena dosa saya, tulang pinggang sebelah kiri sakit jika digerakkan. Bahkan untuk bernapas pun terasa nyeri.

Terdengar ada suara tanda bubur ayam lewat. Saya buka pintu dengan sebuah piring, sendok, dan uang Rp10.000,00. Untuk mengisi perut sebelum minum obat pikirku. Ternyata ketika pintu terbuka, tidak ada penjual bubur. Rupanya penjual buburnya sudah lewat.

Seketika itu, saya bicara dengan diri sendiri "Rido saja, tak apa-apa". Saya hendak masuk rumah, karena badanku tak mampu ke penjual bubur berada.

Masyaallah, ada suara tetangga menyapa dan meminta piringku untuk membelikan bubur ayam yang sudah jauh di seberang jalan.

Saya tertegun, ya Allah...saya sudah rido untuk tidak makan bubur, karena sakitku ini. Ternyata Engkau mengirim orang agar membelikan bubur untukku.

Ya Allah, Engkau selalu mengurus dan memenuhi semua kebutuhan hamba, hamba lah yang selalu saja melupakan akan hal itu.

Kemarin berjanji pada anak-anak jika tgl 17 Agustus mengikuti upacara bersama. Namun sakit ini seakan memupuskan harapan itu.

Tidak.

Saya harus kuat dan berangkat, ini momen yang sangat langka. Akhirnya sampai pula di lapangan dan berjabat tangan dengan semua siswa dan rekan guru.

Upacara usai, ada teman sekolah lain yang punya pengalaman sakit yang sama. Beliau menjalani oprasi dua kali dalam satu bulan, konon diagnosa dokter adalah penyempitan saluran kencing.

Ya Allah..hamba pasrahkan hidup dan mati hamba. Semua yang ada pada diri hamba adalah milik-Mu. Bimbing hamba untuk rido semua yang Engkau takdirkan dan berilah kekuatan untuk ikhlas dalam berbuat aamiin.