Hukum Memberi Menerima
Hukum Memberi Menerima
Pagi ini cerah. Usai dari masjid tak seperti biasanya. Aku membuka laptop untuk rilaksasi. Sebenarnya tujuan utamanya bukan untuk rilaksasi, namun untuk mencari ide rekaman.
Iya, Aku berniat hari ini rekaman. Rekaman ini untuk yang ketiga kalinya. Aku merasa belum ngeh dengan hasil rekaman yang kedua. Aku berharap CD ini bisa memberikan manfaat bagi pemakainya.
CD yang berisi rekaman pemberdayaan diri ini in sya Allah melengkapi buku Aku.
Ternyata untuk mendapatkan sebuah CD rekaman pemberdayaan ini penuh liku.
Betapa tidak, diawali tadi pagi ketika menuju tempat rekaman, jalan penuh mobil. Sehingga Aku musti turun, karena jalan sempit.
Sampai di tempat, semua peralatan sudah siap. Aku langsung buka teks dan membaca, sambil merevisi yang belum pas.
Beruntung, kondisi usai rilaksasi mempermudah proses rekaman.
Ketika mulai membaca, Aku merasa ada sesuatu yang terjadi. Ternyata feeling Aku benar, Aku masuk kondisi trance oleh suaraku sendiri.
Awalnya Aku pesan pada operator agar bisa jeda atau istirahat sejenak. Anehnya, pikiran dan ucapanku tak mau berhenti. Aku masuk ke kondisi seperti yang Aku ucapkan.
Berkali-kali Aku memohon, ya Allah jika baik menurut-Mu mudahkan. Karena Aku membaca dan rasaku menikmati ucapanku sendiri. Entah...mengapa bisa terjadi.
Pada terminasi, tubuh kembali normal. Aku duduk di sofa ruang tamu. Tak kuasa kutahan, air mata mengalir bahkan sesaat Aku sesenggukan dengan dua lembar tisu kututupi wajahku.
Sambil menghapus air mata, Aku berdoa, Ya Allah semoga CD ini kelak berguna bagi semua yang memakainya. Semoga benar-benar mengubah mereka menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Seketika itu juga, niat hati semoga 25% keuntungannya bisa Aku infakkan ke jalan-Nya. Sambil terus sesenggukan. Ya Allah, Aku baru saja mengalami sebuah perjalanan ruhani.
Pukul 17.30 baru usai. Aku dan asistenku pamit pulang. Tepat ketika masuk jalan raya, banyak bus besar. Bus jurusan Jakarta. Agak lama Aku menunggu, peristiwa ini terjadi.
Mungkin karena tak sabar, mobil pik up dibelakangku segera menyalip mobilku yang sedang berhenti. Ruang di sebelah kanan memang sempit, tapi Dia nekad jalan.
"Duk...duk...suara terdengar meski kututup kaca jedela mobilku. Tanda suara ini keras, sepertinya mobilku kena benturan.
Aku melihat orang di dekat supir mobil tadi, mereka tertawa usai mengenai mobilku.
Aku segera masuk ke jalan raya, dalam hati berdoa. Ya Allah, jadikan Aku rela hati oleh peristiwa ini.
Benar adanya, sampai di rumah kulihat body mobil bagian kanan belakang lecet dan peok. Aku bersyukur bisa merasakan tak sakit hati atau marah pada pelaku.
Aku katakan pada asistenku, mari kita belajar sedikit demi sedikit seperti tukang parkir. Meskipun yang parkir mobil bagus-bagus, Dia tetap ga sombong. Begitu juga ketika mobil diambil, Dia tidak marah. Karena Dia yakin, semua mobil itu bukan miliknya tetapi hanya titipan.
Asistenku berkata"Bu...Saya kok merasa baru sekarang hidup yang sesungguhnya". Selama sekolah, kuliah semua biasa saja. Hemmm masa ci?"jawabku. Padahal Aku tahu, asistenku ini lulus dengan cumlaude, tentu bukan sembarang mahasiswa.
"Itulah hidup mba, jika kita peka, udara, daun, gunung, alam, dan semua yang ada di dunia ini bisa untuk belajar", kataku yang langsung di ia kan.
Kembali, ada orang usai melakukan kesalahan dan merugikan orang lain, tidak minta maaf atau tanggungjawab justru tertawa. Mereka pikir telah puas dan berhasil.
Sekali-kali tidak, karena yang sebenarnya Dia sedang merugikan diri sendiri. Sedangkan Aku yang rela hati dan tetap bersyukur sudah mendapatkan karunia yaitu hati lega dan enjoy full. Aku yakin hati nyaman ini bukan kebetulan, tetapi karunia Allah. Karena janji Allah" Jika kalian bersyukur maka menambah Allah nikmat-Nya, dan jika kalian kufur maka azab-Ku amat pedih.
Aku bersyukur karena bukan Aku yang melakukannya. Semoga jika bukuku nanti telah sampai dimiliki siapa pun semoga bermanfaat bagi pembacanya aamin.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Amin YRA. Selalu bersyukur. Hidup yang bermanfaat. Keren Neng! Jadi bahan introsfeksi. Mksh!
Aamiin...mudah2an bunda cantik...trmksih attensinya
Amin YRA. Selalu bersyukur. Hidup yang bermanfaat. Keren Neng! Jadi bahan introsfeksi. Mksh!
Hebat, Bu Puspa!
Aamiin...terimakasih doanya Pak Edi Yang Hevat...
Kuncinya bersyukur ya bu puspa
Injih bunda...dengan cara sederhana ini, hdp kt jd bhgia in sya Allah.
Ketenangan hidup ada disetiap rentang waktu. Tergantung kita mau mengambilnya atau tidak. Mantap sekali bu.
Aamiin...terimakasih doanya Pak...
Indahnya hidup dalam damai... Maaf telat, baru sempat baca
Waahh pasti sedang sibuk ya bu...semoga Ibu senantiasa sehat aamiin
Bagus Bunda...smg suatu saat sy bs menemukan ketenangan jiwa spt Bunda ...
Aamiin...in sya Allah bund...senua niat baik sdh mendapatkan pahala kan?smg aamiin
Hidup dalam damai... Tebaran ilmu sangat dalam Menggetarkan hati..
Aamiin...in sya Allah, trmksih doa dan attensinya Pak
Damai di bumi dan dihati
In sya Allah...terimakasih bunda
In sya Allah...terimakasih bunda
Damai di bumi dan dihati
mantep bunda. jika kita selalu bersyukur, maka kita bahagia karena ada ridhoNya
Setuju banget bunda...trmksh kunjungannya
Hidup damai adalah impian semua orang... Tulisannya sangat bermanfaat Bunda Puspa...
Aamiin...in sya Allah...trmksih doanya bund